Nabi Yahya dan Nabi Isa, Bahu Membahu Berdakwah Di Baitul Maqdis
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Sesungguhnya Allah swt telah memerintahkan Yahya bin Zakaria dengan lima perkara yang harus diamalkan. Dia memerintahkan Bani Israil agar mereka mengamalkannya, namun Yahya bin Zakaria terkesan lamban.
Maka Nabi Isa pun berkata kepadanya, "Sesungguhnya engkau telah diperintahkan dengan lima perkara agar mengamalkannya dan memerintahkan Bani Israil mengamalkannya, apakah engkau sendiri menyampaikannya atau aku yang menyampaikannya?"
"Hai saudaraku, sesungguhnya aku takut jika engkau mendahuluiku, maka aku akan diazab atau aku ditenggelamkan ke dalam bumi." Jawab Nabi Yahya
Lantas, Nabi Yahya mengumpulkan Bani Israil di Baitul Maqdis sehingga mereka memenuhi masjid. Lalu, dia duduk di tempat yang tinggi, kemudian memuji dan mengagungkan Allah swt.
Selanjutnya dia berkata, "Sesungguhnya Allah swt telah memerintahkan kepadaku lima perkara yang harus aku amalkan, dan aku perintahkan kalian untuk mengamalkannya.
1. Beribadahlah kepada Allah swt dan tidak menyekutukan-Nya
Karena, perumpamaan ini sama seperti seseorang yang membeli seorang budak dari hartanya yang murni dengan emas dan perak. Kemudian orang itu menyuruh budak itu bekerja, namun budak itu menyerahkan penghasilannya kepada selain tuannya.
Siapakah di antara kalian yang menginginkan budaknya berbuat demikian? Padahal Allah swt telah menciptakan dan memberikan rezeki kepada kalian?
Karenanya, beribadahlah kepada Allah swt dan janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
2. Shalat
Allah swt memerintahkan shalat, karena Allah swt mengarahkan wajah-Nya kepada wajah hamba-Nya selama dia tidak berpaling. Oleh sebab itu, jika kalian shalat, jangan memalingkan wajah.
3. Berpuasa
Sesungguhnya perumpamaan orang berpuasa seperti seseorang yang membawa tempat minyak kasturi berada di tengah-tengah kelompok orang yang semuanya mencium aroma kasturi. Sesungguhnya, bau mulut orang yang berpuasa lebih harum dari minyak kasturi.
4. Bersedekah
Perumpamaan orang bersedekah seperti seseorang yang ditawan oleh musuh, lalu mereka mengikat kedua tangannya pada lehernya, untuk selanjutnya dibawa ke depan guna untuk dipenggal kepalanya.
Kemudian orang itu berkata kepada musuhnya, "Apakah kalian mengizinkan aku menebus diriku ini dari kalian." Maka, orang itu pun menebus dengan segala harta miliknya, sehingga dia berhasil membebaskan dirinya sendiri.
5. Berdzikir
Perumpamaan seperti seseorang yang dikejar musuh dengan melacak jejak kakinya, lalu dia mendatangi sebuah benteng yang terjaga ketat dan berlindung di dalamnya. Dan sesungguhnya seorang hamba itu benar-benar terlindungi dari syetan jika dia senantiasa Blberdzikir kepada Allah swt.
Sumber:
Tafsir Ibnu Katsir, Pustaka Imam Asy-Syafii
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif