basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story: Rehat

Choose your Language

Tampilkan postingan dengan label Rehat. Tampilkan semua postingan

Memilih, Dalam Perjuangan atau Dalam Kesenangan? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Sejak diciptakan, manusia tak pernah bertopang dagu....

Memilih, Dalam Perjuangan atau Dalam Kesenangan?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Sejak diciptakan, manusia tak pernah bertopang dagu. Baru saja diciptakan, Nabi Adam langsung belajar nama-nama benda di alam semesta. Setelah itu, mengajarkannya kepada para Malaikat.

Sujudnya para Malaikat dan dengkinya Iblis karena setelah Nabi Adam bergelut dengan ilmu yang diajarkan Allah swt. Adakah bertopang dagu? Bagaimana dengan di Surga?

Di Surga, Nabi Adam berjibaku dengan bisikan nafsu dan syetan. Bila keduanya, seiya sekata, apa yang terjadi? Nabi Adam melanjutkan perjuangan di muka bumi.

Bagi yang mengaku dirinya muslim, apa lagi yang telah mendeklarasikan sebagai juru dakwah. Perjalanannya akan mengikuti perjalanan para Nabi dan Rasul. Seperti para pendahulunya, Nabi Adam, Nuh dan Ibrahim. Apakah sulit?

Hidup tanpa tantangan justru hampa, hambar dan membosankan. Hidup tanpa perjuangan, justru tidak nikmat.

Nikmat itu, beristirahat setelah lelah. Makan dan setelah lapar dan haus. Sehat setelah sakit. Berteduh setelah kepanasan.

Apakah selalu senang itu bahagia? Apakah selalu berkecukupan itu senang? Apakah selalu berkelimpahan itu mengasyikan? Mengapa setelah sukses, yang banyak diceritakan justru di saat penuh perjuangan? 

Nikmat itu bila hidup selalu dalam kancah perjuangan, pergulatan, dan pertempuran. Tak ada kesenangan dalam kesenangan. Tak ada kesenangan dalam keberlimpahan. 

Setelah Wafat pun, Harta Harus Terus Berputar Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Fenomena rumah kosong atau "Akiya" di Jepang...

Setelah Wafat pun, Harta Harus Terus Berputar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Fenomena rumah kosong atau "Akiya" di Jepang, yang jumlahnya mencapai jutaan, disebabkan oleh penurunan jumlah penduduk, peningkatan usia lansia, dan kurangnya ahli waris, sehingga banyak rumah yang ditinggalkan karena pemiliknya meninggal atau pindah ke kota.

Apa dampak dari harta yang menganggur? Bagaimana bila tidak diwariskan? Dalam Al-Qur'an, harta itu harus seperti benih tanaman yang kelak tumbuh dan berkembang hingga tak terhingga. Harta tak boleh berhenti untuk dikembangkan.

Bila pemiliknya wafat, apakah hartanya ikut "wafat" pula? Hartanya dihancurkan dan dipendam ke dalam kubur? Harta harus diwariskan kepemilikannya. Agar kemanfaatan harta terus berlangsung. Agar, harta menjadi amal kebaikan yang tak boleh berhenti.

Bila tidak ada pewarisan, harta yang ditinggalkan menjadi tak bertuan. Bagaimana menentukan kepemilikan selanjutnya? Tentu, akan menimbulkan banyak konflik dan permusuhan.

Pewarisan harta adalah keharusan. Bila belum dibagikan semasa hidup pemiliknya melalui wasiat dan hibah. Maka, harus dibagikan sesuai hukum waris berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw.

Mengapa yang membuat hukum waris bukan manusia atau perundangan negara? Sebab, banyak konflik kepentingan, iri, dengki, serakah dan kikir. Manusia sering dihantui oleh syetan dan hawa nafsu. Bisa adilkah?

Yang membagikan rezeki adalah Allah swt. Yang melebihkan seseorang di antara yang lain adalah Allah swt. Allah swt Maha Kaya dan tidak membutuhkan sesuatu pun. Allah swt Maha Mengetahui. Harta itu milik Allah swt. Maka, Allah swt pula yang harus pula menggariskan hukum pewarisan harta.

Bertasawuf dalam Bisnis Oleh: Nasrulloh Baksolahar Tasawuf dapat diartikan sebagai suatu sistem kurikulum atau praktik yang bert...

Bertasawuf dalam Bisnis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Tasawuf dapat diartikan sebagai suatu sistem kurikulum atau praktik yang bertujuan untuk menyucikan jiwa, menjernihkan akhlak, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dasar dari tasawuf adalah Ihsan. Menurut Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya, ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu. Apa pengaruh ihsan dalam bisnis?

Apa buah dari Ihsan, bila terus merasa diawasi Allah? Urusannya pada level kualitas atau tindakan yang terbaik, terpuji, dan sempurna, baik dalam beribadah maupun dalam berinteraksi dengan sesama.

Al-Qur'an dipenuhi pondasi praktik bisnis. Sunnah Rasulullah saw dipenuhi ragam model dan praktik pengelolaan bisnis. Begitu pun para Sahabat dan Tabiin. Bila seperti ini, mengapa tidak mengambil sanad berbisnis dari mereka? Mengapa tidak menjadikan mereka sebagai model?

Mengapa dalam urusan shalat beritiba pada Rasulullah saw, namun dalam urusan berbisnis justru mengambil referensi peradaban lain sebagai pondasinya? 

Dalam berbisnis, kita bisa melakukan "tirakat" sebuah akhlak dan kebiasaan tertentu dari Rasulullah saw dalam berbisnis. Bertirakat satu hadist Rasulullah saw. Bertirakat satu ayat dari Al-Qur'an yang diterapkan dalam bisnis. Seperti itulah proses bisnisnya.

Bila ini terus berkesinambungan,  bisnis adalah jalan bertasawuf juga. Bisnis menjadi jalan dakwah pula. Bisnis menjadi jalan tarbiyah pula. Orang melihatnya sedang bergelut dengan kesibukan dunia, namun Allah swt melihatnya sedang bermesraan bersama-Nya.



Agar Bisnis Jadi Sarana Pensucian Jiwa Oleh: Nasrulloh Baksolahar Di kitab Ihya Ulumudin, Imam Al-Ghazali membahas tentang peran...

Agar Bisnis Jadi Sarana Pensucian Jiwa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Di kitab Ihya Ulumudin, Imam Al-Ghazali membahas tentang peran uang sebagai alat tukar. Uang di era sekarang bukanlah emas, hanya kertas, mengapa dijadikan ukuran kekayaan?

Uang kertas hanya untuk menilai apakah seseorang memiliki sarana untuk menukar? Bagaimana bila ada aturan uang kertas tidak berlaku? Maka hanya jadi seonggok sampah kertas. Cara berfikir materialis memang sangat aneh, yang tidak esensial  justru diperebutkan.

Ukuran keberhasilan bisnis selalu diukur dengan nilai uang. Padahal tidak mencerminkan jaminan keberhasilan masa depan. Laba hanya berkisah tentang masa lalu. Masa depannya diukur dari pengembangan kemanfaatan yang ingin terus diwujudkan.

Kaya hari ini tidak menjamin kekayaan masa depan. Keberlimpahan hari ini tidak menjamin keberlimpahan masa depan. Dalam kisah para pemilik kebun di Al-Qur'an, banyak yang harta berlimpah kemudian dicabut, dibinasakan dan ditenggelamkan. Apa penyebabnya?

Kisah Qarun, harta untuk menopang kezaliman dan kepongahan? Dalam kisah pemilik kebun di surat Al-Kahfi, harta digunakan untuk membanggakan serta meyakini tidak akan pernah bangkrut. Di akhirat pun pasti dimuliakan Allah swt.

Di surat Al-Qalam, hartanya disembunyikan agar terlihat tidak mampu sehingga merasa tidak wajib untuk berbagi. Di surat Al-Baqarah, kekayaannya hancur karena niat penyaluran harta untuk merendahkan orang lain dan riya.

Bagaimana agar kekayaan terus tumbuh? Jadikan sarana untuk membersihkan diri. Jadikan bisnis sebagai proses pensucian jiwa, seperti yang Allah swt jelaskan dalam surat  Nuh.

Said Hawa, dalam kitabnya Tazkiyatu Nafs, menjadikan pengelolaan harta menjadi sarana dalam pensucian jiwa setelah shalat. Untuk membuang  kecintaan pada dunia? Untuk menghancurkan tuhan-tuhan ilusi di hati.

Bagaimana bisnis menjadi sarana memudahkan urusan manusia? Bagaimana bisnis menjadi media penempaan karakter amanah, kejujuran dan menunaikan janji? Bagaimana bisnis menjadi pembuktian ketauhidan? Bagaimana jadi sarana untuk menunaikan hak-hak orang lain?

Puncaknya, bisnis menjadi sarana menyaksikan Asmaulhusna-Nya.  Jadikan bisnis menjadi candradimuka kehidupan, agar saat menghadap Allah swt jiwanya telah tentram bersama Allah swt saja.

Bersabar dalam Berbisnis Oleh: Nasrulloh Baksolahar Petani hanya fokus membuka dan mengolah lahan. Lalu, menanam, memupuk dan me...

Bersabar dalam Berbisnis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Petani hanya fokus membuka dan mengolah lahan. Lalu, menanam, memupuk dan merawat tanaman. Setelah itu, dia tak tahu apa yang terjadi pada tanaman.

Tanaman tumbuh dan berkembang sendiri, tanpa ada campur tangannya. Yang dilakukan petani, hanya bagaimana penanganan bila tanaman layu dan sakit? Bagaimana agar daun dan batangnya terlihat segar?

Peran petani hanya bagaimana agar tanahnya tetap gembur? Air dan sinar mataharinya tercukupi? Mengelola gulma dan hama? Selain itu, sang petani tidak tahu menahu. Tanaman tumbuh berkembang sesuai kehendak-Nya.

Bila ada mati, segera diganti dengan benih dan tanaman yang baru. Bila ada dahan dan daun yang sakit, segera dibuang dan dipangkas. Tanaman terus tumbuh sesuai kehendak-Nya.

Kapan tumbuhan berbuah dan panen? Setiap jenis pohon memiliki waktu panen yang berbeda. Maka tunggulah. Nantikan dengan kesabaran. Sebab, setiap pohon pasti dipanen.

Ada yang bisa diambil daunnya, batangnya, dan buahnya. Waktu panen itu pasti datang. Saat menunggu waktu panen, teruslah mengolah lahan dan tanaman, jangan pernah berhenti. 

Berhenti berarti gagal. Terus mengurus dan mengelola, berarti  masih ada harapan. Bila tidak dipanen hari ini, bisa jadi esok. Bila tidak oleh generasi hari ini, maka generasi akan datang yang menikmatinya.

Agar Bisnis Menjadi Amal Jariah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Berkebun dan bertanilah. Bila ada yang mencurinya. Bila ada hewan yan...

Agar Bisnis Menjadi Amal Jariah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Berkebun dan bertanilah. Bila ada yang mencurinya. Bila ada hewan yang memakan daun, buah dan sampahnya. Bila ada yang bertenduh di bawahnya, semuanya menjadi sedekah.

Bila dari pengelolaan tanaman tersebut memunculkan mata air dan oksigen. Bila yang memandangnya terasa sejuk dan tenteram hatinya. Bukankah ini kebaikan juga?

Bila dari buahnya didistribusikan ke kebanyakan orang, maka satu suapan adalah kebaikan. Bagaimana bila dari bijinya ditanam kembali? Banyak sedekah yang tak terlihat dan tak terduga. Bukankah saat hari Kiamat tiba, yang terbaik adalah menanam pohon?

Dari aliran buah hingga dikonsumsi, berapa banyak pihak-pihak yang terlibat? Keterlibatan mereka adalah aliran kebaikan yang mengalir dari satu tangan ke tangan yang lainnya.

Meracik masakan. Membangun usaha kuliner. Setiap satu suapan adalah satu kebaikan. Membangun makanan yang halal dan baik, bukankah bagian dari jihad agar makanan yang haram dan buruk tidak menyebarkan luas di tengah kaum Muslimin?

Bisnis mendesain dan membuat pakaian yang indah dan menutupi aurat juga bagian dari jihad bagaimana menjaga kehormatan manusia agar tidak berpakaian tetapi telanjang. Bukankah ini jihad saat huru hara hari Kiamat?

Berbisnislah untuk menjalankan peran kekhalifahan, inilah peran pertama yang diamanahkan saat manusia diciptakan. Berbisnislah, bukan dalam rangka berjuang untuk hidup apalagi hanya untuk sesuap nasi, tetapi hanya agar proses bisnis menjadi amal jariah. Inilah yang abadi.

Mengkonversi Dunia Menjadi Akhirat Oleh: Nasrulloh Baksolahar Rasa indah adalah ujian. Rasa senang adalah ujian. Sebab dunia dik...

Mengkonversi Dunia Menjadi Akhirat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Rasa indah adalah ujian. Rasa senang adalah ujian. Sebab dunia dikepung oleh keindahan dan kesenangan. Bagaimana agar selamat dari kepungan ini? Di sisi Allah swt tempat kembali yang terbaik.

Dijadikan indah bagi manusia kecintaan pada aneka kesenangan yang berupa perempuan, anak-anak, harta benda yang bertimbun tak terhingga berupa emas, perak, kuda pilihan, binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allahlah tempat kembali yang baik.
(Āli ‘Imrān [3]:14)

Katakanlah, “Maukah aku beri tahukan kepadamu sesuatu yang lebih baik daripada yang demikian itu?” Untuk orang-orang yang bertakwa, di sisi Tuhan mereka ada surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya dan (untuk mereka) pasangan yang disucikan serta rida Allah. Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.
(Āli ‘Imrān [3]:15)


Andai berbekal dengan emas seberat, sebesar dan sepenuh bumi, tak akan bisa memudahkan dan meringankan urusan di akhirat. Sebab, dimensinya sudah berbeda. Dimensi raga, fisik dan benda sudah berakhir.

Ukuran bahagia dan sedih sudah berubah. Timbangan manfaat sudah berganti. Bukankah berbeda tempat dan wilayah pun berbeda pula bahasa dan cara pandangnya?

Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan mati sebagai orang-orang kafir tidak akan diterima (tebusan) dari seseorang di antara mereka sekalipun (berupa) emas sepenuh bumi, sekiranya dia hendak menebus diri dengannya. Mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang pedih dan tidak ada penolong bagi mereka.
(Āli ‘Imrān [3]:91)


Bagaimana berubah dimensi dunia menjadi akhirat? Bagaimana kesenangan dan keindahan dunia dikonversi ke akhirat?

Bila ingin mendapatkan sesuatu, harus ada proses tukar menukar, menukar barang dengan barang yang diinginkan. Mengorbankan uang untuk mendapatkan fasilitas dan barang yang didambakan. Maka, proses jual beli itu dengan berinfaq.

Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya.
(Āli ‘Imrān [3]:92)

Sesungguhnya orang-orang yang kufur, baik harta maupun anak-anaknya, sedikit pun tidak dapat menolak (azab) Allah. Mereka itu penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
(Āli ‘Imrān [3]:116)

Jangan sekali-kali orang-orang yang kikir dengan karunia yang Allah anugerahkan kepadanya mengira bahwa (kekikiran) itu baik bagi mereka. Sebaliknya, (kekikiran) itu buruk bagi mereka. Pada hari Kiamat, mereka akan dikalungi dengan sesuatu yang dengannya mereka berbuat kikir. Milik Allahlah warisan (yang ada di) langit dan di bumi. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.
(Āli ‘Imrān [3]:180)


Apakah harta ditimbun akan bermanfaat di dunia? Apakah mengembangkan harta untuk harta akan melanggengkan dan melimpahkan harta tampa henti? Ternyata harta itu akan hancur seperti tanaman yang diterjang angin yang sangat dingin.

Perumpamaan harta yang mereka infakkan di dalam kehidupan dunia ini adalah ibarat angin yang mengandung hawa sangat dingin yang menimpa tanaman (milik) suatu kaum yang menzalimi diri sendiri, lalu (angin itu) merusaknya. Allah tidak menzalimi mereka, tetapi mereka yang menzalimi diri sendiri.
(Āli ‘Imrān [3]:117)


Hidup adalah ujian cinta. Siapakah yang dicintai?

Kamu pasti akan diuji dalam (urusan) hartamu dan dirimu. 
(Āli ‘Imrān [3]:186)

Bani Israil Masih Tak Meyakini Keberadaan Allah swt? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bani Israil di era Nabi Musa, walaupun sudah men...

Bani Israil Masih Tak Meyakini Keberadaan Allah swt?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Bani Israil di era Nabi Musa, walaupun sudah menyaksikan kemukjizatannya Nabi Musa, namun mereka tetap masih tidak mempercayai Allah swt, sebelum  menyaksikan langsung.

(Ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai Musa, kami tidak akan beriman kepadamu sebelum melihat Allah dengan jelas.” Maka, halilintar menyambarmu dan kamu menyaksikan(-nya).
(Al-Baqarah [2]:55)


Namun, bagaimana dengan Muslimin? Seorang Badui Arab yang tinggal di pelosok pun, mampu meyakini Allah swt. Apalagi dengan mereka yang ditempa dengan keilmuan mendalam? Padahal mereka tidak hidup bersama Rasulullah saw seperti Bani Israil yang hidup bersama Nabi Musa.


Seorang Badui ditanya, "Apakah dalil yang menunjukkan adanya Rabb?" 

"Subhanallah, kotoran unta menunjukkan adanya unta, dan jejak kaki menunjukkan adanya orang yang berjalan."

"Bukankah langit mempunyai gugusan bintang-bintang, bumi mempunyai jalan-jalan yang luas, dan lautan mempunyai gelombang?"

"Tidakkah yang demikian itu menunjukkan adanya Allah yang Maha Lembut lagi Maha Mengetahui?" Jawab si Badui

Imam Malik berkisah, bahwa Harun al-Rasyid pernah ditanya tentang keberadaan Allah swt, maka dia memberikan bukti dengan adanya berbagai macam bahasa, suara dan nada suara.

Seorang Atheis tidak mempercayai keberadaan Allah swt, lalu imam Abu Hanifah menjawab, "Biarkan aku sejenak, aku sedang memikirkan suatu hal yang telah diberitahukan kepadaku."

"Mereka memberitahukanku, bahwa ada kapal laut yang penuh dengan muatan, dan tidak  ada seorang pun yang menjaga dan mengendalikannya. Namun, kapal itu tetap berlayar tanpa nahkoda, menerobos ombak hingga akhirnya berhasil melalui ombak tersebut dan terus melaju tanpa nahkoda."

"Ini hal yang tidak mungkin dikatakan oleh orang yang berakal." Jawab sang Atheis

"Celakalah kalian, Jika demikian, apakah alam jagat raya ini, langit, bumi dan segala isinya yang teratur itu tidak ada yang membuatnya?" Ucap Abu Hanifah 

Sang Atheis tersadar dan tercengang, akhirnya kembali kepada kebenaran dan masuk Islam dengan bimbingannya.

Imam Syafii ditanya tentang keberadaan Allah swt, dijawab, "Ini daun Murbai yang memiliki satu rasa. Jika dimakan oleh ulat sutra, maka akan keluar sebagai serat sutra."

"Jika dimakan oleh lebah, akan menjadi madu. Jika dimakan oleh kambing, sapi, dan binatang sejenis, akan keluar menjadi kotoran. Jika dimakan kijang, akan menjadi wewangian, padahal itu berasal dari benda yang sama."

Imam Ahmad bin Hambal ditanya tentang keberadaan Allah swt, maka orang tersebut diminta untuk memperhatikan telur ayam.

"Di sini terdapat benteng yang sangat kokoh dan halus yang tidak berpintu dan tidak ada jalan masuk. Bagian luarnya seperti perak dan dalamnya seperti emas murni. Tiba-tiba, dindingnya pecah. Dari dalam, keluar binatang yang dapat mendengar, melihat, memiliki bentuk yang elok dan suara yang sangat indah."

Bila Allah swt itu sangat jelas dengan adanya alam semesta. Mengapa Bani Israil masih tidak meyakininya? Bani Israil lebih parah dari seorang Atheis. Wajar saja, bila Allah swt mengazabnya dengan sambaran halilintar.

Sumber:
Tafsir Ibnu Katsir, Pustaka Imam Asy-Syafii 

Memperbaiki Infrastruktur Jalan, Memperbaiki Akhirat  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Infrastruktur jalan membuat kehidupan menjadi m...

Memperbaiki Infrastruktur Jalan, Memperbaiki Akhirat 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Infrastruktur jalan membuat kehidupan menjadi mudah, waktu tempuh pun menjadi lebih cepat. Jalan menggairahkan sebuah daerah yang sebelumnya terisolir. Bukankah ini mempermudah urusan Muslimin? Bagaimana dampaknya terhadap akhirat? 

Abu Hurairah ra berkata bahwa Nabi saw bersabda, "Iman itu terdiri dari tujuh puluh cabang lebih, atau enam puluh cabang lebih."

"Cabang yang paling utama adalah membaca la ilaaha illallah, sedangkan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri di tengah jalan, dan malu termasuk cabang dari Iman." (Muttafaq'alaih)

Abu Hurairah ra berkata bahwa Nabi saw bersabda, "Aku melihat seorang laki-laki yang pergi ke sana kemari di surga, hanya karena memotong pohon di jalan yang menganggu kaum muslimin (HR Muslim)

"Seorang laki-laki berjalan, lalu melihat tangkai yang berada di tengah jalan. Ia berkata, "Aku akan menyingkirkan kayu ini agar tidak menganggu kaum muslimin," Lalu, ia dimasukkan ke surga."

"Seorang laki-laki berjalan di suatu jalan. Ia melihat tangkai yang berduri, lalu disingkirkan. Maka, Allah menerima amalnya dan mengampuni dosanya."

Umar bin Khathab ketika menjabat sebagai khalifah berkata, “Demi Allah jika ada seekor keledai jatuh terperosok (di jalan) dari negeri Irak aku khawatir keledai itu akan menuntut hisab aku di hari kiamat. ”Waktu itu Umar bin Khatab tinggal di Madinah, sedang lubangnya di Irak.

Ayo Menulis! Oleh: Nasrulloh Baksolahar Sebelum alam semesta diciptakan, Allah swt menuliskan seluruh takdir-Nya yang akan terja...

Ayo Menulis!

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Sebelum alam semesta diciptakan, Allah swt menuliskan seluruh takdir-Nya yang akan terjadi di alam semesta dalam Lauhul Mahfudz. Mengapa ditegaskan menulis bukan berkata?

Menulis menandakan segala yang terjadi di alam semesta dalam naungan Asmaulhusna-Nya. Terutama, sifat Rahman dan Rahim-Nya. Menulislah, sebagai bentuk mengikuti Perbuatan-Nya.

Bagaimana Mendapatkan ide tulisan?
1. Sebanyak yang kita lihat
2. Sebanyak yang kita dengar 
3. Sebanyak yang kita rasakan 
4. Sebanyak bisikan hati yang bermunculan
5. Sebanyak yang kita lakukan
Jadi ide tulisan itu tak terhingga.

Bagaimana cara melatih dan mengasah menulis yang terbaik?
Menurut Buya Hamka dengan menulis setiap hari. 

Seperti bayi yang belajar berbicara, dimulai dari pembiasaan mengucapkan satu kata saja. Seperti itu pula cara mengasah keahlian menulis.

Bila Nabi Adam diajarkan nama-nama benda. Bila Nabi Daud diajarkan melunakkan besi. Bila Nabi Sulaiman diajarkan bahasa hewan. Maka, Nabi Isa diajarkan kemampuan menulis.

Allah swt mendorong Mukminin untuk menulis dengan kalimat, " Seandainya seluruh lautan dijadikan tinta, tidak akan cukup untuk menuliskan ilmu Allah swt."

Ayat terpanjang di seluruh Al-Qur'an yang terdapat di surat Al-Baqarah adalah perintah untuk menulis.

Untuk menjaga Al-Qur'an dan hadist, Rasulullah saw memiliki beberapa Sahabat yang tugasnya untuk menulis, seperti Abdullah bin Amr bin Ash, Zaid bin Tsabit, Muawiyah bin Abu Sofyan.

KH Zakarsih, pendiri Gontor, pernah berkata bahwa seandainya tidak ada orang yang mau diajarkan oleh ku , maka aku akan menulis untuk dunia.

Menulislah, untuk mengisi kesunyian, keheningan, kesendirian dan kelenggangan. Agar Allah swt melihat kita sebagai hamba yang dipenuhi kesibukan.

Sunnah Rasulullah saw, Memanfaatkan Hewan Ternak Untuk Membajak Itu  Shahih Bukhari #2156 صحيح البخاري ٢١٥٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّد...

Sunnah Rasulullah saw, Memanfaatkan Hewan Ternak Untuk Membajak Itu 

Shahih Bukhari #2156
صحيح البخاري ٢١٥٦: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا غُنْدَرٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ سَعْدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَمَا رَجُلٌ رَاكِبٌ عَلَى بَقَرَةٍ الْتَفَتَتْ إِلَيْهِ فَقَالَتْ لَمْ أُخْلَقْ لِهَذَا خُلِقْتُ لِلْحِرَاثَةِ قَالَ آمَنْتُ بِهِ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ وَأَخَذَ الذِّئْبُ شَاةً فَتَبِعَهَا الرَّاعِي فَقَالَ لَهُ الذِّئْبُ مَنْ لَهَا يَوْمَ السَّبُعِ يَوْمَ لَا رَاعِيَ لَهَا غَيْرِي قَالَ آمَنْتُ بِهِ أَنَا وَأَبُو بَكْرٍ وَعُمَرُ قَالَ أَبُو سَلَمَةَ وَمَا هُمَا يَوْمَئِذٍ فِي الْقَوْمِ

Shahih Bukhari 2156: Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Basysyar] telah menceritakan kepada kami [Ghundar] telah menceritakan kepada kami [Syu'bah] dari [Saad bin Ibrahim] berkata: Aku mendengar [Abu Salamah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"(Nanti pada hari qiyamat) orang yang menunggang sapi betina akan diremukkan oleh sapi tersebut,

Seraya berkata: Aku diciptakan bukan untuk ini, tapi aku diciptakan untuk membajak." 

Beliau bersabda: "Aku beriman tentang kejadian itu, begitu juga Abu Bakar dan 'Umar."

Dan akan ada pula seekor serigala yang memakan kambing lalu penggembalanya mengikutinya.

Maka serigala berkata kepada penggembala itu: "Siapa yang mengawasi kambing itu pada hari berburu ini yang tidak ada yang menjaganya kecuali aku?"

Beliau bersabda: "Aku beriman tentang kejadian itu, begitu juga Abu Bakar dan 'Umar." Abu Salamah berkata: "Saat itu Abu Bakar dan 'Umar tidak berada ditengah-tengah orang saat Beliau menceritakan."

Memelihara Anjing dalam Pertanian  Shahih Bukhari #2154 صحيح البخاري ٢١٥٤: حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ فَضَالَةَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ ...

Memelihara Anjing dalam Pertanian 

Shahih Bukhari #2154
صحيح البخاري ٢١٥٤: حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ فَضَالَةَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ عَنْ يَحْيَى بْنِ أَبِي كَثِيرٍ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَمْسَكَ كَلْبًا فَإِنَّهُ يَنْقُصُ كُلَّ يَوْمٍ مِنْ عَمَلِهِ قِيرَاطٌ إِلَّا كَلْبَ حَرْثٍ أَوْ مَاشِيَةٍ قَالَ ابْنُ سِيرِينَ وَأَبُو صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَّا كَلْبَ غَنَمٍ أَوْ حَرْثٍ أَوْ صَيْدٍ وَقَالَ أَبُو حَازِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَلْبَ صَيْدٍ أَوْ مَاشِيَةٍ

Shahih Bukhari 2154: Telah menceritakan kepada kami [Mu'adz bin Fadhalah] telah menceritakan kepada kami [Hisyam] dari [Yahya bin Abi Katsir] dari [Abu Salamah] dari Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang menyentuh anjing berarti sepanjang hari itu dia telah menghapus amalnya sebanyak satu qirath kecuali menyentuh anjing ladang atau anjing jinak." 

Ibnu Sirin dan Abu Shalih berkata: dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

"Kecuali anjing untuk menggembalakan kambing atau ladang atau anjing pemburu." 

Dan berkata Abu Hazim dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:

"Anjing pemburu atau anjing yang jinak."

Kemuliaan Cangkul Shahih Bukhari #2153 صحيح البخاري ٢١٥٣: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ ...

Kemuliaan Cangkul

Shahih Bukhari #2153
صحيح البخاري ٢١٥٣: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَالِمٍ الْحِمْصِيُّ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ زِيَادٍ الْأَلْهَانِيُّ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ الْبَاهِلِيِّ قَالَ وَرَأَى سِكَّةً وَشَيْئًا مِنْ آلَةِ الْحَرْثِ فَقَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَدْخُلُ هَذَا بَيْتَ قَوْمٍ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ الذُّلَّ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَاسْمُ أَبِي أُمَامَةَ صُدَيُّ بْنُ عَجْلَانَ

Shahih Bukhari 2153: Telah menceritakan kepada kami ['Abdullah bin Yusuf] telah menceritakan kepada saya ['Abdullah bin Salim Al Himshiy] telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Zaiyad Al Alhaniy] dari [Abu Umamah Al Bahiliy] berkata,

"Ketika ia melihat cangkul atau sesuatu dari alat bercocok tanam lalu ia berkata,

"aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Barang seperti ini tidak masuk kerumah suatu kaum kecuali Allah akan memberikan kehinaan padanya."

Abu Abdullah (Al Bukhariy) berkata: "Dan nama Abu Umamah adalah Shuday bin 'Ajlan".

Bertani Berarti Bershadaqah Shahih Bukhari #2152 صحيح البخاري ٢١٥٢: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَة...

Bertani Berarti Bershadaqah

Shahih Bukhari #2152
صحيح البخاري ٢١٥٢: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ ح و حَدَّثَنِي عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ الْمُبَارَكِ حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَغْرِسُ غَرْسًا أَوْ يَزْرَعُ زَرْعًا فَيَأْكُلُ مِنْهُ طَيْرٌ أَوْ إِنْسَانٌ أَوْ بَهِيمَةٌ إِلَّا كَانَ لَهُ بِهِ صَدَقَةٌ وَقَالَ لَنَا مُسْلِمٌ حَدَّثَنَا أَبَانُ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ حَدَّثَنَا أَنَسٌ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Shahih Bukhari 2152: Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa'id] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah]. Dan diriwayatkan pula telah menceritakan kepada saya ['Abdurrahman bin Al Mubarak] telah menceritakan kepada kami [Abu 'Awanah] dari [Qatadah] dari Anas bin Malik radliyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 

"Tidaklah seorang muslimpun yang bercocok tanam atau menanam satu tanaman lalu tanaman itu dimakan oleh burung atau manusia atau hewan melainkan itu menjadi shadaqah baginya."

Dan berkata kepada kami Muslim telah menceritakan kepada saya [Aban] telah menceritakan kepada kami [Qatadah] telah menceritakan kepada kami [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.

Yang Dosanya Lebih Besar Ibnu As-Sammak berkata kepada saudaranya, "Amma Ba'du, aku berpesan kepadamu: Agar menjaga dir...

Yang Dosanya Lebih Besar


Ibnu As-Sammak berkata kepada saudaranya, "Amma Ba'du, aku berpesan kepadamu:

Agar menjaga diri, karena Allah mengetahui apa yang kamu rahasiakan, dan mengawasi apa yang kamu tampakan.

Ingatlah selalu kepada Allah dalam setiap keadaan, malam atau siang.

Cintailah Allah, karena Dia dekat denganmu dan qudrah-Nya atas  dirimu.

Ketahuilah, kamu akan tetap berada dalam kekuasaan-Nya dan tidak akan berpindah pada kekuasaan selain Dia.

Agungkanlah Allah dan takutlah pada-Nya.

Ketahuilah, dosa yang dilakukan oleh orang yang berakal lebih berat hukumannya daripada dosa yang dilakukan oleh orang yang bebal.

Dosa yang dilakukan oleh ulama itu lebih berat hukumannya daripada dosa yang dilakukan oleh orang yang bodoh.

Dosa yang dilakukan oleh orang kaya lebih berat daripada dosa yang dilakukan oleh orang miskin."

Hadapkan Hati Kepada Allah swt Oleh: Nasrulloh Baksolahar Haram bin Hayyan berkata, "Seseorang yang dengan sepenuh hati men...

Hadapkan Hati Kepada Allah swt

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Haram bin Hayyan berkata, "Seseorang yang dengan sepenuh hati menghadap kepada Allah swt, niscaya Allah akan menghadapkan hati orang-orang yang beriman
kepadanya, sehingga Allah swt mengkaruniakan kepadanya kasih sayang mereka."

Auf bin Abdullah berkata, "Barangsiapa beramal untuk akhiratnya, maka Allah akan mencukupkan urusannya."

"Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah swt, maka Allah swt akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia."

"Barangsiapa memperbaiki apa yang tersembunyi, maka Allah swt akan memperbaiki yang nampak."

Bagaimana keanehan manusia terhadap Allah? Memamerkan kebaikannya kepada manusia, tetapi sangat jauh berbeda dengan apa yang terkandung di dalam hatinya. Bukankah Allah swt menyaksikan hatinya? Mengapa tidak diperindah dengan ikhlas?

Manusia saling memuji kehebatan dan mengagungkan dirinya dan terobsesi mendapatnya dari manusia juga, tetapi mengapa tidak memuji dan mengagungkan Allah swt?

Mengapa keridhaan dari Allah swt justru dianggap tak berharga? Menghadapkan hati kepada Allah swt justru terkalahkan dengan mengharapkan pujian dan penghargaan manusia? 

Apakah Pahala Allah swt Tidak Cukup? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Cukuplah Allah swt sebagai saksi. Cukuplah Allah swt sebagai pel...

Apakah Pahala Allah swt Tidak Cukup?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Cukuplah Allah swt sebagai saksi. Cukuplah Allah swt sebagai pelindung. Cukuplah Allah swt sebagai penolong. Apakah ada yang lebih berharga dari ini?

Bukankah Allah swt telah melimpahkan rezeki? Sudah menjadikan sebagai makhluk-Nya yang mulia? Mengutus Rasulullah saw sebagai rahmatan lil alamin? Menjadikan Islam sebagai jalan hidup? Apakah ada yang lebih baik dari ini?

Bukankah Allah swt telah menyegerakan kebaikan? Melapangkan kedudukan? Memberikan kesuksesan? Apakah masih kurang?

Bukankah Allah swt telah menciptakan alam semesta, lalu menundukkannya bagi manusia. Allah? Bukankah Allah swt telah menjadikan bumi sebagai tempat yang paling nyaman?

Bila hujan diturunkan. Bila rezeki dikeluarkan dari tanah. Bila cahaya matahari disinarkan. Bila mata air dipancarkan. Bila angin dihembuskan. Apakah tidak cukup sebagai karunia dari Allah swt?

Bukankah yang ada di bumi akan hancur dan lenyap? Bukankah selain Allah swt tidak bisa memberikan kemanfaatan dan kemudharatan?

Bila seperti itu, mengapa masih enggan beribadah? Mengapa dalam beribadah masih ada ketidakikhlasan, syirik dan riya? Mengapa orientasi hidup dan ibadah masih kedudukan, berbangga, pujian, dan isi dunia? Tidak cukupkah Allah swt sebagai orientasi hidup dan ibadah?

Amal Hati dan Jasad dalam Beribadah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Buah jeruk yang baik, warnanya orange dan kulitnya tebal. Namun ...

Amal Hati dan Jasad dalam Beribadah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Buah jeruk yang baik, warnanya orange dan kulitnya tebal. Namun bagaimana bila rasanya pahit?

Ada  buah jeruk yang penampilannya tidak menarik, tetapi rasanya manis dan menyegarkan. Mana yang akan dipilih?

Yang terbaik adalah buah jeruk yang warnanya orange, kulitnya tebal, rasanya manis dan segar. Tentu akan laris manis dan sangat menguntungkan. Berapa pun harganya akan dibeli orang.

Apakah rasa buah jeruk itu terlihat? Bentuknya hanya cairan saja. Tetapi rasanya baru diketahui setelah bersentuhan dengan lidah.

Rasa jeruk itu adalah amalan hati, iman dan tauhid. Ada yang menyebutnya dengan ilmu tasawuf.

Sedangkan bentuk dan warna buah-buahan itu adalah amalan jasad, rukun, wajib dan sunah-sunah dalam beribadah. Ada yang menyebutnya ilmu syariat atau fiqh.

Bila amalan hatinya rusak dalam beribadah, maka akan rusak pula seluruh ibadahnya. Tidak akan diterima oleh Allah.

Sedangkan bila amalan jasadnya masih ada yang cacat, namun amalan hatinya baik, semoga Allah swt masih memberikan ampunan.

Dihukum Allah swt atau Manusia? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Allah swt Maha Adil, sedangkan manusia sangat mudah terjerumus pada k...


Dihukum Allah swt atau Manusia?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Allah swt Maha Adil, sedangkan manusia sangat mudah terjerumus pada kezaliman. Allah swt menghukum manusia dengan Rahman dan Rahim, sedangkan manusia sangat mudah terjerumus dengan kemarahan.

Allah swt menghukum dengan ukuran dan kadar tertentu, sedangkan manusia melampaui batas. Allah swt menghukum dengan Maha Mengetahui-Nya, sedangkan manusia menghukum dengan kebodohannya.

Allah swt menghukum untuk memberikan pelajaran dan hikmah, sedangkan manusia sangat mudah terjerumus pada kepentingan dan balas dendam.

Allah swt menghukum manusia dengan kelapangan ampunan dan maaf, sedangkan manusia terjerumus pada sangat sukar memaafkan dan memberatkan hukuman.

Allah swt menjadikan hukuman di dunia untuk menggantikan hukuman di akhirat. Sedangkan hukuman manusia tidak memberikan kompensasi apa pun.

Allah swt menghukum manusia dengan kebijaksanaan-Nya. Memahami kelemahan manusia. Memahami kebaikan bagi manusia. Sedangkan manusia masih kebingungan tentang manusia itu sendiri.

Bila dihukum, mintalah untuk dihukum oleh Allah swt. Bila dipuji, mintalah untuk diuji oleh Allah swt. Itulah hukuman yang manusiawi, mudah, ringan dan adil.

Kebakaran Los Angeles: Alasan Ilmiah Kebakaran Jadi 'Neraka' di Musim Dingin Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu J...


Kebakaran Los Angeles: Alasan Ilmiah Kebakaran Jadi 'Neraka' di Musim Dingin

Nograhany Widhi Koesmawardhani - detikEdu
Jumat, 10 Jan 2025 21:00 WIB

Jakarta - Kebakaran Los Angeles (LA) yang terjadi sejak Selasa (7/1/2025) lalu menjadi 'neraka' di musim dingin. Meski penyebab munculnya api masih diinvestigasi, tetapi secara ilmiah faktor-faktor ini yang membuat api tersebar, menghanguskan ribuan rumah-gedung dan 180 ribuan warga harus mengungsi.
Kebakaran yang dimulai pada Selasa (7/1/2025) itu malah meluas dan muncul sumber api baru pada Kamis (9/1/2025) waktu AS atau Jumat (10/1/2025) WIB.


Peneliti ilmu kebakaran dari Universitas Edinburgh, Rory Hadden, mengatakan untuk semua kasus kebakaran hutan, memerlukan 3 hal. Pertama pemantik/penyalaan api, kedua ada sesuatu untuk terbakar dan ketiga oksigen dari udara demikian dilansir dari BBC.



Nah, dalam kebakaran LA ini mana yang jadi pemantik dan sesuatu yang bisa terbakar sehingga membuat kebakaran itu makin besar?

Pemicu Munculnya Api Masih Diinvestigasi
Api pertama muncul di kawasan Palisade, LA, tepatnya di daerah perbukitan dan mewah Pacific Palisades, disebutkan asal muasal kobaran api yang diterpa angin di belakang sebuah rumah di Piedra Morada Drive, yang terletak di atas sungai kecil yang ditumbuhi pepohonan lebat demikian dilansir dari AP, Jumat (10/1/2025).

Meskipun petir merupakan sumber kebakaran yang paling umum di AS, menurut National Fire Protection Association, para penyelidik dapat segera menyingkirkan kemungkinan tersebut. Tidak ada laporan tentang petir di wilayah Palisades atau daerah sekitar kebakaran Eaton, yang dimulai di wilayah timur Los Angeles County dan juga telah menghancurkan ratusan rumah.

Dua penyebab paling umum berikutnya: kebakaran yang disengaja, dan kebakaran yang dipicu oleh kabel listrik.

John Lentini, pemilik Scientific Fire Analysis di Florida, yang telah menyelidiki kebakaran besar di California termasuk kebakaran Oakland Hills pada tahun 1991, mengatakan ukuran dan cakupan kebakaran tidak mengubah pendekatan untuk mencari tahu penyebabnya.

"Dulu ini adalah kebakaran kecil. Orang-orang akan fokus pada tempat kebakaran dimulai, menentukan asal muasalnya, dan melihat ke sekeliling asal muasalnya untuk menentukan penyebabnya," ujar Lentini.

Sejauh ini belum ada indikasi resmi pembakaran dalam kebakaran tersebut. Kabel utilitas juga belum diidentifikasi sebagai penyebabnya.

Jadi untuk faktor pemantik munculnya api masih belum diketahui pasti dan diinvestigasi.

Faktor-faktor yang Membuat Kebakaran LA bak 'Neraka'
Lalu, apa saja yang membuat kebakaran LA ini meluas? Ada beberapa faktornya seperti yang dilansir BBC sebagai berikut.

Pertumbuhan Vegetasi yang Cepat Jadi 'Bahan Bakar'

Periode hujan lebat pada 2024 yang dikaitkan dengan El Niño diperkirakan telah menyebabkan kondisi dengan risiko kebakaran yang tinggi pada musim dingin ini.

"Hujan sering dianggap sebagai hal yang buruk bagi kebakaran. Dan jika hujan turun selama kebakaran, maka itu merupakan hal yang buruk bagi kebakaran itu," kata peneliti ilmu kebakaran di Universitas Edinburgh, Rory Hadden.

Namun, hujan sebelum kebakaran dapat menyebabkan banyaknya pertumbuhan vegetasi, yang kemudian menjadi bahan bakar potensial. Dan kemudian memasuki periode cuaca yang lebih kering.

"Dan kemudian vegetasi tersebut mengering dengan sangat, sangat cepat, dan jumlahnya lebih banyak. Jadi, Anda dapat mengumpulkan lebih banyak bahan bakar," urai Hadden.

Pendapat Hadden ini didukung ilmuwan kebakaran hutan Maria Lucia Ferreira Barbosa dari Pusat Ekologi & Hidrologi Inggris.

"Periode cuaca basah pada tahun 2024 yang diikuti oleh periode yang lebih kering menghasilkan kondisi yang sempurna bagi penyebaran kebakaran hutan," kata Barbosa.

Perubahan dari cuaca yang sangat basah menjadi sangat kering ini dikenal sebagai "hydroclimate whiplash". Sebuah makalah terkini menemukan bahwa risiko 'hydroclimate whiplash' telah meningkat antara 31 hingga 66% secara global sejak pertengahan Abad ke-20.

Badai Angin Santa Ana
Kebakaran juga diperparah oleh badai angin yang kuat. Angin kencang mendorong api yang bermula di lereng gunung di sebelah barat Los Angeles menjadi kebakaran hutan yang bergerak cepat, yang menyebar melalui vegetasi yang sudah kering hingga menelan kawasan Pacific Palisades di dekat Santa Monica.

Angin itu sendiri sering kali panas dan kering sehingga dapat menghilangkan kelembapan vegetasi.

"Hal yang membuat kebakaran ini begitu luar biasa adalah kecepatan angin yang datang dari pusat Gurun California," kata Hadden.

Dalam hal ini, angin Santa Ana atau Föhn dapat menyebabkan kebakaran hutan dan berperilaku tidak menentu.

"Angin tersebut sangat, sangat kering. Angin tersebut bergerak sangat, sangat cepat, jadi begitu api mulai menyala, api akan mudah menjalar dan membesar serta menyebar dengan sangat, sangat cepat," kata Hadden.

Hadden menambahkan angin berkecepatan tinggi tersebut benar-benar mengipasi api dan mendorong api dari tempat asalnya dengan sangat cepat ke seluruh lanskap di sekitarnya. Dalam beberapa kasus, badai angin ini bahkan dapat menjadi penyebab kebakaran itu sendiri, merobohkan kabel listrik yang kemudian membakar tanaman di dekatnya.

Bara Api
Angin ini tidak hanya mengipasi api dan mendorong api ke seluruh lanskap sekitarnya. Angin juga membawa bara api.

"Bara api adalah penyebab utama hilangnya bangunan dalam kebakaran hutan. Benda-benda menghalangi api [seperti jalan atau bangunan]. Namun, tidak ada yang menghentikan bara api ini dan api pun terus menjalar," kata Hadden.

Angin dapat menerbangkan bara api dari tumbuhan yang terbakar dan membawanya ke depan. Bara api dapat menyebar hanya beberapa meter di depan api, menyulut material baru, atau melompat beberapa mil sekaligus, menyebabkan api baru menyala di tempat yang jauh.

"Ada laporan bahwa benda-benda ini telah menempuh jarak puluhan kilometer, dan akan mendarat di celah-celah di sekitar rumah, mungkin beberapa tanaman hias, dan akan mulai membakar rumah-rumah," kata Hadden.

Jika bara api membakar satu rumah, petugas pemadam kebakaran dapat memadamkannya. Namun masalahnya, puluhan rumah sering terbakar bersamaan dengan bara api ini, dan kemudian setiap rumah menghasilkan lebih banyak bara api.

"Jadi, Anda memiliki semacam efek domino dari bara api yang dibawa oleh angin."

Selain menyebabkan kerusakan pada properti, bara api tersebut juga sangat berbahaya bagi orang-orang yang berada di jalurnya.

"Itu seperti pusaran bara api, tidak ada oksigen," kata Alec Gellis kepada CBS News, mitra BBC di AS.

Bentang Alam Perbukitan dan Ngarai
Lanskap perbukitan di area Los Angeles juga meningkatkan risiko kebakaran hutan.

"Kebakaran akan menyebar dengan sangat cepat ke atas bukit," kata Hadden.

Hadden menambahkan, ciri-ciri geografis seperti ngarai, jurang dapat menciptakan perilaku kebakaran yang sangat ekstrem yang sulit - mungkin mustahil - bagi siapa pun untuk benar-benar memadamkan api.

Topografi ini tidak hanya meningkatkan risiko penyebaran api, tetapi juga membuat evakuasi menjadi lebih sulit.

"Di area Palisades, jalan sempit di lereng bukit menimbulkan tantangan tambahan bagi orang-orang yang berusaha pergi," kata mantan anggota dewan kota Los Angeles Mike Bonin kepada New York Times via BBC.

 https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-7727085/kebakaran-los-angeles-alasan-ilmiah-kebakaran-jadi-neraka-di-musim-dingin.









Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (354) Al-Qur’an (2) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (249) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (2) Kisah Para Nabi dan Rasul (521) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (403) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (478) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (214) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (217) Sirah Sahabat (136) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (142) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)