Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ ا...
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا بَلَدًا اٰمِنًا وَّارْزُقْ اَهْلَهٗ مِنَ الثَّمَرٰتِ مَنْ اٰمَنَ مِنْهُمْ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَاُمَتِّعُهٗ قَلِيْلًا ثُمَّ اَضْطَرُّهٗٓ اِلٰى عَذَابِ النَّارِ ۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ
(Ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan (hasil tanaman, tumbuhan yang bisa dimakan) kepada penduduknya, yaitu orang yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari Akhir.” Dia (Allah) berfirman, “Siapa yang kufur akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka. Itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
(Al-Baqarah [2]:126)
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ...
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى ۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya).” Sungguh, jika engkau mengikuti hawa nafsu mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak ada bagimu pelindung dan penolong dari (azab) Allah.
(Al-Baqarah [2]:120)
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ لَيْسَتِ النَّصٰرٰى عَلٰى شَيْءٍۖ وَّقَالَتِ النَّصٰرٰى لَيْسَتِ...
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَقَالَتِ الْيَهُوْدُ لَيْسَتِ النَّصٰرٰى عَلٰى شَيْءٍۖ وَّقَالَتِ النَّصٰرٰى لَيْسَتِ الْيَهُوْدُ عَلٰى شَيْءٍۙ وَّهُمْ يَتْلُوْنَ الْكِتٰبَۗ كَذٰلِكَ قَالَ الَّذِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ فَاللّٰهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ
Orang Yahudi berkata, “Orang Nasrani itu tidak menganut sesuatu (agama yang benar)” dan orang-orang Nasrani (juga) berkata, “Orang-orang Yahudi tidak menganut sesuatu (agama yang benar),” padahal mereka membaca Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak berilmu (musyrik Arab) berkata seperti ucapan mereka itu. Allah akan memberi putusan di antara mereka pada hari Kiamat tentang apa (agama) yang mereka perselisihkan.
(Al-Baqarah [2]:113)
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: ۞ مَا نَنْسَخْ مِنْ اٰيَةٍ اَوْ نُنْسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَآ اَوْ مِثْلِهَا ۗ ا...
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
۞ مَا نَنْسَخْ مِنْ اٰيَةٍ اَوْ نُنْسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَآ اَوْ مِثْلِهَا ۗ اَلَمْ تَعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Ayat yang Kami nasakh (batalkan) atau Kami jadikan (manusia) lupa padanya, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik atau yang sebanding dengannya. Apakah engkau tidak mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?
(Al-Baqarah [2]:106)
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: وَلَوْ اَنَّهُمْ اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَمَثُوْبَةٌ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ خَيْرٌ ۗ لَو...
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلَوْ اَنَّهُمْ اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَمَثُوْبَةٌ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ خَيْرٌ ۗ لَوْ كَانُوْا يَعْلَمُوْنَ ࣖ
Seandainya mereka benar-benar beriman dan bertakwa, pahala dari Allah pasti lebih baik, seandainya mereka mengetahui(-nya).
(Al-Baqarah [2]:103)
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: قُلْ اِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الْاٰخِرَةُ عِنْدَ اللّٰهِ خَالِصَةً مِّنْ دُوْنِ ال...
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
قُلْ اِنْ كَانَتْ لَكُمُ الدَّارُ الْاٰخِرَةُ عِنْدَ اللّٰهِ خَالِصَةً مِّنْ دُوْنِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika negeri akhirat di sisi Allah khusus untukmu, bukan untuk orang lain, mintalah kematian jika kamu orang-orang benar.”
(Al-Baqarah [2]:94)
وَلَنْ يَّتَمَنَّوْهُ اَبَدًاۢ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢ بِالظّٰلِمِيْنَ
Akan tetapi, mereka tidak akan menginginkan kematian itu sama sekali karena (dosa-dosa) yang telah dilakukan oleh tangan-tangan mereka. Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim.
(Al-Baqarah [2]:95)
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag
Perbandingan Yahudi dengan Musyrikin Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّاسِ عَلٰى حَيٰوة...
Perbandingan Yahudi dengan Musyrikin
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَلَتَجِدَنَّهُمْ اَحْرَصَ النَّاسِ عَلٰى حَيٰوةٍ ۛوَمِنَ الَّذِيْنَ اَشْرَكُوْا ۛيَوَدُّ اَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ اَلْفَ سَنَةٍۚ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهٖ مِنَ الْعَذَابِ اَنْ يُّعَمَّرَۗ وَاللّٰهُ بَصِيْرٌۢ بِمَا يَعْمَلُوْنَ ࣖ
Engkau (Nabi Muhammad) sungguh-sungguh akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi) sebagai manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) daripada orang-orang musyrik. Tiap-tiap orang (dari) mereka ingin diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu tidak akan menjauhkan mereka dari azab. Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan.
(Al-Baqarah [2]:96)
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِ...
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ وَالَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
Wahai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dan orang-orang yang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
(Al-Baqarah [2]:21)
الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ فِرَاشًا وَّالسَّمَاۤءَ بِنَاۤءً ۖوَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَخْرَجَ بِهٖ مِنَ الثَّمَرٰتِ رِزْقًا لَّكُمْ ۚ فَلَا تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ اَنْدَادًا وَّاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
(Dialah) yang menjadikan bagimu bumi (sebagai) hamparan dan langit sebagai atap, dan Dialah yang menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan (hujan) itu buah-buahan sebagai rezeki untuk kamu. Oleh karena itu, janganlah kamu mengadakan tandingan-tandingan bagi Allah, padahal kamu mengetahui.
(Al-Baqarah [2]:22)
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag
Agar Diberi Petunjuk dan Beruntung Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: الۤمّۤ ۚ Alif Lām Mīm. 4) (Al-Baqarah [2]:1) ذٰلِكَ...
Agar Diberi Petunjuk dan Beruntung
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
الۤمّۤ ۚ
Alif Lām Mīm. 4)
(Al-Baqarah [2]:1)
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ
Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa,
(Al-Baqarah [2]:2)
الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ
(yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,
(Al-Baqarah [2]:3)
وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ
dan mereka yang beriman pada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat.
(Al-Baqarah [2]:4)
اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
(Al-Baqarah [2]:5)
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag
Agar Tidak Takut dan Sedih Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَادُوْا وَالنَّصٰر...
Agar Tidak Takut dan Sedih
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَادُوْا وَالنَّصٰرٰى وَالصَّابِــِٕيْنَ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْۚ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabiin, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari Akhir serta melakukan kebajikan (pasti) mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih hati.
(Al-Baqarah [2]:62)
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰ...
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya (salat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,
(Al-Baqarah [2]:45)
الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوْا رَبِّهِمْ وَاَنَّهُمْ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَ ࣖ
(yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan hanya kepada-Nya mereka kembali.
(Al-Baqarah [2]:46)
Tak Pernah Memukul Kecuali Waktu Perang dan Tidak Membalas Kecuali Ketika Hukum Allah Dilanggar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Aisya...
Tak Pernah Memukul Kecuali Waktu Perang dan Tidak Membalas Kecuali Ketika Hukum Allah Dilanggar
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Aisyah ra berkata, "Rasulullah saw tidak pernah sekalipun memukul sesuatu dengan tangannya, tidak pula kepada istrinya, tidak pula kepada pembantunya, kecuali pada waktu perang di jalan Allah."
"Beliau tidak pernah sekalipun disakiti lalu hendak membalas pelakunya, kecuali ketika hukum Allah dilanggar sampai beliau menindak pelakunya karena Allah." (HR Muslim)
Anas ra berkata, "Aku pernah berjalan bersama Rasulullah saw. Ketika itu, beliau memakai pakaian tebal buatan Najran."
"Tiba-tiba seorang Badui menarik baju beliau dengan keras sampai aku melihat tarikan keras itu telah membekas di leher beliau."
"Orang Badui itu berkata, 'Hai Muhammad, berilah perintah agar aku mendapatkan harta Allah yang ada padamu.'"
"Kemudian beliau menoleh ke arah orang tersebut sambil tersenyum. Lalu beliau memerintahkan agar orang Badui itu diberi sebagian harta." (Muttafaq'alaih)
Ibnu Mas'ud ra berkata, "Aku pernah menyaksikan Rasulullah saw bercerita tentang Nabi yang dipukuli oleh kaumnya hingga berdarah."
"Sambil mengusap darah di wajahnya, Nabi tersebut berdoa, "Ya Allah, ampunilah kaumku karena mereka tidak mengetahui." (Muttafaq'alaih)
Abu Hurairah ra berkata, "Seseorang berkata kepada Rasulullah saw, 'Ya Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai kerabat yang aku sambung hubungan dengan mereka, tetapi mereka memutuskan hubungan denganku. Aku berbuat baik kepada mereka, tetapi mereka berbuat jahat kepadaku. Aku selalu bersabar atas kejahatan mereka, tetapi mereka selalu berbuat jahat kepadaku."
"Lalu beliau bersabda, "Allah akan selalu menghindarkan kamu dari kejahatan mereka selama kamu seperti itu." (HR Muslim)
Beramal di Era Kebisingan Oleh: Nasrulloh Baksolahar Semakin hari, bumi ini akan semakin bising. Bising dalam kesunyian. Seperti...
Beramal di Era Kebisingan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Semakin hari, bumi ini akan semakin bising. Bising dalam kesunyian. Seperti bisikan hati yang terus berkecamuk tanpa henti, walapun mulut seseorang terdiam. Oleh sebab itu, Allah menghisab yang tersembunyi maupun yang nampak. Allah menghisab setiap besitan hati.
Dalam kondisi ini apa yang dilakukan? Tanamlah pohon. Urus kebun dan ternak. Patahkan mata pedang. Seperti itu pesan Rasulullah saw di akhir zaman. Sibukan dengan berkarya dan beramal. Patahkan semua keributan dan kebisingan.
Di era ini, kebisingan semakin tak terkendali. Kebisingan di dunia nyata dan maya. Hitunglah berapa postingan di media sosial setiap hari? Sekarang, mulut terkunci, namun yang berbicara adalah postingan di media sosial.
Lidah yang diam semakin tak terkendali. Siapapun bisa memposting ekspresinya di ranah publik. Seharusnya lebih mudah mengendalikan tulisan daripada pembicaraan. Ternyata sama saja, artinya hati manusia sudah sangat rusak.
Bagaimana mengendalikan kebisingan? Menyendirilah dengan diri kita sendiri. Menyendirilah dengan jiwa kita sendiri. Menyendirilah dengan karya kita sendiri.
Menanam pohon, mengurus tanah dam ternak berarti berkarya di tempat yang sunyi. Berkarya tanpa popularitas. Berkarya tanpa publikasi. Itulah amal yang dibutuhkan di era ini.
Patahkan mata pedang. Buanglah semua perselisihan dan percekcokan. Tak ada kemenangan dalam setiap perselisihan. Perselisihan hanya akan membuat siapapun terluka hatiny. Yang menang tidak akan menang. Diamlah agar hati memiliki waktu untuk bermuhasabah diri.
Yang Masuk, Itulah yang Keluar Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bila yang masuk itu sampah, maka yang keluar pun sampah pula. Jadi, be...
Yang Masuk, Itulah yang Keluar
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Bila yang masuk itu sampah, maka yang keluar pun sampah pula. Jadi, berhati-hatilah terhadap apa yang masuk. Bila yang masuk ke tubuh itu sampah, apa yang bisa dimanfaatkan oleh tubuh?
Bila yang masuk ke hati itu sampah. Maka, letupan, bisikan, niat dan kehendaknya akan sampah pula. Bila yang masuk ke akal adalah sampah, maka mind set dan pemikirannya sampah pula.
Bila yang masuk bukan sampah sudah cukupkah? Bila yang masuk sudah yang halal dan baik, sudah cukupkah? Tetap berhati-hatilah, sebab masih ada para penyusup. Siapakah?
Syetan selalu menyusup ke dalam makanan dan minuman, lalu mengalir melalui darah. Menyusup terhadap yang dilihat dan didengar, lalu merasuk ke hati.
Bagaimana menangkal para penyusup yang tak terlihat? Cukup berdoa sebelum melakukan aktivitas. Saat berdoa, maka Allah yang akan menghalau para penyusup. Allah akan menutup semua pintu masuk.
Mengapa syetan bisa menyusup? Sebab orientasinya sering kali dunia dan hawa nafsu. Makan, minum, mendengar dan melihat, sering kali berorientasi pada nafsu, untuk memuaskan gaya hidup dan memamerkannya.
Menjaga kesehatan tubuh, hati dan akal, hanya butuh kewaspadaan terhadap yang dimakan, minum, didengar dan dilihat. Yang masuk bukan yang diharamkan, syubhat dan kesia-siaan. Yang masuk, didoakan. Yang masuk, tata caranya mengikuti Rasulullah saw. Itulah cara sederhana agar seluruh yang keluar adalah kebaikan.
Adab Makan Sebuah Prinsip Berinteraksi dengan Sumber Daya Oleh: Nasrulloh Baksolahar Salah satu adab makan adalah menyebut nama ...
Adab Makan Sebuah Prinsip Berinteraksi dengan Sumber Daya
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Salah satu adab makan adalah menyebut nama Allah, pasti Allah memberkati makanan. Bila memiliki tujuan yang mulia, maka sumber daya bisa dioptimalkan penggunaannya. Tanpa tujuan mulia, sumberdaya banyak yang tersia-sia dan terbengkalai.
Salah satu adab makan adalah selesai makan, jangan membersihkan jari-jarinya sebelum menjilatinya sendiri. Memastikan tidak ada yang tersisa dan terbuang. Sebab kita tidak tahu pada bagian makanan yang mana keberkahan itu ada.
Salah satu adab makan adalah makan dengan tiga jari, mulai dari yang pinggir dan terdekat. Memastikan, tidak ada yang berlebihan saat masuk ke perut. Memastikan bila ada sisa makanan maka masih bisa diberikan kepada yang lain.
Salah satu adab makan adalah apabila ada yang jatuh, ambillah. Lalu bersihkanlah yang kotor dan makanlah. Jangan biarkan untuk syetan. Memastikan, bila masih bisa diberdayakan, maka berdayakan.
Makanlah bersama-sama. Makanan untuk dua orang, cukup untuk tiga orang. Makanan untuk tiga orang, cukup untuk empat orang. Bahkan, makanan untuk empat orang, cukup untuk delapan orang. Kebersamaan ternyata meningkatkan kegunaan, efisien dan efektifitas yang dimakan.
Salah satu adab makan adalah makan di saat lapar. Berhentilah di saat sebelum kenyang. Memastikan bahwa penggunaan sumberdaya di saat yang tepat. Di saat yang sangat dibutuhkan. Tetapi juga tidak melampui kebutuhan.
Salah satu adab makan, janganlah makan dua butir kurma sekaligus. Kecuali, bila mendapatkan ijin dari saudaranya. Gunakan sumberdaya secara berurutan dengan ukuran tertentu. Jangan sampai ada peluang yang melampui batas.
Salah satu adab makan, gunakan dengan tangan kanan. Tangan kanan itu kekuatan. Jadi harus memiliki prinsip dan aturan yang jelas. Sebelah kanan itulah lambang kreatif dan ide yang besar dalam mengelola sumber daya.
Di Saat Haus Oleh: Nasrulloh Baksolahar Mulai minum dengan membaca bismillah. Mengakhiri minum dengan alhamdulillah. Minumlah de...
Di Saat Haus
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Mulai minum dengan membaca bismillah. Mengakhiri minum dengan alhamdulillah. Minumlah dengan tangan kanan.
Dilarang minum seperti unta. Minumlah dua atau tiga kali tegukkan. Dilarang minum dari bibir teko.
Bila ukuran maksimal makan adalah sebelum kenyang. Maka, ukuran minum adalah tiga tegukkan. Seperti perintah Thalut kepada pasukannya.
Salah satu adab minum adalah tidak bernafas di dalam tempat minuman. Bernafaslah tiga kali, di luar gelas. Dilarang meniup air minum.
Saat makan, tak ada pembahasan tentang bernafas, tetapi saat minum, perintah tidak bernafas dan meniup menjadi topik yang sering diulang.
Dilarang makan dan minum yang wadahnya terbuat dari emas dan perak. Sebab, neraka Jahanam berkobar di perut tersebut.
Pemberi minum menjadi yang terakhir yang meminum. Menawarkan minum kepada yang lebih mulia, lalu ke sebelah kanan dan kirinya.
Tanda Kecerdasan Oleh: Nasrulloh Baksolahar 1. Memahami sikap kepada Allah dan makhluk-Nya 2. Memahami kebenaran dan kebathilan ...
Tanda Kecerdasan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
1. Memahami sikap kepada Allah dan makhluk-Nya
2. Memahami kebenaran dan kebathilan
3. Memahami yang bermanfaat dan rusak
4. Memahami jalan yang lurus dan sesat
5. Memahami yang didahulukan dan yang ditunda
6. Memahami yang prinsip dan sampingan
7. Memahami hakikat dan kepalsuan
8. Memahami yang kemanfaatannya panjang dan pendek
9. Memahami yang pengaruhnya luas dan sektoral
10. Memahami yang membangun dan menghancurkan
11. Memahami yang mudah dan sulit
12. Memahami kebaikan dan keburukan
13. Memahami yang abadi dan sementara
14. Memahami tujuan dan strategi
15. Memahami kekuatan dan kelemahan
16. Memahami peluang dan ancaman
17. Memahami target utama dan antara
18. Memahami yang sesuai zaman dan kadaluarsa
Obsesi Besar dalam Rutinitas Harian Oleh: Nasrulloh Baksolahar Peliharalah binatang, apa obsesinya? Taruhlah gambar di dinding r...
Obsesi Besar dalam Rutinitas Harian
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Peliharalah binatang, apa obsesinya? Taruhlah gambar di dinding rumah, apa obsesinya? Tutuplah makanan dan minuman saat malam tiba, apa obsesinya? Ciptakan Obsesi besar dalam setiap aktivitas rutin yang remeh.
Bukankah amalan besar tak selamanya hadir? Bukankah amalan besar sangat sulit didefinisikan? Bila amalan remeh diintervensi dengan obsesinya yang besar, maka amalan remeh akan menjadi amalan yang besar.
Jadikan aktivitas harian rutin yang dianggap membosankan dan tak bernilai menjadi amalan besar. Jadikan rutinitas yang dianggap belenggu dan sumber kehancuran, justru menjadi membentuk peradaban besar. Bagaimana caranya?
Pasanglah hiasan di dinding rumah yang membuat malaikat nyaman masuk ke rumah. Bukan yang menghalangi kedatangan malaikat. Peliharalah binatang yang merupakan kesayangan Rasulullah saw agar meraih syafaatnya. Tutuplah makanan dan minuman di malam hari, agar wabah penyakit tidak masuk ke dalamnya. Sebab ada satu malam, dimana wabah penyakit memasuki wadah-wadah yang terbuka.
Makan dan minumlah, bagaimana agar syetan tidak menikmati sesuap pun? Berhias dan berpakaian yang indahlah, bagaimana agar menciptakan keindahan akhlak juga?
Umar bin Abdul Aziz menjadi pemimpin besar karena dalam setiap amal yang kecil diintervensi dengan obsesi yang besar. Sehingga tak ada amalan yang remeh baginya. Semuanya dijalankan dengan keseriusan, semangat dan ilmu.
Bagaimana agar setiap rutintas remeh berobsesi besar? Cukup mengikuti sunah Rasulullah saw dalam keseharian kita.
Keotentikan, Kekuatan Sejarah yang Utama Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kekuatan nilai sejarah dan dampaknya pada jiwa manusia sanga...
