basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story: Sirah Nabawiyah

Choose your Language

Tampilkan postingan dengan label Sirah Nabawiyah. Tampilkan semua postingan

Dua Model Pergantian Rezim Kepemimpinan dalam Sirah Nabawiyah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Pergantian rezim penguasa bisa melalui ...

Dua Model Pergantian Rezim Kepemimpinan dalam Sirah Nabawiyah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Pergantian rezim penguasa bisa melalui proses internal yang normal seperti pengangkatan Thalut, peralihan rezim dari Thalut ke Nabi Dawud lalu ke Nabi Sulaiman. Peralihan rezim untuk mengokohkan dan melanjutkan capaian rezim sebelumnya.

Namun, bagaimana peralihan rezimnya tetap damai, walaupun sebelum terjadi pertentangan dan perbedaan ideologi dan senjata? Atau rezim yang baru merupakan tokoh eksternal yang kurang dikenal luas oleh masyarakat di wilayah tersebut?

Dalam sirah Nabawiyah terdapat dua tipe bergantian rezim dalam kondisi ektrem tersebut. Pertama, pergantian rezim model Hijrah ke Madinah. Dimana Rasulullah saw, pihak eksternal, dianggap asing dan memiliki ideologi asing, namun dijadikan  pemimpin secara sukarela oleh suku Aus dan Khazraj yang terbesar secara demografi. 

Padahal sebelumnya telah ada tokoh kuat, seperti Abdullah bin Ubay, yang akan dijadikan pemimpin Madinah. Juga, ada kelompok minoritas yang sangat mendominasi, yaitu Yahudi. Sedangkan suku Aus dan Khazraj yang merupakan kelompok besar secara demografi namun menjadi objek hegemoni Yahudi. 

Bagaimana proses pergantian rezim yang damai dalam kondisi ini? Bagaimana mengakomodasi kekuatan yang telah ada?  Rasulullah saw menetapkan aturan yang jelas dan adil diantara kelompok yang ada. Rasulullah saw membangun kebersamaan yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan persoalan yang krusial dan berat. Rasulullah saw mempersaudarakan seluruh komponen bangsa yang ada. Semuanya dirangkum dalam Piagam Madinah.

Kedua, pergantian rezim model Futuh Mekah. Padahal rezim Mekah sebelumnya sangat kejam dan bengis, melakukan pengusiran juga memberangus dengan kekuatan militer. Bagaimana peralihan rezim yang damai dalam kondisi ini?

Saat memasuki Mekah, Rasulullah saw memberikan pengampunan massal, termasuk kepada para pemimpinnya. Bukankah mereka keluarga dan satu suku dengan para Sahabatnya juga? Hanya 10 orang yang dimasukkan daftar hukuman mati oleh Rasulullah saw.

Keberhasilan pergantian rezim model Futuh Mekah terlihat dari pertempuran  Hunain. Dimana, berbondong-bondong  masyarakat Mekah ikut berperang bersama Rasulullah saw. Bahkan mereka memberikan pinjaman dan secara sukarela menyiapkan infrastruktur militernya.

Membuka Pintu-Pintu Kemenangan  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Ada yang unik dari perjalanan Muslimin. Janji kemenangan telah diber...

Membuka Pintu-Pintu Kemenangan 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Ada yang unik dari perjalanan Muslimin. Janji kemenangan telah diberitakan oleh Allah dan Rasulnya walaupun belum dilakukan. Kemenangannya sudah pasti, walaupun niat belum dideklarasikan. Apakah meyakini?

Para Sahabat menceritakan pada generasi setelahnya. Bagaimana Janji kemenangan itu nyata. Bahkan, Rasulullah saw sudah menjelaskan peristiwa secara detail saat kemenangan itu diraih. 

Ingat perang Badar?  Rasulullah saw telah menjelaskan siapa saja dari pihak Kafir Quraisy yang terbunuh. Nama-namanya dipaparkan. Tidak itu saja, lengkap dengan lokasi tempat terbunuhnya. Setelah perang Badar selesai, semuanya terjadi sesuai berita dari Rasulullah saw.

Ingat pembebasan Konstantinopel dan Romawi? Kemenangan Muslimin sudah diberitakan saat Muslimin sedang menyiapkan perang Khandaq. Saat muslimin dikepung di Madinah. 

Ingat pembebasan Persia? Kemenangan muslimin diberitakan di hadapan Abu Bakar dan Suraqah bin Malik saat perjalanan hijrah ke Madinah. lengkap dengan apa yang didapatkan oleh Suraqah bin Malik, berupa mahkota Kisra Persia. 

Pembebasan Masjidil Aqsha sudah diberitakan Rasulullah saw saat di Madinah kepada Tamim ad-Dari, seorang pendeta Nasrani dari Palestina yang kemudian menjadi muslim. Saat Masjidil Aqsha dibebaskan di era Umar bin Khatab, Umar memberikan sebidang tanah di Hebron sesuai sabda Rasulullah saw kepada Tamim ad-Dari. 

Saat Muslimin bersedih hati pasca perjanjian Hudaibiyah. Allah justru menjanjikan kemenangan yang dekat. Apa itu? Kemenangan terhadap benteng Yahudi terakhir di Khaibar dan Futuh Mekah.

Berita dan janji Allah akan kemenangan Muslimin tersebar di beragam surat. Menurut ulama, 25%  isi Al-Qur'an adalah berita kemenangan bagi Muslimin. Yakinkah?

Kaum Muslimin hanya tinggal menghidupkan semangat jihad untuk merealisasikan berita kemenangan tersebut. Jihad adalah puncaknya ibadah.

Malamnya Rasulullah saw di Perang Tabuk Dikisahkan dalam perang Tabuk, Rasulullah saw bangun tengah malam. Lalu para Sahabat ber...

Malamnya Rasulullah saw di Perang Tabuk


Dikisahkan dalam perang Tabuk, Rasulullah saw bangun tengah malam. Lalu para Sahabat berkumpul di belakang beliau untuk menjaganya. Dan selepas shalat, beliau menghadap kepada para Sahabat dan bersabda:

"Pada malam ini, aku diberi lima keistimewaan yang tidak pernah diberikan kepada nabi yang lainnya."

"Pertama, aku diutus untuk seluruh manusia, sedangkan para nabi sebelumku hanya diutus untuk kaumnya."

"Kedua, aku ditolong Allah dengan perasaan takut yang menghujam perasaan musuhku kepadaku, padahal waktu peperangan masih sebulan lagi."

"Ketiga, harta rampasan perang dihalalkan untukku, padahal umat sebelumku dilarang memakannya, dan selalu membakarnya."

"Keempat, tanah dijadikan sebagai tempat sujud dan akal bersuci. Dimana pun waktu shalat tiba, maka bersucilah dengan tanah dan shalatlah. Padahal para nabi sebelumnya dilarang beribadah di tempat sembarangan. Mereka hanya beribadah di tempat suci mereka."

"Kelima, dikatakan kepadaku, 'Mintalah, karena setiap nabi telah memohonkan permintaannya.' Tetapi aku menangguhkan permintaanku hingga hari kiamat. Ini aku lakukan untuk kalian, dan untuk siapa saja yang mengucapkan La ilaha illallah."

Perang Tabuk, merupakan perang terakhir dan terjauh perjalanannya hingga memasuki wilayah kekuasaan Romawi di Syam.


Sumber:
Abu Al-Qa'qa Muhammad ibnu Shalih, Mudahnya Shalat Malam, Mizania

Malamnya Rasulullah saw di Perang Khandak Rasulullah saw adalah sosok yang merutinkan shalat malamnya. Senantiasa menjaga pelaks...

Malamnya Rasulullah saw di Perang Khandak


Rasulullah saw adalah sosok yang merutinkan shalat malamnya. Senantiasa menjaga pelaksanaannya, meskipun di wilayah peperangan sekalipun. Di antara pertempuran dan bergelimpangan mayat, beliau tetap melakukan shalat malam karena memahami keutamaannya.

Beliau sangat paham dan sadar bahwa shalat, munajat kepada Sang Maha Pengasih, dan bersimpuh di hadapan-Nya merupakan kunci kemenangan dalam melawan musuh dan seluruh tantangan kehidupan.

Dikisahkan bahwa ada seorang pemuda dari Kufah yang berkata kepada Huzaifah bin Yaman, "Wahai Abdullah, Apakah engkau pernah melihat Rasulullah saw dan bergaul dengannya?"

"Tentu saja anakku." Ujar Huzaifah 

"Lalu apa yang kalian perbuat?" Pemuda itu bertanya lagi.

"Demi Allah, kami benar-benar berjihad." Jawab Huzaifah.

"Kalau saja kami mengetahuinya, kami pasti takkan membuatnya bisa berkeliaran di bumi ini, dan kami akan taklukan dia." Jawab pemuda.

"Wahai anakku, sewaktu kami bersama Rasulullah saw di Perang Khandaq, beliau mengerjakan shalat malam dalam waktu yang sangat lama." Huzaifah memaparkan.

Di perang Khandaq ini, Huzaifah bin Yaman memegang peranan sangat penting, beliau berhasil menyusup ke barisan pemimpin perang Quraisy untuk mendapatkan informasi pergerakan musuh untuk dilaporkan ke Rasulullah saw.

Pada perang ini, seluruh kabilah Arab, munafikin dan yahudi bersatu untuk mengepung Madinah dengan kekuatan 10.000 pasukan.

Bayangkan bagaimana Rasulullah saw tidak pernah meninggalkan shalat malam di dalam peperangan, padahal beliau sangat lapar, haus, dalam kegelapan dan diterpa angin yang dingin.


Sumber:
Abu Al-Qa'qa Muhammad ibnu Shalih, Mudahnya Shalat Malam, Mizania

Malamnya Rasulullah saw di Perang Badar Ketika menggambarkan keadaan Rasulullah saw pada perang Badar, Ibnu Katsir menuturkan, ...

Malamnya Rasulullah saw di Perang Badar


Ketika menggambarkan keadaan Rasulullah saw pada perang Badar, Ibnu Katsir menuturkan, "Rasulullah saw terus menerus shalat di bawah pohon yang terdapat di sana. Dalam sujudnya beliau senantiasa membaca:

Ya Hayyu Ya Qayyum
Wahai Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri

Beliau terus mengulangi doa tersebut. Beliau juga tidak pernah tertinggal mengerjakan shalat malam, menangis karena Allah, berdoa untuk memohon kemenangan, sehingga waktu subuh tiba.

Dalam doanya tersebut Rasulullah saw mengucapkan:

Ya Allah, sesungguhnya aku ingat akan janji-Mu. Ya Allah, jika Engkau berkehendak, Engkau tentu tak perlu diibadahi.

Ya Allah, jangan Engkau meninggalkanku. Ya Allah, janganlah Engkau mengacuhkanku. Ya Allah, janganlah Engkau menghinakanku. 

Ya Allah, kaum Quraisy telah datang dengan membawa tunggangan terbaiknya. Tetapi, sungguh mereka telah membantah dan mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, sungguh kami mengharapkan pertolongan-Mu yang telah Engkau janjikan.

Lalu Abu Bakar mendatangi beliau, mengambil selendangnya dan menyimpannya kembali di atas pundak beliau. Maka turunlah ayat," Ingatlah, ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, "Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut." (Al-Anfal: 9)

Ibnu Masud berkata, "Kami tidak pernah mendengar suara seseorang yang mencari barang hilang lebih menyayat hati daripada munajat Rasulullah saw kepada Rabbnya pada hari Badar, "Ya Allah, sungguh aku meminta kembali sesuatu yang hilang dari apa yang telah Engkau janjikan."

Di atas prinsip inilah, para sahabat menapaki jalan hidup mereka untuk berjihad dan membebaskan berbagai negri.

Sumber:
Abu Al-Qa'qa Muhammad ibnu Shalih, Mudahnya Shalat Malam, Mizania

Pemikul Beban Jihad Hanya dari Para Penegak Shalat Malam Sesungguhnya berjihad di jalan Allah tidak akan berhasil, kecuali denga...

Pemikul Beban Jihad Hanya dari Para Penegak Shalat Malam


Sesungguhnya berjihad di jalan Allah tidak akan berhasil, kecuali dengan cucuran air matanya para penegak shalat malam di kesunyian malam. Jihad takkan pernah berbunga dan berbuah, kecuali dengan ruku dan sujudnya merea yang bertaubat.

Para penegak shalat malam adalah para pejuang di siang hari. Dan pejuang pada siang hari takkan bisa mengalahkan musuhnya selama mereka belum menjadi penegak shalat malam.

Sebab, jika mereka mengerjakan shalat malam, bermunajat kepada Allah,meminta pertolongan untuk mengalahkan musuh, mereka menjadi pejuang yang tangguh. Shalat malam merupakan kunci kemenangan atas musuh.

Inilah hikmah yang berhasil ditangkap oleh generasi terdahulu. Tentu, kita juga harus memahami hal ini sebagaimana generasi awal memahaminya, jika kita menghendaki kemenangan dan kekuatan untuk umat di bumi ini.

Inilah jalan kemuliaan dan keagungan.  Lalu, di manakah para pelaku ibadah ini? Rasulullah saw sebagai pemimpin mujahid dan komandan pasukan pembawa kemenangan, mengajarkan kita akan prinsip shalat malam ini. Beliau menegaskannya dengan silap dan perbuatannya.

Ali bin Abi Thalib berkisah, "Pada perang Badar, tidak ada yang paling hebat menunggang kuda selain Al-Miqdad. Pada malam hari, saya menyaksikan, saat semuanya tidur, Rasulullah saw mengerjakan shalat malam sambil menangis hingga waktu subuh tiba."

Ibnu Katsir menggambarkan shalat malamnya Rasulullah saw, "Beliau terus menerus shalat dibawah pohon yang terdapat di sana. Dalam sujudnya beliau senantiasa membaca,

 Ya Hayyu Ya Qayyum.
Wahai Yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri

Beliau terus mengulangi doa tersebut. Beliau juga tak pernah meninggalkan shalat malam, menangis karena Allah, berdoa untuk memohon kemenangan, sehingga waktu subuh tiba.


Sumber:
Abu Al-Qa'qa Muhammad ibnu Shalih, Mudahnya Shalat Malam, Mizania

Tengah Dikejar Musuh pun Tetap Berdakwah Ketika Rasulullah saw berhijrah ke Madinah bersama Abu Bakar. Saat kondisinya tengah di...

Tengah Dikejar Musuh pun Tetap Berdakwah


Ketika Rasulullah saw berhijrah ke Madinah bersama Abu Bakar. Saat kondisinya tengah dikejar oleh seluruh kabilah Arab. Apa kesibukan utama Rasulullah saw? Tidak memikirkan keselamatannya, tetap fokus berdakwah.

Rasulullah saw bertemu Buraidah bin Al-Hushaib dalam perjalanan hijrahnya. Rasulullah saw mengajaknya dan kaumnya yang berjumlah 80 orang untuk masuk Islam. Maka, mereka masuk Islam seluruhnya.

Dalam perjalanan hijrah pula, Rasulullah saw kehabisan bekal. Lalu bertemu dengan seorang pemuda yang memiliki kambing yang kurus kering. Tak ada susunya. Maka, Rasulullah saw meminta ijin untuk meminta susunya. Sang pemuda heran, bagaimana bisa kambing kurus kering, mengeluarkan susu?

Rasulullah saw mengusap puting kambing tersebut. Tiba-tiba, kambing itu mengeluarkan air susu yang berlimpah. Pemuda itu bertanya, "Siapakah tuan?" Rasulullah saw mengungkapkan jati dirinya dengan syarat tidak membocorkan rahasianya.

Pemuda tadi baru tahu, bahwa mereka berdua adalah sosok yang tengah dicari oleh kabilah arab untuk ditangkap dan dibunuh. Rasulullah saw pun mengajaknya untuk memeluk Islam. Pemuda tersebut pun bersyahadat.

Rasulullah saw berpesan, bila sudah terdengar kemenangan di Madinah, silahkan untuk menemui Rasulullah saw kembali.

Sumber:
Sayid Muhammad Nuh, Dakwah Fardiyah, Era Intermedia

Kondisi Internal Yahudi Quraizhah, Saat Dikepung Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Yahudi  bani Quraizhah melakukan pers...

Kondisi Internal Yahudi Quraizhah, Saat Dikepung Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Yahudi  bani Quraizhah melakukan persengkongkolan dengan Quraisy, kabilah Arab, dan Munafikin untuk mengepung Madinah. Padahal, mereka telah membuat perjanjian dengan penduduk Madinah untuk melawan musuh bila diserang. 

Malam harinya, pasukan Quraisy meninggalkan Madinah, Rasulullah saw bergegas ke rumah di pagi harinya. Baru tiba di rumah, ternyata malaikat Jibril memerintahkan untuk bersegera menyerbu benteng Yahudi bani Quraizhah. 

Rasulullah saw segera mengumpulkan  para Sahabatnya, setelah Dzuhur agar bergerak menuju benteng bani Quraizhah. Pesannya, tidak shalat Ashar kecuali di wilayah Quraizhah. Ini merupakan gerakan kilat. Agar lawan tidak sempat meminta bantuan pada sekutunya.

Belum sempat beristirahat sehabis perang Khandak. Dalam kondisi kelelahan yang berat. Dinginnya cuaca. Para Sahabat tetap menunaikan perintah Rasulullah saw. Mereka mengepung benteng bani Yahudi Quraizhah.

Secara militer, Yahudi bani Quraizhah lebih siap untuk bertempur. Kondisi mereka segar bugar. Mereka memiliki perbekalan makanan melimpah, air, sumur-sumur dan kokohnya perlindungan benteng-benteng mereka, dan sulitnya menyerang mereka.

Bani Quraizhah tidak berani keluar dari benteng. Bagaimana agar pertempuran tidak terjadi? Pemimpin bani Quraizhah meminta agar bani Quraizhah memeluk Islam. Tetapi, mereka menolak. Pemimpinnya, memerintahkan agar keluar untuk berperang, mereka menolak. Akhirnya,  mereka tidak melakukan apa pun.

Pada akhirnya, Yahudi bani Quraizhah mengirimkan utusan meminta kepada Rasulullah saw agar membiarkannya pergi dengan meninggalkan seluruh hartanya. Rasulullah saw menolak, kecuali mereka menyatakan menyerah tanpa syarat. Sebab, mereka telah berkhianat dan melancarkan serangan dari dalam, saat Quraisy mengepung dari luar. Akhirnya, mereka dihukum sesuai hukum Taurat atas permintaan mereka sendiri.

Saat Seorang Sahabat Meminum Khamr di Perang Khaibar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Perang Khaibar merupakan perang yang paling keta...

Saat Seorang Sahabat Meminum Khamr di Perang Khaibar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Perang Khaibar merupakan perang yang paling ketat. Ada seorang muslim yang meminum khamr sedikit saja,  namanya Abdullah bin Hammar. Sebagai hukumannya, Rasulullah saw memukulnya dengan sandalnya. Rasulullah saw meminta yang menyaksikannya untuk memukulinya dengan sendal-sendal mereka.

Tiba-tiba datanglah Umar bin Khatab, lalu melaknatinya. Rasulullah saw bersabda, "Jangan kamu melaknatinya  karena dia sesungguhnya mencintai Allah dan Rasul-Nya." Sesudah itu, Abdullah pergi layaknya seorang muslim lainnya. Dia duduk bersama dengan kaum muslimin lainnya.

Abdullah bin Hammar menerima hukuman dengan lapang dada. Dia tidak lantas berencana pada malam harinya untuk membalas atas hukuman tersebut. Bukankah hukuman bagian dari penghapusan dosa? Menghilangkan siksaan-Nya?

Tujuan utama pemberian hukuman bukanlah untuk mengusir prajurit dari barisannya ataupun mengubahnya menjadi seorang pendendam yang terhina, tetapi hendak membersihkannya dari dosa agar selanjutnya dia patut menjadi prajurit sejati kembali.

Karena itu, tidak boleh ada kutukan, karena kutukan itu merupakan hukuman tersendiri yang melebihi hukuman yang semestinya, bahkan harus tetap dipuji agar dalam hatinya tetap hidup dan beriman. Dia tetap bagian manusia terhormat. Dengan demikian, dia tetap berada dan menyatu dalam barisan.

Setiap pasukan dan prajurit sangat perlu memiliki mental tersebut, siap menerima hukuman atas pelanggarannya dengan lapang dada, lalu teman-temannya dapat memahami falsafah sebuah hukuman. Jadi, tak lantas mengusirnya dan menghantam kejiwaannya, tetapi tetap sebagai kawan yang sudah bersih dari kesalahan dan dosanya, lalu mengijinkan bergabung kembali, sebagai prajurit yang tidak lagi berdosa.

Demikianlah mental pasukan Islam yang mendapat kemenangan di Khaibar atas Yahudi. Semuanya menjadi tolak ukur bagi kita. Mengapa pasukan muslim tak juga bisa mengalahkan penjajah Israel? Sebab masih terperangkap dengan syahwat perut, kelamin, dan memiliki. Itulah cara melemahkan pasukan muslim saat ini.

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kota Khaibar terbagi dua bagian besar. Bagian pert...

Syarat Memenangkan Pertempuran Marathon di Khaibar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kota Khaibar terbagi dua bagian besar. Bagian pertama terdiri lima benteng besar, yaitu,
1. Benteng Na'im
2. Benteng Sha'ab
3. Benteng Qal'ah
4. Benteng Ubay 
5. Benteng Nizar

Bagian kota kedua terdiri dari 3 benteng besar, yaitu:
1. Benteng Qamush
2. Benteng Wathih
3. Benteng Sulalim

Selain ke delapan benteng tersebut, masih banyak benteng-benteng yang kecil, namun tidak sekokoh dan sekuat  kedelapan benteng tersebut. Untuk menundukkan satu persatu benteng tersebut, dibutuhkan waktu 2 bulan. Siapakah yang memiliki mental sekuat ini?

Setelah satu benteng dibebaskan. Maka Rasulullah saw dan para Sahabatnya harus pindah ke benteng yang lainnya. Dalam keadaan lelah dan letih, lapar dan haus, harus berpindah menghadapi benteng yang lainnya, padahal pasukan Yahudi di dalam bentengnya masih segar bugar, dan sangat siap bertempur dengan persenjataan lengkap dan tercanggih.

Dalam kondisi seperti ini, Rasulullah saw justru membuat banyak larangan yang berkaitan dengan syahwat perut, syahwat kelamin, dan syahwat memiliki. Para Sahabat dilarang menyalurkannya, di saat butuh penyaluran untuk membugarkan tubuhnya. Tak ada yang melanggar, kecuali hanya satu orang saja.

Kekuatan pertempuran marathon dimulai dari pertempuran melawan syahwatnya sendiri. Bila kuat mengelola syahwatnya, maka akan kuat pula mengikuti panjangnya perjalanan pertempuran. Siapakah yang bisa memiliki karakter ini?

Di perang Khaibarlah, Rasulullah saw paling banyak disabdakanya larangan. Seolah-olah ingin berkata kepada umatnya, bahwa untuk mengalahkan hegemoni Yahudi di dunia, dimulai dari  pengelolaan terhadap nafsu perut, nafsu syahwat da nafsu memiliki. Karena kehancuran muslimin menghadapi Yahudi karena tak tahan dengan ketiga nafsu ini. Yahudi menjebak kekuatan muslimin dengan tiga perangkat ini.

Gerakan Memutar Pasukan Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Untuk hijrah ke Madinah, gerakannya tidak harus langsung ke Ma...

Gerakan Memutar Pasukan Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Untuk hijrah ke Madinah, gerakannya tidak harus langsung ke Madinah. Rasulullah saw memutar sedikit ke arah Yaman. Mengitari Mekah dari belakang ke samping, setelah itu melanjutkan perjalanan ke Madinah dengan rute tak biasa.

Gerakan memutar memang sangat melelahkan. Rutenya lebih terjal dan rumit. Jarak dan waktu tempuh lebih panjang. Namun, meminalisir sumber daya, menyelamatkan pengorbanan nyawa, dan memperlenakan lawan.  

Untuk membebaskan Khaibar, Rasulullah saw tidak langsung ke Khaibar, tetapi bergerak dahulu ke kabilah Ghatafan dengan melakukan serangan kecil yang mengagetkan, namun pasukan besarnya, memutar sedikit ke arah Syam, lalu berbalik ke Khaibar.

Gerakan memutar di perang Khaibar untuk menghancurkan penyatuan kekuatan Ghatafan dan Yahudi di Khaibar. Juga, melenakan Yahudi, seolah-olah mereka merasa tidak lagi menjadi target sasaran. Keterlenaan Yahudi tersadar setelah pasukan Rasulullah saw telah mengepung mereka di pagi yang buta, saat mereka hendak pergi ke kebun.

Bagaimana agar niat itu tidak terbaca?   Fokuskan lawan pada gerakan fisik dan gerakan pasukan. Sibukkan dan takutkan lawan dengan gerakan yang mencengangkan dan menakutkan. Namun sebenarnya semua itu bukan tujuannya.

Menyerang pada saat lawan terjebak. Menyerang pada saat lawan lengah. Menyerang dari belakang. Menyerang pada saat lawan dalam kondisi yang paling terlemah, atau pada titik terlemahnya. Semuanya butuh kesabaran dan menunggu waktu yang tepat.

Siapakah yang bisa membaca hal ini? Siapakah yang mengkomandoi semuanya? Para pemimpin pasukan. Bukan prajurit yang bergerak sendirian tanpa komando. 

Strategi Gerakan Pasukan Rasulullah saw ke Benteng Yahudi Khaibar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Rasulullah saw di Madinah menghadap...


Strategi Gerakan Pasukan Rasulullah saw ke Benteng Yahudi Khaibar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Rasulullah saw di Madinah menghadapi 3 front pertempuran sekaligus, yaitu Munafikin, Yahudi, kabilah Arab yang didominasi oleh Quraisy dan Ghatafan. Quraisy merupakan kabilah yang paling dihormati oleh seluruh kabilah Arab. Jadi, saat Quraisy menandatangani perjanjian Hudaibiyah, maka satu front terberat sudah bisa direndam.

Dari front pertempuran yang tersisa, siapakah front yang menjadi otak persekutukan mereka? Siapakah yang menjadikan 3 front menjadi satu front untuk memusuhi Muslimin? Pusatnya di Khaibar, benteng terkuat Yahudi di luar kota Madinah.

Sebab, Khaibar telah menjadi sarang segala perencanaan, persengkongkolan, pusat pengerahan militer, dan sumber segala kerusuhan dan pengobaran api peperangan dari pihak musuh, pantaslah jika ia menjadi sasaran pertama Muslimin setelah perjanjian Hudaibiyah ditandatangani.

Setiap penyerangan ke Yahudi ada syarat khususnya, untuk pembebasan Khaibar, syarat khususnya yang telah bai'at di perjanjian Hudaibiyah. Jadi jumlah pasukannya hanya 1.400 Sahabat saja. Padahal, Yahudi Khaibar memiliki puluhan benteng, persenjataan terlengkap dengan populasi Yahudi terbesar di Jazirah Arab.

Munafikin, Abdullah bin Saba, segera membocorkan keberangkatan Rasulullah saw ke Khaibar. Dia menulis surat, "Tidak usah takut karena jumlah dan peralatan kalian cukup banyak, sedangkan pasukan Muhammad tidak seberapa, tidak bersenjata pula kecuali sedikit."

Yahudi memang memiliki mental tidak  mau mengambil resiko. Mereka segera meminta bantuan kepada kabilah Arab Ghatafan dengan janji, sebagian panen kurma Khaibar akan diberikan ke Mereka. Ternyata, Rasulullah saw mengarahkan pasukannya tidak langsung ke Khaibar  tetapi ke Ghatafan.

Pasukan Ghatafan pun berbalik ke kabilahnya. Rasulullah saw melakukan serangan kecil ke Ghatafan, lalu memutar ke Khaibar. Dengan strategi ini, Ghatafan tidak membantu Yahudi Khaibar karena takut diserang. Yahudi Khaibar pun merasa aman dari serangan.Ternyata, di pagi hari buta, pasukan Muslimin telah mengepung benteng Khaibar. Yahudi Khaibar tidak menyadari bahwa mereka telah terkepung.

Antara Pasukan Thalut dan Pasukan Khaibar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Pasukan Thalut terdiri dari Bani Israel yang meminta kepada...

Antara Pasukan Thalut dan Pasukan Khaibar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Pasukan Thalut terdiri dari Bani Israel yang meminta kepada Nabinya untuk berperang sebab sudah tak kuat lagi dengan penderitaan karena kezaliman penguasa. Namun, mereka berselisih saat Thalut diangkat menjadi pemimpin, padahal itu merupakan sabda Nabinya.

Bukan hanya itu, saat pasukan tersebut diuji dengan sebuah sebuah sungai, sang pemimpin Thalut berkata, "Allah akan menguji kamu dengan satu sungai. Maka barang siapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barang siapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan."

Tetapi Bani Israel meminumnya kecuali sebagian kecil dari mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, "Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya."

Bagaimana dengan pasukan Rasulullah saw yang berhasil membebaskan benteng-benteng Khaibar milik Yahudi? Benteng besar yang dibebaskan sebanyak 5 buah. Benteng kecil berjumlah puluhan. Rasulullah saw menuntaskan pembebasan ini dalam waktu dua bulan. Bagaimana kondisi perbekalan logistiknya?

Dikisahkan, kesusahan dan kelaparan yang menerjang Muslimin sudah sangat parah, sehingga tidak ada jalan  untuk menghilangkan lapar yang akut itu kecuali dengan menyembelih keledai piaran mereka. Namun, pada saat daging keledai telah dimasukkan ke periuk-periuk yang airnya sudah mendidih. Saat daging telah siap disantap. Tiba-tiba, datang larangan Rasulullah saw untuk memakan daging keledai peliharaan.

Apa reaksi para Sahabat? Seluruhnya menumpahkan periuk-periuk tersebut.  Padahal, tidak ada lagi makanan yang dimakan, tak ada lagi sebutir kurma pun yang tersisa. Tak ada yang memprotes, mencabut senjata, atau meninggalkan medan pertempuran.

Pasukan Muslimin sangat teguh dan disiplin dalam mematuhi perintah yang sulit maupun yang mudah, yang disukai maupun yang dibenci. Senantiasa melepaskan dominasi perutnya meskipun berada dipuncak kelaparan dan harus berperang. Itulah ketangguhan mental yang sangat tinggi yang menyebabkan datangnya pertolongan Allah. Bukankah itu karakter rakyat Palestina saat ini?

Menangkap Sinyal Ruh Sirah Nabawiyah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Pemahaman dan penghayatan sirah Nabawiyah adalah sebuah kemesti...

Menangkap Sinyal Ruh Sirah Nabawiyah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Pemahaman dan penghayatan sirah Nabawiyah adalah sebuah kemestian bagi pembangunan umat. Sebab, di dalamnya terdapat peneguhan hati, memahami kebenaran dan peringatan bagi yang beriman. Mengapa jarang yang menangkap sinyal ini?

Sebab, perjalanannya tidak berada dalam suatu gelombang yang sama dengan garis Rasul dan para sahabatnya. Perjalanannya, bukan lagi jihad, dakwah dan harakah. Yang disebarkannya bukan lagi fikrah dan aqidah.

Bila sirah itu seperti pesawat pemancar siarannya, akan ditangkap baik apa apabila kita memasang gelombang yang sama dengan pesawat penerimanya. Jadi, intisari Sirah Nabawiyah tak pernah menyentuh, menyadarkan, menginspirasi, menggelorakan dan menggerakkan, bisa jadi karena obsesi hidupnya yang tak searah lagi dengan Rasulullah saw.

Setiap Rasulullah saw dan sahabat akan dan mengalami menghadapi ujian, Allah mewahyukan beragam kisah Nabi dan rasul serta orang yang shaleh. Semuanya, memberikan bimbingan, solusi dan peneguhan hati. 
Apakah hanya berlaku bagi mereka?

Setiap yang diberikan Allah kepada Rasulullah saw dan Sahabat, berarti diberikan juga kepada yang beriman dan yang mengikuti jejaknya. Bukankah, umat Islam adalah pewaris risalah nabi terakhir?

Bisa jadi, mempelajari Sirah Nabawiyahnya hanya untuk menuntaskan kehausan ilmiah dan intelektual yang terjebak pada matan (isi cerita), urutan kronologis peristiwa   dan hanya dianggap biografi orang besar saja.

Bisa jadi, membaca Sirah Nabawiyah terjebak hanya untuk menikmati catatan sejarah semata, yang tidak berkaitan dengan persoalan hari ini dan masa depan. Sehingga, sirah Nabawiyah seperti membaca kisah fiksi belaka. Itulah sebab, Sirah Nabawiyah kehilangan jiwanya.

Allah Maha Mengetahui Isi Hati Ibnu Maktum dan Pembesar Quraisy Allah maha mengetahui isi hati, yang diungkapankan maupun tidak....

Allah Maha Mengetahui Isi Hati Ibnu Maktum dan Pembesar Quraisy


Allah maha mengetahui isi hati, yang diungkapankan maupun tidak. Awasilah dan perbaikilah, setiap letupan hati.

Allah menginformasikan Maha Mengetahui-Nya pada kisah Abdullah bin Ummi Maktum pada surat Abbasa, 

Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling, (1)

karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum). (2)

Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa), (3)

atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya? (4)

Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy), (5)

maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya, (6)

padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman). (7)

Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), (8)

sedang dia takut (kepada Allah), (9)

engkau (Muhammad) malah mengabaikannya (10)

Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan, (11)

maka barangsiapa menghendaki, tentulah dia akan memperhatikannya, (12)

Sekelumit Sejarah Bai'at Dahulu Rasulullah saw mengambil berbagai model bai'at dari para sahabatnya. Ada bai'at masu...

Sekelumit Sejarah Bai'at


Dahulu Rasulullah saw mengambil berbagai model bai'at dari para sahabatnya. Ada bai'at masuk Islam yang mengharuskan seseorang tunduk kepada hukum Islam.

Ada bai'at lain yang diambil dari sahabatnya seperti bai'at Aqabah. Ketika itu, beliau mengambil bai'at dari kaum Anshar dalam rangka melindunginya, sebagaimana mereka melindungi para istrinya.

Di hari Bai'atur Ridwan, para Sahabat memberikan bai'atnya untuk tidak lari dari perang.

Setelah era Rasulullah saw, muncul bai'at yang diberikan kepada Amirul Mukminin untuk mendengar dan taat kepadanya dalam rangka mendengar dan taat kepada Kitabullah dan Sunah Rasulullah saw.

Selain itu terdapat pula bai'at dalam bentuk ikatan janji untuk melakukan amal, seperti ikatan janji yang dilakukan oleh para mujahidin di perang Yarmuk.

Sumber:
Said Hawa, Membina Angkatan Mujahid, Era Intermedia

Suasana Kejiwaan Hijrah Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Berjalan dalam suasana kegersangan dan panas terik. Tidak itu ...

Suasana Kejiwaan Hijrah Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Berjalan dalam suasana kegersangan dan panas terik. Tidak itu saja, seluruh pemuda terpilih kafir Quraisy mengejarnya. Tidak itu saja, seluruh kabilah Arab mencarinya karena imbalannya sangat besar bila berhasil menangkap Rasulullah saw dalam kondisi hidup atau mati. Namun, bagaimana suasana kejiwaan Rasulullah saw?

Sahabatnya Abu Bakar, terkadang terasuki was-was, terutama saat di gua Tsur. Sebab, kaki-kaki pemuda kafir Quraisy berada di atas kepala mereka. Namun, Rasulullah saw menentramkannya, bahwa Allah bersama mereka. Apa buktinya?

Selama perjalanan hijrah, ada satu surat di Al-Qur'an yang tuntas diwahyukan Allah. Surat yang berkisah tentang perjalanan seorang bayi, yang diburu untuk dibunuh oleh bala tentara Firaun.  Firaun mengerahkan kekuatan penuh untuk membunuh bayi tersebut.

Bila bayi yang lemah dan tak berdaya. Tanpa memiliki perencanaan dan strategi. Bila bayi yang sendirian terhanyut di sungai Nil, hanya mengikuti aliran sungai yang tidak tahu arahnya saja selamat,  bagaimana dengan Rasulullah saw yang dipadukan dengan rencana dan strategi?

Bila seorang pemuda Muda berjalan sendiri dari Mesir tanpa tahu arahnya. Sedangkan yang mengejarnya merupakan pasukan terlatih dan terhebat di zamannya, saja selamat. Bagaimana dengan hijrah yang waktu, teman perjalanan dan tujuannya sudah ditentukan Allah swt?

Sedangkan Firaun yang dikawal dengan bala tentaranya. Qarun yang perjalanannya membawa kekayaan dan dikawal oleh pemuda yang kuat. Namun tidak selamat, tenggelam oleh bumi dan lautan? Jadi, persoalan selamat atau tidaknya sebuah perjalanan, bukan kekuatan dan infrastrukturnya, tetapi misi perjalanannya.

Di dalam perjalanan, Rasulullah saw menyaksikan sendiri kisah-kisah Nabi Musa yang sangat nyata. Terjepit dan terkurung di gua Tsur. Terkejar oleh Suraqah bin Malik. Semuanya tak menghalangi perjalanannya untuk tiba di Madinah.

Kisah Para Ibu dan Bayinya, yang Merevolusi Peradaban Oleh: Nasrulloh Baksolahar Di padang pasir yang gersang, iklim yang ekster...

Kisah Para Ibu dan Bayinya, yang Merevolusi Peradaban

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Di padang pasir yang gersang, iklim yang eksterm dan tak ada kehidupan. Siti Hajar dan bayinya Ismail, menjalani kehidupan. Mereka berdua mulai langkah membangun peradaban tauhid. Kelak, lahirlah bangsa Arab yang menjadi pembela ketauhidan dan kebenaran.

Di suatu malam, hanya ditemani pembantunya, lahirlah seorang bayi dari rahim Siti Aminah. Sang ayah telah wafat, saat sang bayi dalam kandungan. Sang ibu merawatnya sendiri tanpa kehadiran ayah. Kelak, sang bayi menjadi penghulu para Nabi dari bangsa Arab.

Bangsa Arab dilahirkan dan menjadi pemimpin peradaban karena Ibunda Hajar dan bayinya Ismail dan Ibunda Aminah dengan bayinya Muhammad saw.

Dalam kejaran Firaun dan infrastruktur militernya. Seorang ibu menggendong bayi yang terus menangis. Akan kemanakah? Sebab seluruh jengkal tanah sudah diawasi oleh intelejen dan pasukan yang akan membunuh bayi tersebut.

Sang ibu membawanya ke tepian sungai. Menghanyutkannya ke sungai Nil. Kisah perlawanan Bani Israel terhadap kezaliman Firaun. Kisah agama Yahudi, bermula dari Ibunda dan bayinya Musa di tepian sungai Nil.

