basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story: Nabi Yusuf

Choose your Language

Tampilkan postingan dengan label Nabi Yusuf. Tampilkan semua postingan

Kondisi Mesir Pasca Wafatnya Nabi Yusuf Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Bagaimana suasana masyarakat Mesir di era Nabi Yusuf? Dialog...

Kondisi Mesir Pasca Wafatnya Nabi Yusuf

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Bagaimana suasana masyarakat Mesir di era Nabi Yusuf? Dialog Nabi Yusuf dengan penghuni penjara bisa dijadikan gambaran. Mereka menyembah bermacam-macam tuhan.

Wahai kedua penghuni penjara! Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa? (Yusuf: 39)

Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat, baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang hal (nama-nama) itu. 

Keputusan itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Yusuf: 40)

Bagaimana kondisi masyarakat Mesir setelah Nabi Yusuf wafat? Sepertinya tidak banyak berubah. Masyarakat Mesir dalam keraguan atas keterangan-keterangan yang dibawa oleh Nabi Yusuf. Bahkan, mereka berharap, tidak ada lagi Rasul setelah Nabi Yusuf.

"Dan sesungguhnya telah datang Yusuf kepadamu dengan membawa keterangan-keterangan, tetapi kamu senantiasa dalam keraguan tentang apa yang dibawanya kepadamu, hingga ketika dia meninggal, kamu berkata: "Allah tidak akan mengirim seorang (rasulpun) sesudahnya." (Al-Mu'min:  34)

Oleh sebab itu, sangatlah wajar bila dalam perjalanan waktu, dari bumi Mesir lahir sosok yang menyatakan dirinya tuhan. Sebab, disaat umat-umat lain dibinasakan oleh Allah karena tidak mengikuti ajaran Nabinya. Namun Mesir tetap dibiarkan hingga kemunculan Nabi Musa.

Koalisi dan Oposisi dengan Firaun  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Yusuf dari Palestina ke Mesir. Leluhurnya terdahulu, Nabi Ibr...

Koalisi dan Oposisi dengan Firaun 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Nabi Yusuf dari Palestina ke Mesir. Leluhurnya terdahulu, Nabi Ibrahim, pernah juga singgah di istana Firaun. Nabi Ibrahim berkomunikasi dengan Firaun. Bahkan, saat dari Mesir, Firaun menitipkan keluarganya, yang kemudian menjadi istri Nabi Ibrahim, yaitu Siti Hajar.

Nabi Yusuf merasakan buruknya sistem hukum di Mesir. Hingga harus dipenjara dengan rekayasa bukti dan dakwaan. Namun, Nabi Yusuf terus berupaya mengajukan banding ke Firaun. Hingga, bandingnya diterima karena Yusuf bisa menafsirkan mimpi Firaun. 

Apakah Yusuf sakit hati dengan rekayasa hitam hukum Firaun? Yusuf justru menawarkan diri untuk menyelesaikan persoalan bangsa Mesir. Memilih koalisi, daripada kehancuran total bangsa Mesir. Bukankah ini tugas sang khalifah di muka bumi?

Berbeda dengan Nabi Musa, lebih memilih beroposisi. Sebelum beroposisi. Dia sudah menawarkan agar tidak beroposisi dengan memberikan dua opsi. Yaitu, Firaun menyembah Allah atau membiarkan dirinya dan bani Israel keluar dari Mesir. Namun kedua opsi tersebut di tolaknya.

Saat Mesir ditimpa wabah, Firaun meminta bantuan kepada Nabi Musa. Walaupun beroposisi, Nabi Musa tetap membantu Firaun untuk menyelesaikan persoalan Mesir. Para ahli sihir, merubah sikap dari koalisi menjadi oposisi, setelah memahami bahwa kebenaran itu berada di pihak Nabi Musa.

Namun ada pula sosok mukmin di era Nabi Musa yang memilih berkoalisi dengan Firaun. Dia berasal dari keluarga Firaun. Dia menyembunyikan keimanannya. Dia memiliki pemahaman yang kuat terhadap perjalanan bangsa Mesir dan perjalanan bangsa-bangsa di sekitar Mesir yang telah hancur.

Sosok mukmin ini memilih berkoalisi dengan Firaun, tidak mengikuti jejak oposisinya Nabi Musa. Tujuannya, menyelamatkan Mesir dari kehancuran dengan mengikuti opsi dari Nabi Musa dan meredam niat istana untuk membunuh Nabi Musa dan pengikutnya.

Mau berkoalisi atau beroposisi? Semuanya ranah ijtihadi. Semuanya dicontohkan oleh para nabi dan rasul dan orang shaleh terdahulu.

Dipenjara pun Tetap Berdakwah Dakwah tak harus menunggu momentum, waktu dan tempat yang yang tepat dan lapang. Setiap situasi ad...

Dipenjara pun Tetap Berdakwah


Dakwah tak harus menunggu momentum, waktu dan tempat yang yang tepat dan lapang. Setiap situasi adalah waktu yang tepat untuk berdakwah. Apakah kondisi kita sesulit Nabi Yusuf?

Mari belajar pada kisah Nabi Yusuf, dakwahnya di penjara, justru yang mengantarkannya pada kekuasaan. 

Dan bersama dia (Yusuf) masuk pula dua orang pemuda ke dalam penjara Salah satunya berkata, "Sesungguhnya aku bermimpi memeras anggur," dan yang lainnya berkata, "Aku bermimpi, membawa roti di atas kepalaku, sebagiannya dimakan burung." 

Berikanlah kepada kami takwilnya. Sesungguhnya kami memandangmu termasuk orang yang berbuat baik. (36)

Dia (Yusuf) berkata, "Makanan apa pun yang akan diberikan kepadamu berdua aku telah dapat menerangkan takwilnya, sebelum (makanan) itu sampai kepadamu. Itu sebagian dari yang diajarkan Tuhan kepadaku.

Sesungguhnya aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, bahkan mereka tidak percaya kepada hari akhirat, (37)

dan aku mengikuti agama nenek moyangku: Ibrahim, Ishak dan Yakub. Tidak pantas bagi kami (para nabi) mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Allah.

Itu adalah karunia dari Allah kepada kami dan kepada manusia (semuanya); tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur. (38)

Wahai kedua penghuni penjara! Manakah yang baik, tuhan-tuhan yang bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa? (39)

Apa yang kamu sembah selain Dia, hanyalah nama-nama yang kamu buat-buat, baik oleh kamu sendiri maupun oleh nenek moyangmu. Allah tidak menurunkan suatu keterangan pun tentang hal (nama-nama) itu. 

Keputusan itu hanyalah milik Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (40)

Wahai kedua penghuni penjara, "Salah seorang di antara kamu, akan bertugas menyediakan minuman khamar bagi tuannya. Adapun yang seorang lagi dia akan disalib, lalu burung memakan sebagian kepalanya. Telah terjawab perkara yang kamu tanyakan (kepadaku)."(41)

Kisah para Nabi untuk Menyiapkan Hijrah Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar Saat itu hijrah belum diperintahkan dari Mekah...

Kisah para Nabi untuk Menyiapkan Hijrah Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Saat itu hijrah belum diperintahkan dari Mekah ke Madinah. Namun, Allah telah menyiapkan bekal berhijrah. Pemahaman, mental, ilmu dan liku-liku berhijrah harus sudah siapkan sebelum pelaksanaan hijrah itu sendiri.

Kisah Nabi Yusuf diwahyukan Allah sebelum Rasulullah saw berhijrah ke Madinah. Bagaimana hijrah tanpa persiapan dan bekal di usia yang belum matang lagi sendirian? Bagaimana disingkirkan karena sebab kedengkian? Bagaimana hijrah sebagai seorang budak? Ini kisah perjalanan yang dramatis dan menakutkan.

Kisah adalah pesan dan bimbingan. Kisah para nabi adalah perjalanan yang pasti dilalui oleh setiap Nabi dan para pembelanya. Itulah berita yang diterima Rasulullah saw dari paman Siti Khadijah yang berasal dari Ahli Kitab, sejak pertama kali wahyu diturunkan.

Tak perlu khawatir dengan sebuah perjalanan dan hijrah. Walaupun banyak tipu dayanya, persengkongkolannya, penghianatannya dan upaya menjerumuskan ke lubang sumur yang gelap, tak berair dan tak ada yang menolongnya. Bila saatnya tiba, akan datang pertolongan Allah.

Tak perlu khawatir dengan hijrah, walaupun berjalan sebagai budak yang diperjualbelikan, bukankah budak itu dibutuhkan oleh para bangsawan dan yang kaya? Bukankah bergaul dengan mereka, walaupun statusnya budak visa mengambil pelajaran berharga? Status Yusuf memang budak di mata manusia, namun mental dan jati dirinya seorang Nabi. Ini yang dibutuhkan dalam liku-liku kehidupan.

Tak perlu khawatir dengan persengkongkolan hukum dan penghancuran nama baik oleh para pemegang kendali kekuasaan. Tak perlu khawatir dengan penyebaran fitnah yang menghancurkan karakter dari drama di sebuah kamar. Tak perlu khawatir dengan penjara. Sebab, semuanya akan tuntas pada waktu yang dikehendaki-Nya.

Allah telah mengkisahkan liku-liku hijrah Nabi Yusuf yang paling berat dan dramatis. Paling mencekam tanpa tahu arah akhir perjalanannya. Dengan kisah hijrah Nabi Yusuf yang sangat ekstrem, maka mental hijrah Rasulullah saw dan para Sahabatnya sudah terbentuk sebelum perintah hijrah diwahyukan. Itulah rahmat Allah.

Nabi Yusuf Memilih Berkoalisi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Yusuf masuk istana karena dijadikan budak. Dia seorang yang menjag...

Nabi Yusuf Memilih Berkoalisi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Nabi Yusuf masuk istana karena dijadikan budak. Dia seorang yang menjaga amanah. Menjaga kepercayaan tuannya. Akhirnya, di penjara karena permainan hukum para  petinggi istana.

Semua bukti menunjukkan bahwa Nabi Yusuf tidak bersalah. Namun, untuk menjaga kehormatan para petinggi, Nabi Yusuf dikobarkan. Nabi Yusuf pun memilih dipenjara.

Bertahun-tahun dipenjara. Ada satu peristiwa, Firaun bermimpi tentang tujuh sapi gemuk dimakan oleh tujuh sapi kurus. Siapakah yang bisa memecahkan persoalan ini? Tak seorang pun bisa.

Ternyata Mesir akan menghadapi 7 tahun masa makmur dan 7 tahun masa paceklik. Siapakah yang bisa mengelola ini semuanya? Siapakah yang bisa membangun sistem dan infrastruktur dalam menghadapi ini semua? Hanya Nabi Yusuf.

Nabi Yusuf menawarkan diri untuk memecahkan persoalan ini. Firaun memberikan jabatan khusus yang berkaitan langsung dengan persoalan  yang dihadapi Mesir.

Nabi Yusuf membuang kesedihan masa lalunya. Membuang ketidakadilan hukum atas dirinya. Dia hanya meminta pembersihan nama baiknya saja.

Kekuasaan bisa jadi penuh ketidakadilannya. Penuh kerusakannya. Namun bila masih ada kebaikan dalam membangun negri dan masyarakat, mengapa tidak bergabung dengan kekuasaan? 

Kisah Nabi Yusuf, Ayub dan Sulaiman, Kisah Sequel Perlindungan Allah Atas Iblis di Kisah Nabi Adam Oleh: Nasrulloh Baksolahar Da...

Kisah Nabi Yusuf, Ayub dan Sulaiman, Kisah Sequel Perlindungan Allah Atas Iblis di Kisah Nabi Adam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Dalam kisah Nabi Adam di surat Al-Isra ayat 64-65, Allah berjanji bahwa  seluruh tipu daya iblis akan sia-sia, walaupun iblis telah mengerahkan seluruh pasukan dan sumber dayanya. Walaupun telah mengerahkan seluruh sekutunya,


Perdayakanlah (wahai Iblis) siapa saja di antara mereka yang engkau sanggup dengan ajakanmu. Kerahkanlah pasukanmu yang berkuda dan yang berjalan kaki terhadap mereka. Bersekutulah dengan mereka dalam harta dan anak-anak, lalu berilah janji kepada mereka.” Setan itu hanya menjanjikan tipuan belaka kepada mereka. (Al-Isra: 64)

(Allah berfirman lagi,) “Sesungguhnya tidak ada kekuasaan bagimu (Iblis) atas hamba-hamba-Ku (yang mukmin). Cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga. (Al-Isra: 65)


Kisah Nabi berikutnya merupakan kisah sequel dari Nabi Adam. 
Untuk mengungkapkan kebenaran janji perlindungan Allah atas tipu daya iblis tersebut, Allah berkisah tentang sepenggal fragmen Nabi Yusuf dan Ayub. Saat, kedua Nabi dan Rasul tersebut digoda iblis.

Berbeda dengan kisah Nabi Sulaiman, dimana potensi kekuatan syetan didayagunakan untuk membangun infrastruktur untuk kemakmuran negri. Bagaimana bentuk penjagaannya?

1. Nabi Yusuf melihat  tanda dari Tuhannya


Dan perempuan yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya sambil menggoda dirinya sendiri. Lalu dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, "Marilah mendekat ke tengah." Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah, sungguh, tuanku telah memperlakukanku dengan baik.” Sebenarnya orang yang zalim itu tidak akan beruntung. (Yusuf: 23)

Dan sungguh, perempuan itu telah berhasrat kepadanya (Yusuf). Dan Yusuf pun berkehendak kepadanya, sekiranya dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya.  Demikianlah, Kami palingkan darinya keburukan dan kekejian. Sungguh, dia (Yusuf) termasuk hamba Kami yang terpilih. (Yusuf: 24)


2. Nabi Ayyub diberi anugerah air yang bisa menyembuhkan penyakitnya 


Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, "Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana." (Shaad: 41)

(Allah berfirman), "Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum." (Shaad: 42)

Dan Kami anugerahi dia (dengan mengumpulkan kembali) keluarganya dan Kami lipat gandakan jumlah mereka, sebagai rahmat dari Kami dan pelajaran bagi orang-orang yang berpikiran sehat.(Shaad: 43)

3. Nabi Sulaiman dianugerahkan bisa menundukkan syetan 

dan (Kami tundukkan pula kepadanya) setan-setan, semuanya ahli bangunan dan penyelam, (Shaad: 37)


Itulah perlindungan Allah terhadap hamba-Nya yang berserah diri dan taat kepada-Nya

Saat Akal Tak Tahu Jalan Keluar Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Dalam 3 kegelapan yang berlipat di ke...

Saat Akal Tak Tahu Jalan Keluar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Dalam 3 kegelapan yang berlipat di kedalaman samudera, malam dan perut ikan Paus. Nabi Yunus masih optimis selamat. Padahal dia sendiri tak tahu bagaimana jalan keluarnya. Akalnya tak memiliki ilmu dan pengalaman. Namun dalam ketidaktahuan dan ketidakberdayaan masih ada keoptimisan. Darimana sumber keoptimisan?

Dalam kegelapan sumur yang kering. Kesendirian di padang pasir yang tak dilalui manusia. Andai Bisa keluar pun, bagaimana bertahan di daerah ekstrim tanpa kehidupan. Usianya masih belia, tak memiliki ilmu dan pengalaman hidup di tempat ekstrim. Mengapa masih memiliki optimisme? Darimana sumber optimisme?

Dalam kepungan api yang panas. Adakah yang bisa selamat? Dalam sejarah manusia, tak pernah ada yang selamat. Mengapa Nabi Ibrahim memiliki optimisme bisa selamat? Dalam keterhimpitan laut dan kejaran prajurit tentara penguasa zalim. Mengapa masih ada optimisme?

Seluruh pelindungnya telah wafat. Diusir dari kota kelahiran yang dicintainya. Ditempat barunya diusir pula. Dia memutuskan kembali ke Mekah. Siapa yang akan menjadi pelindungnya? Itulah yang ditanya Zaid bin Haritsah pada Rasulullah saw. Namun dia tetap kembali dari Thaif. Darimana sumber keoptimisan tersebut?

Indonesia melawan penjajah. Dipimpin langsung oleh para sultan, namun gagal. Para sultan pun berguguran. Digantikan oleh para panglima perangnya. Berjatuhan pula. Dipimpin oleh para ulama. Tak juga bisa membendung penjajahan. Akhirnya dengan kekuatan bambu runcing, pergerakan rakyat semesta dan ulama, bangsa Indonesia habis-habisan mengusir penjajahan. Darimana keoptimisan ini?

Optimisme yang ditopang oleh kekuatan dunia dan manusia adalah kepalsuan. Optimisme yang ditopang oleh bala bantuan adalah kebohongan. Optimisme yang ditopang oleh ketauhidan itulah energi hakiki optimisme. Optimisme buah dari iman.

Andaikan seluruh kekuatan berhimpun untuk menghancurkannya. Apakah akan hancur? Andaikan seluruh kekuatan akan memberikan kemanfaatan. Apakah akan berjaya? Semua urusan kembali kepada Allah. Hanya ini sumber hakikat optimisme. 

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (286) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (411) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (338) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (460) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (214) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)