Keotentikan, Kekuatan Sejarah yang Utama
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Kekuatan nilai sejarah dan dampaknya pada jiwa manusia sangat tergantung dari keotentikan sejarah itu sendiri. Kedustaan tidak bisa membangun peradaban. Kebohongan tak bisa dijadikan landasan untuk memperbaiki jiwa manusia.
Kedustaan sejarah akan merusak jiwa, akal dan hati generasi. Menambah atau mengurangi, merubah atau menyimpangkan keaslian sejarah berarti menyimpangkan jati diri. Sejarah tak lagi menjadi rekomendasi sebagai pembimbing solusi.
Penjajah Israel merubah sejarahnya dengan mengatakan bahwa Palestina merupakan tanah yang dijanjikan. Nazi Jerman merubah sejarahnya, bahwa bangsa Aria merupakan bangsa paling mulia di bumi. Apa akibatnya?
Kisah manusia superhero, apakah ada manfaatnya? Penulisan sejarah yang melebih-lebihkan akan membawa generasinya tak bisa menghadapi kenyataan pahit yang sebenarnya. Jadi pemicu kesewenangan.
Bani Israel di era Nabi Musa, mereka menulis sejarah yang merendahkan bangsanya sendiri, akibatnya tak memiliki keberanian untuk melawan kezaliman. Tak punya energi untuk bangkit. Terus terhina karena tak memiliki kebanggaan.
Kerusakan sebuah agama dimulai dengan memalsukan dan merekayasa kitab sucinya? Merekayasa melebih-lebihkan atau mengurangkan akan merusak para pemeluknya. Oleh sebab itu, jaminan Allah terhadap pemeliharaan keaslian Al-Qur'an menjadi jaminan kebenaran dan lurusnya peradaban yang dibangun di atasnya.
Melebih-lebihkan, menambah, mengurangi atau menutupi sejarah sama rusaknya. Biarkan goresan sejarah terungkap apa adanya, agar menjadi bimbingan dalam setiap menghadapi ragam tantangan.
Buah Ideologi Buatan Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar Manusia sering kali membela dan memburu yang pasti terkalahkan dan diha...
Buah Ideologi Buatan Manusia
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Manusia sering kali membela dan memburu yang pasti terkalahkan dan dihancurkan. Bersuka ria dengan yang merusak dan melenyapkan eksistensi dirinya. Apa penyebabnya? Memburu kesenangan, gaya hidup, kemewahan dan kebanggaan akan diri.
Nabi Adam tergelincir setelah menikmati surga. Setelah itu ingin kekal dengan kesenangan dan posisinya. Mengapa bisa seperti itu? Ada janji, bisikan dan tipu daya dari dalam dirinya. Padahal yang membisikkan tidak bisa memberikan manfaat dan maslahat.
Yang diburu, tidak bisa menciptakan maslahat. Bila meninggalkannya pun, tidak bisa menimpakan keburukan. Manusia terus terkubur dengan ilusi dan ketakutannya. Manusia terus berkubang dalam kotoran persepsinya sendiri.
Apa pengaruhnya bila memiliki jabatan? Apa positifnya bila menggenggam kekayaan? Apa nikmatnya bila seluruh ucapannya diikuti? Apa manfaatnya sebuah pujian kebesaran? Manusia terus memburunya.
Banyak yang menggeluti dan memperjuangkan sekularisme, komunisme, sosialisme, hedonisme, liberalisme dan ragam ideologi buatan manusi. Apa kemanfaatannya bagi manusia? Apakah bisa mengangkat derajat manusia?
Banyak yang mengorbankan waktu dan hartanya untuk mewujudkan ideologi buatan manusia. Mewujudkan hasrat keinginan manusia. Bagaimana akhirnya? Lihatlah peradaban Barat dan Timur. Apakah bisa menuntaskan persoalan manusia?
Kemiskinan terus tak terpecah walaupun kucuran pinjaman tak terhenti. Peperangan tak terhenti walaupun pesan perdamaian tak pernah berhenti. Kehancuran moralitas tak terbendung walaupun sistem dan perundangan terus dibangun. Manusia terus dalam kubangan kehancuran dan kebingungan bila mengandalkan ideologi yang dibuat oleh dirinya sendiri.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif