Ijtihad Abdullah bin Jahsy yang Diabadikan dalam Surat Al-Baqarah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Rasulullah saw pernah mengutus delegasi dengan menunjuk Abu Ubaidah bin Jarrah sebagai pemimpinnya. Namun, dia terasa berat untuk meninggalkan Rasulullah saw. Akhirnya, delegasi tersebut dipimpin oleh Abdullah bin Jahsy. Apa misinya? Tak ada seorang pun tahu.
Misinya sangat rahasia. Rasulullah saw hanya menitipkan surat yang boleh dibaca bila sampai ke sebuah tempat tertentu. Setelah dibaca, mereka pun mengintai pergerakan Musyrikin Mekah.
Tiba-tiba, mereka bertemu dengan kafilah Quraisy yang terdiri atas Amru bin Hadhrami, Utsman bin Mughirah, dan Naufal serta al-Hakam bin Kisan. Lalu, mereka bermusyawarah, apa yang akan dilakukan? Diputuskan untuk menyerangnya. Menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya, mereka tidak tahu bahwa hari itu masih bulan Rajab.
Mereka berhasil membunuh Ibnu Hadhrami, Utsman bin Mughirah menjadi tawanan, sedangkan Naufal dan al-Hakam melarikan diri ke Makkah. Harta rampasannya dibawa ke Madinah untuk ditunjukkan kepada Rasulullah saw.
Tersiar kabar dari Musyrikin, bahwa mereka menyerangnya di bulan Rajab yang merupakan waktu dilarangnya perang. Untuk menjawab desas desus tersebut, Allah swt menurunkan firman-Nya:
Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Fitnah (pemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan.” Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
(Al-Baqarah [2]:217)
Abdullah bin Jahsy sangat bahagia dengan ayat tersebut. Setelah itu berkata kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah saw, bolehkah kami mengharapkan ada peperangan? Hingga kami memperoleh pahala syahid dalam perang?" Maka, Allah swt menurunkan ayat berikutnya:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Al-Baqarah [2]:218)
Betapa bahagianya Abdullah bin Jahsy karena termasuk golongan mereka yang mengharapkan rahmat Allah.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif