basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story: Sirah Nabawiyah

Choose your Language

Tampilkan postingan dengan label Sirah Nabawiyah. Tampilkan semua postingan

Antara Pasukan Thalut dan Pasukan Khaibar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Pasukan Thalut terdiri dari Bani Israel yang meminta kepada...

Antara Pasukan Thalut dan Pasukan Khaibar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Pasukan Thalut terdiri dari Bani Israel yang meminta kepada Nabinya untuk berperang sebab sudah tak kuat lagi dengan penderitaan karena kezaliman penguasa. Namun, mereka berselisih saat Thalut diangkat menjadi pemimpin, padahal itu merupakan sabda Nabinya.

Bukan hanya itu, saat pasukan tersebut diuji dengan sebuah sebuah sungai, sang pemimpin Thalut berkata, "Allah akan menguji kamu dengan satu sungai. Maka barang siapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barang siapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan."

Tetapi Bani Israel meminumnya kecuali sebagian kecil dari mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, "Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya."

Bagaimana dengan pasukan Rasulullah saw yang berhasil membebaskan benteng-benteng Khaibar milik Yahudi? Benteng besar yang dibebaskan sebanyak 5 buah. Benteng kecil berjumlah puluhan. Rasulullah saw menuntaskan pembebasan ini dalam waktu dua bulan. Bagaimana kondisi perbekalan logistiknya?

Dikisahkan, kesusahan dan kelaparan yang menerjang Muslimin sudah sangat parah, sehingga tidak ada jalan  untuk menghilangkan lapar yang akut itu kecuali dengan menyembelih keledai piaran mereka. Namun, pada saat daging keledai telah dimasukkan ke periuk-periuk yang airnya sudah mendidih. Saat daging telah siap disantap. Tiba-tiba, datang larangan Rasulullah saw untuk memakan daging keledai peliharaan.

Apa reaksi para Sahabat? Seluruhnya menumpahkan periuk-periuk tersebut.  Padahal, tidak ada lagi makanan yang dimakan, tak ada lagi sebutir kurma pun yang tersisa. Tak ada yang memprotes, mencabut senjata, atau meninggalkan medan pertempuran.

Pasukan Muslimin sangat teguh dan disiplin dalam mematuhi perintah yang sulit maupun yang mudah, yang disukai maupun yang dibenci. Senantiasa melepaskan dominasi perutnya meskipun berada dipuncak kelaparan dan harus berperang. Itulah ketangguhan mental yang sangat tinggi yang menyebabkan datangnya pertolongan Allah. Bukankah itu karakter rakyat Palestina saat ini?

Menangkap Sinyal Ruh Sirah Nabawiyah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Pemahaman dan penghayatan sirah Nabawiyah adalah sebuah kemesti...

Menangkap Sinyal Ruh Sirah Nabawiyah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Pemahaman dan penghayatan sirah Nabawiyah adalah sebuah kemestian bagi pembangunan umat. Sebab, di dalamnya terdapat peneguhan hati, memahami kebenaran dan peringatan bagi yang beriman. Mengapa jarang yang menangkap sinyal ini?

Sebab, perjalanannya tidak berada dalam suatu gelombang yang sama dengan garis Rasul dan para sahabatnya. Perjalanannya, bukan lagi jihad, dakwah dan harakah. Yang disebarkannya bukan lagi fikrah dan aqidah.

Bila sirah itu seperti pesawat pemancar siarannya, akan ditangkap baik apa apabila kita memasang gelombang yang sama dengan pesawat penerimanya. Jadi, intisari Sirah Nabawiyah tak pernah menyentuh, menyadarkan, menginspirasi, menggelorakan dan menggerakkan, bisa jadi karena obsesi hidupnya yang tak searah lagi dengan Rasulullah saw.

Setiap Rasulullah saw dan sahabat akan dan mengalami menghadapi ujian, Allah mewahyukan beragam kisah Nabi dan rasul serta orang yang shaleh. Semuanya, memberikan bimbingan, solusi dan peneguhan hati. 
Apakah hanya berlaku bagi mereka?

Setiap yang diberikan Allah kepada Rasulullah saw dan Sahabat, berarti diberikan juga kepada yang beriman dan yang mengikuti jejaknya. Bukankah, umat Islam adalah pewaris risalah nabi terakhir?

Bisa jadi, mempelajari Sirah Nabawiyahnya hanya untuk menuntaskan kehausan ilmiah dan intelektual yang terjebak pada matan (isi cerita), urutan kronologis peristiwa   dan hanya dianggap biografi orang besar saja.

Bisa jadi, membaca Sirah Nabawiyah terjebak hanya untuk menikmati catatan sejarah semata, yang tidak berkaitan dengan persoalan hari ini dan masa depan. Sehingga, sirah Nabawiyah seperti membaca kisah fiksi belaka. Itulah sebab, Sirah Nabawiyah kehilangan jiwanya.

Allah Maha Mengetahui Isi Hati Ibnu Maktum dan Pembesar Quraisy Allah maha mengetahui isi hati, yang diungkapankan maupun tidak....

Allah Maha Mengetahui Isi Hati Ibnu Maktum dan Pembesar Quraisy


Allah maha mengetahui isi hati, yang diungkapankan maupun tidak. Awasilah dan perbaikilah, setiap letupan hati.

Allah menginformasikan Maha Mengetahui-Nya pada kisah Abdullah bin Ummi Maktum pada surat Abbasa, 

Dia (Muhammad) berwajah masam dan berpaling, (1)

karena seorang buta telah datang kepadanya (Abdullah bin Ummi Maktum). (2)

Dan tahukah engkau (Muhammad) barangkali dia ingin menyucikan dirinya (dari dosa), (3)

atau dia (ingin) mendapatkan pengajaran, yang memberi manfaat kepadanya? (4)

Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup (pembesar-pembesar Quraisy), (5)

maka engkau (Muhammad) memberi perhatian kepadanya, (6)

padahal tidak ada (cela) atasmu kalau dia tidak menyucikan diri (beriman). (7)

Dan adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran), (8)

sedang dia takut (kepada Allah), (9)

engkau (Muhammad) malah mengabaikannya (10)

Sekali-kali jangan (begitu)! Sungguh, (ajaran-ajaran Allah) itu suatu peringatan, (11)

maka barangsiapa menghendaki, tentulah dia akan memperhatikannya, (12)

Sekelumit Sejarah Bai'at Dahulu Rasulullah saw mengambil berbagai model bai'at dari para sahabatnya. Ada bai'at masu...

Sekelumit Sejarah Bai'at


Dahulu Rasulullah saw mengambil berbagai model bai'at dari para sahabatnya. Ada bai'at masuk Islam yang mengharuskan seseorang tunduk kepada hukum Islam.

Ada bai'at lain yang diambil dari sahabatnya seperti bai'at Aqabah. Ketika itu, beliau mengambil bai'at dari kaum Anshar dalam rangka melindunginya, sebagaimana mereka melindungi para istrinya.

Di hari Bai'atur Ridwan, para Sahabat memberikan bai'atnya untuk tidak lari dari perang.

Setelah era Rasulullah saw, muncul bai'at yang diberikan kepada Amirul Mukminin untuk mendengar dan taat kepadanya dalam rangka mendengar dan taat kepada Kitabullah dan Sunah Rasulullah saw.

Selain itu terdapat pula bai'at dalam bentuk ikatan janji untuk melakukan amal, seperti ikatan janji yang dilakukan oleh para mujahidin di perang Yarmuk.

Sumber:
Said Hawa, Membina Angkatan Mujahid, Era Intermedia

Suasana Kejiwaan Hijrah Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Berjalan dalam suasana kegersangan dan panas terik. Tidak itu ...

Suasana Kejiwaan Hijrah Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Berjalan dalam suasana kegersangan dan panas terik. Tidak itu saja, seluruh pemuda terpilih kafir Quraisy mengejarnya. Tidak itu saja, seluruh kabilah Arab mencarinya karena imbalannya sangat besar bila berhasil menangkap Rasulullah saw dalam kondisi hidup atau mati. Namun, bagaimana suasana kejiwaan Rasulullah saw?

Sahabatnya Abu Bakar, terkadang terasuki was-was, terutama saat di gua Tsur. Sebab, kaki-kaki pemuda kafir Quraisy berada di atas kepala mereka. Namun, Rasulullah saw menentramkannya, bahwa Allah bersama mereka. Apa buktinya?

Selama perjalanan hijrah, ada satu surat di Al-Qur'an yang tuntas diwahyukan Allah. Surat yang berkisah tentang perjalanan seorang bayi, yang diburu untuk dibunuh oleh bala tentara Firaun.  Firaun mengerahkan kekuatan penuh untuk membunuh bayi tersebut.

Bila bayi yang lemah dan tak berdaya. Tanpa memiliki perencanaan dan strategi. Bila bayi yang sendirian terhanyut di sungai Nil, hanya mengikuti aliran sungai yang tidak tahu arahnya saja selamat,  bagaimana dengan Rasulullah saw yang dipadukan dengan rencana dan strategi?

Bila seorang pemuda Muda berjalan sendiri dari Mesir tanpa tahu arahnya. Sedangkan yang mengejarnya merupakan pasukan terlatih dan terhebat di zamannya, saja selamat. Bagaimana dengan hijrah yang waktu, teman perjalanan dan tujuannya sudah ditentukan Allah swt?

Sedangkan Firaun yang dikawal dengan bala tentaranya. Qarun yang perjalanannya membawa kekayaan dan dikawal oleh pemuda yang kuat. Namun tidak selamat, tenggelam oleh bumi dan lautan? Jadi, persoalan selamat atau tidaknya sebuah perjalanan, bukan kekuatan dan infrastrukturnya, tetapi misi perjalanannya.

Di dalam perjalanan, Rasulullah saw menyaksikan sendiri kisah-kisah Nabi Musa yang sangat nyata. Terjepit dan terkurung di gua Tsur. Terkejar oleh Suraqah bin Malik. Semuanya tak menghalangi perjalanannya untuk tiba di Madinah.

Kisah Para Ibu dan Bayinya, yang Merevolusi Peradaban Oleh: Nasrulloh Baksolahar Di padang pasir yang gersang, iklim yang ekster...

Kisah Para Ibu dan Bayinya, yang Merevolusi Peradaban

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Di padang pasir yang gersang, iklim yang eksterm dan tak ada kehidupan. Siti Hajar dan bayinya Ismail, menjalani kehidupan. Mereka berdua mulai langkah membangun peradaban tauhid. Kelak, lahirlah bangsa Arab yang menjadi pembela ketauhidan dan kebenaran.

Di suatu malam, hanya ditemani pembantunya, lahirlah seorang bayi dari rahim Siti Aminah. Sang ayah telah wafat, saat sang bayi dalam kandungan. Sang ibu merawatnya sendiri tanpa kehadiran ayah. Kelak, sang bayi menjadi penghulu para Nabi dari bangsa Arab.

Bangsa Arab dilahirkan dan menjadi pemimpin peradaban karena Ibunda Hajar dan bayinya Ismail dan Ibunda Aminah dengan bayinya Muhammad saw.

Dalam kejaran Firaun dan infrastruktur militernya. Seorang ibu menggendong bayi yang terus menangis. Akan kemanakah? Sebab seluruh jengkal tanah sudah diawasi oleh intelejen dan pasukan yang akan membunuh bayi tersebut.

Sang ibu membawanya ke tepian sungai. Menghanyutkannya ke sungai Nil. Kisah perlawanan Bani Israel terhadap kezaliman Firaun. Kisah agama Yahudi, bermula dari Ibunda dan bayinya Musa di tepian sungai Nil.

Sang bunda, selalu berada di Masjidil Aqsha. Sejak di dalam kandungan, sudah dinazarkan untuk berkhidmat di Masjidil Aqsha. Dia wanita suci yang senantiasa beribadah. Yang mendapat pemeliharaan dari Allah.

Allah telah menentukan Kehendak-Nya. Dari wanita perawan yang suci, terlahirlah bayi suci bernama Isa. Bayi yang mampu berbicara dan berdakwah di saat bayi. Dari mereka berdualah, perlawanan terhadap kezaliman Romawi dan Yahudi dimulai. Kelak, lahirlah agama Nasrani.

Revolusi peradaban dunia dimulai dari Ibunda dan bayinya, tanpa ayah disisinya.

Kisah para Nabi untuk Menyiapkan Hijrah Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Saat itu hijrah belum diperintahkan dari Mekah...

Kisah para Nabi untuk Menyiapkan Hijrah Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Saat itu hijrah belum diperintahkan dari Mekah ke Madinah. Namun, Allah telah menyiapkan bekal berhijrah. Pemahaman, mental, ilmu dan liku-liku berhijrah harus sudah siapkan sebelum pelaksanaan hijrah itu sendiri.

Kisah Nabi Yusuf diwahyukan Allah sebelum Rasulullah saw berhijrah ke Madinah. Bagaimana hijrah tanpa persiapan dan bekal di usia yang belum matang lagi sendirian? Bagaimana disingkirkan karena sebab kedengkian? Bagaimana hijrah sebagai seorang budak? Ini kisah perjalanan yang dramatis dan menakutkan.

Kisah adalah pesan dan bimbingan. Kisah para nabi adalah perjalanan yang pasti dilalui oleh setiap Nabi dan para pembelanya. Itulah berita yang diterima Rasulullah saw dari paman Siti Khadijah yang berasal dari Ahli Kitab, sejak pertama kali wahyu diturunkan.

Tak perlu khawatir dengan sebuah perjalanan dan hijrah. Walaupun banyak tipu dayanya, persengkongkolannya, penghianatannya dan upaya menjerumuskan ke lubang sumur yang gelap, tak berair dan tak ada yang menolongnya. Bila saatnya tiba, akan datang pertolongan Allah.

Tak perlu khawatir dengan hijrah, walaupun berjalan sebagai budak yang diperjualbelikan, bukankah budak itu dibutuhkan oleh para bangsawan dan yang kaya? Bukankah bergaul dengan mereka, walaupun statusnya budak visa mengambil pelajaran berharga? Status Yusuf memang budak di mata manusia, namun mental dan jati dirinya seorang Nabi. Ini yang dibutuhkan dalam liku-liku kehidupan.

Tak perlu khawatir dengan persengkongkolan hukum dan penghancuran nama baik oleh para pemegang kendali kekuasaan. Tak perlu khawatir dengan penyebaran fitnah yang menghancurkan karakter dari drama di sebuah kamar. Tak perlu khawatir dengan penjara. Sebab, semuanya akan tuntas pada waktu yang dikehendaki-Nya.

Allah telah mengkisahkan liku-liku hijrah Nabi Yusuf yang paling berat dan dramatis. Paling mencekam tanpa tahu arah akhir perjalanannya. Dengan kisah hijrah Nabi Yusuf yang sangat ekstrem, maka mental hijrah Rasulullah saw dan para Sahabatnya sudah terbentuk sebelum perintah hijrah diwahyukan. Itulah rahmat Allah.

Kisah Para Nabi yang Menemani Hijrah Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Dalam kejaran kafir Quraisy. Dari titik persembun...

Kisah Para Nabi yang Menemani Hijrah Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dalam kejaran kafir Quraisy. Dari titik persembunyian ke titik persembunyian  lainnya. Dalam drama ketegangan yang harus penuh kewaspadaan. Apakah energi Rasulullah saw terkuras dengan kekhawatiran? Ternyata Allah mewahyukan kisah yang sangat spesial.

Dalam perjalanan dan ketegangan pun, tak boleh menganggur dari bimbingan wahyu. Tak boleh berhenti belajar. Justru pembelajaran selama hijrah hanya membuat kisah-kisah saja. Tidak ada wahyu yang berkaitan dengan hukum.

Allah mengisahkan perjalanan bayi Musa dan ibundanya yang dalam kejaran upaya pembunuhan oleh Fir'aun dan infrastruktur militernya. Ibunda Musa harus melepaskan bayinya. Allah menjanjikan bahwa sang bayi akan kembali ke pangkuannya.

Allah mengisahkan pula, saat Musa remaja. Saat berada di sebuah kota, ada pemuda Mesir yang menganiaya pemuda Bani Israel. Pemuda Bani Israel meminta pertolongan kepada Musa. Musa memukulnya, tak disangka pemuda Mesir itu tewas. 

Berita tewasnya pemuda Mesir tersebar. Musa menunggu informasi apa yang akan terjadi akibat perbuatan nya. Ada seseorang yang mendekati Musa, menginformasikan bahwa kalangan istana berencana membunuh Musa. Musa diperintahkan untuk pergi segera untuk menghindari kejaran infrastruktur militer Firaun. Lalu, Allah menceritakan liku-liku perjalanan Musa hingga ke negri Madyan.

Allah juga mengkisahkan sosok lain yang keluar dari negrinya. Dialah Qarun, yang keluar dari kediamannya, untuk memamerkan kekayaan yang kunci-kuncinya harus dibawa oleh kendaraan yang mengular dan sosok yang kuat. Qarun berakhir dengan kebinasaan.

Berbeda dengan Musa, di negri Madyan, dia mendapatkan kemakmuran dan perlindungan. Kembali ke Mesir, kekuasaan Firaun dihancurkan. Itulah kisah-kisah yang menemani hijrahnya Rasulullah saw dari Mekah ke Madinah.

Surat Al-Baqarah Syarat Pengangkatan Pemimpin Suatu saat Rasulullah saw mengutus suatu rombongan ke suatu daerah yang berjumlah ...

Surat Al-Baqarah Syarat Pengangkatan Pemimpin


Suatu saat Rasulullah saw mengutus suatu rombongan ke suatu daerah yang berjumlah beberapa orang. Lalu, siapakah pimpinannya? Bagaimanakah proses seleksinya?

Lalu, Rasulullah saw meminta setiap orang di antara mereka untuk membaca, yakni hafalan Al-Qur'an mereka. Setiap anggota menyetorkan hafalannya di hadapan Rasulullah saw.

Tatkala Rasulullah saw sampai kepada orang yang paling muda dalam rombongan itu, beliau bertanya, "Apa yang telah kamu hafalkan?"

"Aku telah menghafal surat ini dan itu, serta surat Al-Baqarah." Jawab pemuda tersebut.

"Kamu telah menghafal surat Al-Baqarah?" Rasulullah saw menegaskan kembali.

"Benar, wahai Rasulullah saw." Tegas pemuda tersebut.

"Kalau begitu berangkatlah, dan kamu menjadi pemimpin mereka." Sabda Rasulullah saw.

Setelah Rasulullah saw memutuskan pemimpin rombongan, lantas salah seorang pemuka rombongan itu berkata, "Demi Allah, tidak ada yang menghalangi aku untuk mempelajari surat Al-Baqarah, selain karena aku khawatir tidak dapat mengamalkannya."

"Pelajari Al-Qur'an, dan bacalah. Sesungguhnya perumpamaan orang yang mempelajari dan membaca Al-Qur'an, seperti kantong yang dipenuhi wewangian, harumnya bertiup ke segala penjuru."

"Sedangkan perumpamaan orang yang mempelajarinya kemudian tidur, sedangkan Al-Qur'an ada di dalam dadanya, maka seperti kantong yang disandarkan pada wewangian." Sabda Rasulullah saw.

Mengapa yang mempelajari surat Al-Baqarah layak diangkat sebagai pemimpin?

Ibnu Arabi berkata, "Aku mendengar beberapa guruku berkata mengenai surat Al-Baqarah, bahwa di dalamnya ada seribu perintah, seribu larangan, seribu hukum dan seribu berita." Maka, kepahaman ini yang membuatnya layak menjadi pemimpin.

Sumber:
Hasan Al-Banna, Tafsir Al-Banna, Aulia Press

Kejayaan Islam Sebelum Kedatangan Imam Mahdi Allah berfirman, "Perangilah mereka (orang-orang kafir itu) agar tidak ada fit...

Kejayaan Islam Sebelum Kedatangan Imam Mahdi


Allah berfirman, "Perangilah mereka (orang-orang kafir itu) agar tidak ada fitnah dan agama itu semata-mata bagi Allah" (Al-Anfal: 39)

"Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuknya dan agama yang benar, agar dia memenangkan-Nya di atas segala agama-agama, meskipun orang-orang musyrik benci." (Ash-Shaf: 9)

Hasan Al-Banna berkata, "Kemudian daulah islamiyah itu mengibarkan panji-panji jihad dan dakwah, sehingga dunia seluruhnya akan menjadi berbahagia dengan ajaran-ajaran islam."

Hasan Al-Banna melanjutkan, "Daulah islamiyah juga bertanggung jawab untuk menjadi "guru" bagi dunia seluruhnya dengan menyebarkan dakwah islam, sehingga tidak ada lagi fitnah dan agama itu semata-mata bagi Allah."

"Allah tidak berkehendak kecuali menyempurnakan cahaya agama-Nya. Rasulullah saw memberikan kabar gembira itu tentang daulah islamiyah internasional. Beliau memberikan kabar gembira itu dengan berita kemerdekaan Romawi setelah jatuhnya Konstantinopel."

"Kebaikan di akhir masa umat ini tergantung dengan bagaimana masa awalnya. Rasulullah saw pernah bersabda, "Umatku tidak ubahnya seperti hujan. Tidak diketahui mana yang baik, awalnya atau akhirnya."

"Semua itu akan terjadi sebelum turunnya Isa Al-Masih dan Imam Mahdi, bukan sebagaimana dipahami oleh banyak orang. Untuk menghubungkan jarak keduanya (kita dan daulah) harus ada upaya yang sungguh-sungguh, detail dan tekun. Ada kewajiban yang bersifat selamanya, ada pula yang bersifat temporer."

Sumber:
Said Hawa, Membina Angkatan Mujahid, Era Intermedia

Masa Depan Muslimin  Salah satu kesalahan para dai adalah memandang persoalan Islam dengan pandangan pesimis. Indikasinya, melih...

Masa Depan Muslimin 


Salah satu kesalahan para dai adalah memandang persoalan Islam dengan pandangan pesimis. Indikasinya, melihat bahwa dunia itu rusak, sedangkan Islam adalah paripurna, tidak punya cita-cita dan tidak punya kemenangan.

Yang aneh, semua itu didukung dengan argumentasi Al-Qur'an dan As-Sunah. Padahal alangkah jauhnya jarak yang memisahkan antara pernyataan itu dengan petunjuk Al-Qur'an dan As-Sunah.

Petunjuk Al-Qur'an membukakan bagi muslim pintu tsiqah kepada Allah, sementara mereka menguncinya. Rasulullah saw senantiasa memberikan kabar gembira tentang datangnya kemenangan Islam, sementara mereka memberitakan kegagalannya.

Benar, bahwa Rasulullah saw pernah menceritakan kepada kita tentang keadaan buruk  yang bakal dialami oleh umat islam, tetapi itu mengandung makna agar kita bersikap waspada dan siap mengatasinya, bukan malah menyerah kepadanya.

Dalam banyak hadist, Rasulullah saw menyampaikan berita gembira tentang tegaknya sebuah daulah islamiyah internasional dan tentang penaklukan Romawi. Juga, menceritakan tentang bagaimana jamaah islam itu senantiasa mendapatkan perlindungan jika menghadapi kesulitan.

Di awal kemenangan Islam, Rasulullah saw berkata kepada kaum Quraisy, tentang Islam, "Satu kata, yang dengan itu engkau menjadikan bangsa Arab tunduk kepadamu juga bangsa non Arab."

Selain itu, Rasulullah saw juga menceritakan bagaimana muslimin akan membukakan kekayaan Kisra untuk seluruh muslimin. Itulah arahan Rasulullah saw ketika mendidik jamaah umat islam, sementara mereka menutup untuk pintu cita-cita.

Hendaklah mereka mengingat hadist berikut, "Barangsiapa berkata bahwa umat islam hancur, maka pada hakekatnya dialah yang menghancurkannya."

Sumber:
Said Hawa, Membina Angkatan Mujahid, Era Intermedia

Perang Gaza, Korban Jiwa Penjajah Israel Sedikit, Mengapa Terpukul?  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah penjajah Israel itu kuat?...

Perang Gaza, Korban Jiwa Penjajah Israel Sedikit, Mengapa Terpukul? 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apakah penjajah Israel itu kuat? Publik Arab banyak yang mentertawa serangan Hizbullah ke wilayah pendudukan Israel karena efek korban jiwanya sedikit. Korban tewas yang diakui penjajah Israel dibawah 700 orang. Apakah berarti tidak melumpuhkan penjajah Israel?

Di era Rasulullah saw, pertempuran dengan Yahudi memang tidak banyak memakan korban di pihak Yahudi saat perang. Yahudi  lebih sering berada di balik benteng-benteng, padahal peralatan tempurnya paling canggih saat itu. Hanya sekali-kali keluar untuk menyerang. Lebih sering menyerang dengan panah dan tombak.

Perang Bani Quainuqa, Nadir, Quraizhah, dan Khaibar, mereka kalah karena tak sanggup dikepung di dalam bentengnya sendiri. Korban berjatuhan justru setelah perang. Kebanyakan mereka tewas di perjalanan saat keluar dari Madinah.

Mengapa Yahudi sanggup bertahan di dalam benteng-bentengnya? Mereka menanti bantuan dari sekutu-sekutunya, seperti munafikin Abdullah bin Ubay dan Arab Ghatafan. Saat bantuannya tak kunjung datang, akhirnya mereka menyerah.

Hanya di perang Khaibar, mereka mampu bertahan agak lama walaupun  sekutu-sekutunya tidak datang, namun akhirnya menyerah setelah Ali bin Abi Thalib mendobrak pintu benteng dan memblokir suplai makanan dan minuman.

Zaman telah berubah, namun gaya pertempuran Yahudi tetap saja sama. Mereka membangun infrastruktur yang mengutamakan keamanan dan serangan jarak jauh melalui udara. Mereka membangun benteng kokoh di setiap perbatasan dengan negara, wilayahnya sendiri dan juga rumah. Mereka membangun bungker-bungker di setiap rumah.

Korban jiwa memang sedikit, namun perasaan tertekan justru sangat menghantui. 500.000 pemukim illegal yahudi keluar dari wilayah pendudukan. 70.000 tentara mengalami tekanan jiwa dan luka tubuh. Pariwisata, pelabuhan laut dan udara lumpuh. 60.000 bisnis bangkrut. Badan peringkat dunia menurunkan peringkat keuangannya. Di dalam negrinya, terus rusuh dengan persoalan konstitusi.

Perasaan tertekan inilah yang membuat yahudi Madinah menyerah, walaupun hanya sedikit korban dipihak yahudi dibandingkan dengan pertempuran Rasulullah saw dengan kafir Quraisy. Terkepung, terkucil dan tertekan. Semakin tak jelas dukungan dari sekutu-sekutunya. Itulah penyebab penjajah Israel terkalahkan.

Kunci Perbendaharaan Kekayaan Bumi, Siapa yang Menggenggamnya? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Belajarlah pada yang menggenggam kunci...

Kunci Perbendaharaan Kekayaan Bumi, Siapa yang Menggenggamnya?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Belajarlah pada yang menggenggam kunci perbendaharaan kekayaan bumi. Ikutilah petunjuk sosok yang menggengam kunci-kunci bumi. Mengapa justru belajar pada mereka yang tak memiliki apa-apa?

Belajar pada pengusaha tersukses dan terkaya pasti sukses? Menjadikan mereka teman, berarti pasti sukses? Masuk dalam lingkungan mereka berarti sukses? Yang terjadi sekarang sangat aneh, muslimin ingin menggegam kekayaan bumi dengan cara meninggalkan penggenggam kunci-kuncinya.

Para Muhajirin meninggalkan Mekah dalam kondisi tak memiliki apa-apa. Kekayaannya ditinggalkan dan dirampas. Di Madinah, seluruh sendi perekonomiannya dikuasai Yahudi. Namun, mengapa pada akhirnya, kekayaan mereka melampaui sebelumnya yang di Mekah?

Suatu hari, setelah 9 tahun perang Uhud berlalu, Rasulullah saw pergi ke kuburan muslimin yang gugur di Perang Uhud. Setibanya di sana, beliau mendoakan para ahli Uhud. Sekembalinya ke Madinah, beliau naik ke atas mimbar.

Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya, aku akan mendahului kalian dan aku akan menjadi saksi bagi kalian. Sesungguhnya, saat ini aku benar-benar melihat Haudh." Rasulullah saw memiliki kasyf (melihat sesuatu yang gaib), yakni ketika melihat Haudh di surga dengan mata kepalanya sendiri dari tempat berdirinya di bumi.

Rasulullah saw melanjutkan, "Sesungguhnya aku diberi kunci-kunci perbendaharaan kekayaan bumi, atau kunci-kunci bumi. Sesungguhnya, demi Allah, aku tidak mengkhawatirkan kalian akan syirik kepada Allah, setelah aku tiada, tetapi aku khawatir kalian akan bersaing untuk memperebutkan dunia."

Al-Qur'an dan Hadist Rasulullah saw dibuang. Namun, ingin mendapatkan keberlimpahan kekayaan bumi? Bagaimana bisa? Akhirnya, yang terjadi, muslimin menjadi bagian yang bersaing untuk memperebutkan dunia. Bukannya, bersaing mentaati Allah dan Rasulullah saw, lalu dianugerahkan kunci-kunci perbendaharaan kekayaan bumi? Bila ini terjadi, muslimin tidak akan bisa melampaui kekuatan kekayaan orang kafir.

Kisah Rasulullah saw Tak Dipaparkan Seluruhnya dalam Al-Qur'an? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Rasulullah saw menjelaskan perump...

Kisah Rasulullah saw Tak Dipaparkan Seluruhnya dalam Al-Qur'an?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Rasulullah saw menjelaskan perumpamaan posisinya di antara para nabi dan rasul lainnya. Seperti, bangunan yang kurang satu bata saja. Satu bata itu untuk memperkokoh dan memperindah bangunan tersebut.

Kisah Rasulullah saw yang dihadirkan dalam Al-Qur'an, juga untuk memperkokoh dan menyempurnakan kisah para nabi dan rasul sebelumnya, agar kisah para nabi dan rasul menjadi  pembimbing lengkap seluruh liku-liku kehidupan manusia.

Mengapa kisah pertempuran Rasulullah saw paling lengkap dipaparkan dalam Al-Qur'an, dibandingkan sisi kehidupan Rasulullah saw lainnya? Sebab, Kisah para nabi dan rasul lainnya tidak menjelaskan tentang pertempuran. Yang ada hanya pertempuran Thalut dengan Jalut saja.

Mengapa liku-liku rumah tangga Rasulullah saw cenderung lebih lengkap? Sebab, kisah para nabi dan rasul lainnya, sangat sedikit mengungkapkan liku-liku kehidupan rumah tangganya.

Setiap nabi dan rasul memiliki titik tekan tertentu pada kisah-kisahnya di Al-Qur'an. Maka, kisah tersebut tak dipaparkan kembali dengan memaparkan kisah Rasulullah saw. Karena, sudah mewakili untuk membimbing perjalanan manusia dalam menghadapi persoalan yang sama.

Namun bila membuka Sirah Nabawiyah yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadist Rasulullah saw, maka seluruh persoalan yang dihadapi  oleh para nabi dan rasul dialami oleh Rasulullah saw. Sebab, Rasulullah saw adalah panduan dalam menyelesaikan semua liku-liku kehidupan.

Bila seluruh kisah para nabi dan rasul sebelum Rasulullah saw digabungkan dengan kisah Rasulullah saw dipaparkan dalam Al-Qur'an, maka muatanya seperti Sirah Nabawiyah Rasulullah saw dalam edisi lengkap. 

Mengapa Rasulullah saw Sakit? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Rasulullah saw pernah disantet. Rasulullah saw pernah diracun hingga  s...

Mengapa Rasulullah saw Sakit?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Rasulullah saw pernah disantet. Rasulullah saw pernah diracun hingga  sakit parah yang membawa pada wafatnya. Kisah ini tak ditemukan pada kisah para nabi dan rasul lainnya. Ada apa?

Setiap manusia belum tentu menghadapi kompleksitas ini. Di santet, diracun, dan sakit yang membawanya pada kematian. Mengapa Rasulullah saw mengalami semuanya?

Saat sakit Rasulullah saw merasakan badannya yang sangat panas. Panasnya seperti dua orang manusia. Tidak itu saja, ditambah sakit kepala yang luar biasa. Untuk mengurangi yang dialaminya, Rasulullah saw mencelupkan tangannya ke dalam wadah berisi air disampingnya, lalu mengusapkan kewajahnya.

Rasulullah saw, sang kekasih Allah, namun mengalami kompleksitas sakit yang sangat berat melampui seluruh manusia. Tak semua manusia mengalami hal ini. Dalam kondisi seperti ini Rasulullah saw berdoa, "Ya Allah, ampunilah diriku, kasihanilah diriku, sandingkan aku dengan Ar-Rafiqul A'la (Allah swt)."

Dalam kondisi ini Rasulullah saw berdoa, "Ya Allah, tolonglah diriku untuk menghadapi sulitnya kematian dan sakratul maut." Mengapa Rasulullah saw mengalami ini semua? Seluruh model penderitaan, kesulitan dan sakitnya manusia dialami Rasulullah saw. Mengapa Rasulullah saw menanggung semuanya?

Rasulullah saw adalah panutan dalam seluruh peristiwa. Panutan dalam seluruh liku-liku hidup, lapang dan sempit, kaya dan miskin, bangsawan dan jelata, sehat dan sakit. Sedangkan para nabi dan rasul yang lainnya, hanya menekankan contoh dalam sisi-sisi tertentu kehidupan manusia.

Saat Rasulullah saw disantet, sakit, hingga wafatnya, menjadi tauladan, bimbingan dan petunjuk bagi umatnya. Agar, menapaki jalan yang lurus dalam seluruh sisi kehidupan ini. 

Merespon Perubahan Realita Dakwah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Mari membuka detik-detik perjanjian Hudaibiyah. Saat itu Rasululla...

Merespon Perubahan Realita Dakwah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Mari membuka detik-detik perjanjian Hudaibiyah. Saat itu Rasulullah saw bermimpi  memasuki Mekah. Mereka berangkat tidak untuk berperang, tetapi hendak menunaikan Umrah.

Tiba di Hudaibiyah, ternyata kaum muslimin tidak diperkenankan masuk ke Mekah. Rasulullah saw mengutus Utsman bin Affan untuk menemui para petinggi Quraisy untuk menjelaskan maksud kedatangannya ke Mekah. Namun beberapa hari Utsman bin Affan tidak muncul juga. Ada berita, bahwa Utsman bin Affan dibunuh.

Mendengar berita tersebut, Rasulullah saw mengumpulkan para Sahabat. Mereka berjanji untuk membalas darah Utsman bin Affan hingga tetes penghabisan. Tanpa persiapan perang, mereka harus berperang. Semua telah membulatkan tekadnya.

Namun tiba-tiba, Utsman bin Affan datang. Petinggi Quraisy menawarkan perjanjian damai. Isi perjanjian damai sangat merugikan muslimin menurut pemikiran para Sahabat.

Ali enggan menuliskan perjanjian. Umar bin Khatab memprotes keras  sikap Rasulullah saw. Bahkan, Umar bin Khatab  mengaduk protesnya pada Abu Bakar. Namun Abu Bakar, tetap mempercayai langkah yang diambil Rasulullah saw.

Ditambah lagi, ada peristiwa yang memilukan yang dipertontonkan dihadapan mereka. Ada yang baru masuk Islam setelah perjanjian Hudaibiyah. Langsung ditangkap oleh kafir Quraisy. Rasulullah saw hanya berpesan, "Bersabarlah."

Umar bin Khatab berkata kepada Rasulullah saw, "Bukankah kita dipihak yang benar? Bila mati akan dimasukkan ke surga? Bukankah Engkau telah bermimpi kita akan memasuki Mekkah? Rasulullah saw mendengarkan isi hati Umar bin Khatab.

Perhatikan, dalam jeda waktu yang amat dekat, Rasulullah saw membuat keputusan yang berbeda-beda. Rasulullah saw melakukannya karena kondisi riil dakwahnya berbeda-beda pula. Namun dalam perbedaan keputusannya, ada yang tetap sama. Apa itu? Kemaslahatan dakwah.

Selama keputusan berdasarkan kemaslahatan dakwah, bukan dunia. Selama keputusan dilakukan dengan proses musyawarah. Maka akan ada keberkahan. Apa bentuknya? Kita serahkan pada Allah.

Naik Gunung dan Ekspedisi Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Berkemah dan naik gunung, hanya untuk mengisi waktu luang? H...

Naik Gunung dan Ekspedisi Rasulullah saw


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Berkemah dan naik gunung, hanya untuk mengisi waktu luang? Hanya untuk menikmati liburan? Hanya melampiaskan hobi bersama komunitas?

Rasulullah saw mengirimkan ekspedisi dalam 3 kelompok. Yaitu,  kelompok kecil, Sarriyah dan Gazwah. Ketiga jenis ekspedisi ini memiliki visi dan strategi yang berbeda.

Contohnya, kelompok kecil yang dipimpin oleh Muhammad bin Maslamah. Kelompok ini terdiri dari 3-5 orang. Misi tugasnya, menyusup ke benteng Yahudi untuk  membunuh pemimpin Yahudi, Ka'ab bin al-Asyraf, yang berusaha membunuh dan menghina Rasulullah saw. Muhammad bin Maslamah menjadi inisiator siasat ightiyal (eksekusi secara diam-diam dan mendadak)

Sarriyah pertama, dipimpin oleh Abdullah bin Jashi, misinya menghadang kafilah dagang kafir Quraisy. Misi ini bertujuan menghancurkan perekonomian kafir Quraisy. Jumlah anggota Sarriyah sekitar puluhan orang.

Gazwah pertama, terjadi saat perang Badar. Jumlah anggotanya mencapai ratusan hingga ribuan orang. Biasanya ekspedisi ini dibentuk untuk menghadapi pertempuran.

Dalam hadits Rasulullah saw banyak tersebar adab-adab dalam perjalanan. Peristiwa keseharian yang terjadi dalam perjalanan. Hukum-hukum syariat yang diturunkan Allah selama dalam perjalanan. Mukjizat yang dihadirkan Allah dalam perjalanan. Juga catatan sejarahnya. Semuanya hadir karena Rasulullah saw sering mengirimkan ekspedisi perjalanan.

Dalam mengirimkan ekspedisi pasti harus berkemah dan naik gunung. Maka setiap berkemah dan naik gunung merupakan napak tilas perjalanan para Nabi dan rasul, Rasulullah saw dan para Sahabatnya. Namun, apakah berkemah dan naik gunungnya kita bisa menghasilkan semangat perjuangan seperti mereka?

Manajeman Naik Gunung dari Kitab Riyadhus Shalihin Oleh: Nasrulloh Baksolahar Keindahan akan menjadi kebahagiaan bila dinikmat b...

Manajeman Naik Gunung dari Kitab Riyadhus Shalihin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Keindahan akan menjadi kebahagiaan bila dinikmat bersama. Nikmat menjadi berkah bila dinikmati bersama. Bukankah Nabi Adam menikmati surga setelah Siti Hawa diciptakan? Bukankah Nabi Adam menikmati surga bersama Siti Hawa? Menikmati  rezeki bila sendirian tidaklah nikmat.

Makan bila sendirian, tidak mengenyangkan. Minum bila sendirian tidak menghilangkan dahaga. Para Sahabat mengeluhkan, "Mengapa makan banyak tetapi tidak kenyang?" Rasulullah saw bertanya, "Apakah makannya sendiri-sendiri?" Kesendirian ini yang membuat makanan tidak mengenyangkan.

Rasulullah saw melarang para Sahabat membangun tenda kemah   berpencaran di lereng dan lembah. Rasulullah saw memerintahkan untuk disatukan dalam satu tempat  saja. Bukankah ada keberkahan dalam satu majlis? Dalam dinginnya malam, ada kehangatan kebersamaan.

Jumlah peserta ideal dalam satu kelompok minimal 3 orang. Sebab, bila sendirian sangat berbahaya dan dikepung setan. Bila berdua, bersama dua setan. Bila tiga orang atau lebih, maka akan selamat.

Angkatlah pemimpin dalam setiap kelompok. Berapa batas maksimal kelompoknya? Nabi Musa berpergian dari Mesir ke Palestina berjumlah 12 kelompok. Ini bukan ukuran, namun hanya beritiba kepada para nabi dan rasul.

Berangkat naik gunung saat pagi hari. Bila terdapat pemandangan yang indah berhentilah untuk menikmatinya. Bila daerahnya gersang, segeralah langkahnya. Saat beristirahat, taruhlah beban bawaannya.

Ucapkan takbir saat menanjak. Ucapkan Tasbih saat turun. Berdoalah selama perjalanan. Sebab, doa yang pasti dikabulkan bukan saja doa yang terzalim, tetapi juga sang musafir.

Berjalanlah dibelakang. Tetaplah membersamai kelompok. Sebab, Rasulullah saw menikmati perjalanan di belakang untuk menolong yang lemah, mendoakan dan memberi boncengan. 

Sumber:
Imam Nawawi, Riyadhus Shalihin, Al-Itishom

Saat Pemimpin Menjadi Martir Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apa dampak kematian pemimpin bagi mukminin? Tidak pernah ada. Dalam pera...


Saat Pemimpin Menjadi Martir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apa dampak kematian pemimpin bagi mukminin? Tidak pernah ada. Dalam perang Mu'tah, Mukminin yang berjumlah 3.000 orang harus menghadapi 100.000- 200.000 pasukan Romawi. Tiga Panglima perangnya syahid, Zaid bumi Haritsah, Jafar bin Abdul Muthalib dan Abdullah bin Rahawah. Apakah kematian mereka memporakporandakan mukminin?

Dalam kondisi tersebut, Allah justru memunculkan panglima perang yang tidak pernah terkalahkan. Yaitu, Khalid bin Walid yang mendapat gelar oleh Rasulullah saw sebagai Pedang Allah. Kesyahidan pemimpin, melahirkan sosok baru. Kesyahidan pemimpin sebuah proses regenerasi.

Salah satu penyebabnya sakitnya Rasulullah saw adalah karena diracuni oleh kaum Yahudi saat perang Khaibar. Sakitnya menyebabkan kesyahidan Rasulullah saw. Kaum Mukminin terguncang. Lalu, apakah terjadi kemunduran dan kehancuran di tubuh mukminin?

Muncul Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib yang melanjutkan kepemimpinan Rasulullah saw. Islam terus menyebar hingga berhasil membebaskan Romawi, Persia hingga Mesir. Kesyahidan pemimpin melahirkan lebih banyak para pahlawan.

Umar bin Khatab syahid saat shalat subuh berjamaah. Dibunuh di masjid.  Utsman bin Affan syahid saat sedang membaca Al-Qur'an dan menanti berbuka puasa. Ali bin Abi Thalib syahid ketika melangkahkan kaki ke masjid. Apakah kesyahidan mereka melemahkan eksistensi Muslimin?

Muncullah Hasan bin Ali, cucu kesayangan Rasulullah saw, yang oleh Rasulullah saw diberitakan sebagai sosok yang menyatukan kaum Muslimin. Sosok yang memberikan energi baru bagi persatuan muslimin. Setelah Hasan bin Ali syahid. apa yang terjadi? Pemimpin berikut melahirkan kekhalifahan hingga ke Eropa dan Asia Tengah, bahkan 2/3 dunia.

Syeikh Ahmad Yasin, pendiri Hamas, syahid dirudal oleh penjajah Israel saat shalat subuh. Ismail Haniyah, pemimpin Hamas pelanjut Syeikh Ahmad Yasin, syahid setelah menghadiri pelantikan Presiden Iran. Apakah melemahkan perjuangan Palestina?  Sekarang di seluruh tanah Palestina bergema menanti kehadiran Hamas  untuk melawan penjajah Israel bersama-sama.

Interaksi Suku Quraisy dengan Sejarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Al-Qur'an banyak memuat kisah dan sejarah untuk menggugah ...

Interaksi Suku Quraisy dengan Sejarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Al-Qur'an banyak memuat kisah dan sejarah untuk menggugah keimanan suku Quraisy, sebab suku Quraisy sangat dekat dengan bukti-bukti arkeologi. Perjalanan suku Quraisy saat musim panas dan dingin. Perjalanan ke Syam dan Yaman, bukan sekedar perjalanan bisnis, tetapi juga menapaki bukti-bukti sejarah di sepanjang perjalanannya.

Bukti-bukti arkeologinya sangat mudah dikenali dan dijangkau. Berada di jalur perdagangan yang biasa dilaluinya. Bukan di tempat terpencil dan terkucil.  Allah berfirman dalam surat Al-Hijr surat 76, "Dan sungguh, (negri) itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia)." Ayat 79, "Maka Kami membinasakan mereka. Dan sesungguhnya kedua (negri) itu terletak di satu jalur jalan raya."

Bangsa Arab, khusus Quraisy, banyak berinteraksi peninggalan arkeologi tentang bangsa-bangsa yang telah dihancurkan oleh Allah. Di Syam, belahan utara,  terdapat kaum Nabi Luth, Nabi Saleh dan Syuaib. Di Yaman, belahan selatan, terdapat peninggalan kaum Saba dan Ashabul Ukhdud. Rekaman sejarah mereka amat kuat.

Bukankah menyebarnya bangsa Arab purbakala hingga ke Madinah dan Mekah karena peristiwa kehancuran bendungan Maarib di negri Saba? Negri yang subur kemudian hancur. Bukankah kehadiran Yahudi terutama di Madinah karena kehancurannya di Palestina? Bangsa Arab tidak saja berinteraksi dengan bukti arkeologinya tetapi juga dengan keturunan sebuah bangsa yang selamat dari kehancuran.

Di hadapan mereka pun ada Kabah. Yang menghidupkan mereka, air zamzam, merupakan fakta sejarah peninggalan leluhur mereka yang beriman yang masih berdiri kokoh dan tetap memberikan kemanfaatan. Adat istiadat dan budaya peninggalan Nabi Ibrahim dan Ismail masih ada yang mereka jaga dan lakukan. Pemeluk agama yang hanif dari Ibrahim dan Ismail masih ada. Suku Quraisy memang terkepung dengan fakta sejarah.

Oleh karena itu, cara terbaik membangun dan memperbaiki jiwa kaum Muslimin. Cara terbaik memberikan solusi, ketentraman dan memotivasi Muslimin pun adalah dengan mengungkap kembali kisah dan sejarah. Karena jiwa dan akalnya mereka sebelum Islam pun sudah lekat dengan fakta sejarah.

Bangsa Arab, bangsa yang sangat menjaga nasabnya. Sangat paham leluhurnya. Membanggakan leluhurnya. Bukankah ini kesadaran sejarah yang luar biasa? Maka cara mengembalikan mereka ke jalan yang lurus, yang termudah dengan berkisah dan mengungkapkan kembali sejarah mereka dan sejarah negri-negri yang telah biasa mereka lalui.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (174) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)