Sang bunda, selalu berada di Masjidil Aqsha. Sejak di dalam kandungan, sudah dinazarkan untuk berkhidmat di Masjidil Aqsha. Dia wanita suci yang senantiasa beribadah. Yang mendapat pemeliharaan dari Allah.

Allah telah menentukan Kehendak-Nya. Dari wanita perawan yang suci, terlahirlah bayi suci bernama Isa. Bayi yang mampu berbicara dan berdakwah di saat bayi. Dari mereka berdualah, perlawanan terhadap kezaliman Romawi dan Yahudi dimulai. Kelak, lahirlah agama Nasrani.

Revolusi peradaban dunia dimulai dari Ibunda dan bayinya, tanpa ayah disisinya.

Kisah para Nabi untuk Menyiapkan Hijrah Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Saat itu hijrah belum diperintahkan dari Mekah...

Kisah para Nabi untuk Menyiapkan Hijrah Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Saat itu hijrah belum diperintahkan dari Mekah ke Madinah. Namun, Allah telah menyiapkan bekal berhijrah. Pemahaman, mental, ilmu dan liku-liku berhijrah harus sudah siapkan sebelum pelaksanaan hijrah itu sendiri.

Kisah Nabi Yusuf diwahyukan Allah sebelum Rasulullah saw berhijrah ke Madinah. Bagaimana hijrah tanpa persiapan dan bekal di usia yang belum matang lagi sendirian? Bagaimana disingkirkan karena sebab kedengkian? Bagaimana hijrah sebagai seorang budak? Ini kisah perjalanan yang dramatis dan menakutkan.

Kisah adalah pesan dan bimbingan. Kisah para nabi adalah perjalanan yang pasti dilalui oleh setiap Nabi dan para pembelanya. Itulah berita yang diterima Rasulullah saw dari paman Siti Khadijah yang berasal dari Ahli Kitab, sejak pertama kali wahyu diturunkan.

Tak perlu khawatir dengan sebuah perjalanan dan hijrah. Walaupun banyak tipu dayanya, persengkongkolannya, penghianatannya dan upaya menjerumuskan ke lubang sumur yang gelap, tak berair dan tak ada yang menolongnya. Bila saatnya tiba, akan datang pertolongan Allah.

Tak perlu khawatir dengan hijrah, walaupun berjalan sebagai budak yang diperjualbelikan, bukankah budak itu dibutuhkan oleh para bangsawan dan yang kaya? Bukankah bergaul dengan mereka, walaupun statusnya budak visa mengambil pelajaran berharga? Status Yusuf memang budak di mata manusia, namun mental dan jati dirinya seorang Nabi. Ini yang dibutuhkan dalam liku-liku kehidupan.

Tak perlu khawatir dengan persengkongkolan hukum dan penghancuran nama baik oleh para pemegang kendali kekuasaan. Tak perlu khawatir dengan penyebaran fitnah yang menghancurkan karakter dari drama di sebuah kamar. Tak perlu khawatir dengan penjara. Sebab, semuanya akan tuntas pada waktu yang dikehendaki-Nya.

Allah telah mengkisahkan liku-liku hijrah Nabi Yusuf yang paling berat dan dramatis. Paling mencekam tanpa tahu arah akhir perjalanannya. Dengan kisah hijrah Nabi Yusuf yang sangat ekstrem, maka mental hijrah Rasulullah saw dan para Sahabatnya sudah terbentuk sebelum perintah hijrah diwahyukan. Itulah rahmat Allah.

Kisah Para Nabi yang Menemani Hijrah Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dalam kejaran kafir Quraisy. Dari titik persembun...

Kisah Para Nabi yang Menemani Hijrah Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dalam kejaran kafir Quraisy. Dari titik persembunyian ke titik persembunyian  lainnya. Dalam drama ketegangan yang harus penuh kewaspadaan. Apakah energi Rasulullah saw terkuras dengan kekhawatiran? Ternyata Allah mewahyukan kisah yang sangat spesial.

Dalam perjalanan dan ketegangan pun, tak boleh menganggur dari bimbingan wahyu. Tak boleh berhenti belajar. Justru pembelajaran selama hijrah hanya membuat kisah-kisah saja. Tidak ada wahyu yang berkaitan dengan hukum.

Allah mengisahkan perjalanan bayi Musa dan ibundanya yang dalam kejaran upaya pembunuhan oleh Fir'aun dan infrastruktur militernya. Ibunda Musa harus melepaskan bayinya. Allah menjanjikan bahwa sang bayi akan kembali ke pangkuannya.

Allah mengisahkan pula, saat Musa remaja. Saat berada di sebuah kota, ada pemuda Mesir yang menganiaya pemuda Bani Israel. Pemuda Bani Israel meminta pertolongan kepada Musa. Musa memukulnya, tak disangka pemuda Mesir itu tewas. 

Berita tewasnya pemuda Mesir tersebar. Musa menunggu informasi apa yang akan terjadi akibat perbuatan nya. Ada seseorang yang mendekati Musa, menginformasikan bahwa kalangan istana berencana membunuh Musa. Musa diperintahkan untuk pergi segera untuk menghindari kejaran infrastruktur militer Firaun. Lalu, Allah menceritakan liku-liku perjalanan Musa hingga ke negri Madyan.

Allah juga mengkisahkan sosok lain yang keluar dari negrinya. Dialah Qarun, yang keluar dari kediamannya, untuk memamerkan kekayaan yang kunci-kuncinya harus dibawa oleh kendaraan yang mengular dan sosok yang kuat. Qarun berakhir dengan kebinasaan.

Berbeda dengan Musa, di negri Madyan, dia mendapatkan kemakmuran dan perlindungan. Kembali ke Mesir, kekuasaan Firaun dihancurkan. Itulah kisah-kisah yang menemani hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (286) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (411) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (338) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (460) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (214) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)