Bom Petisi yang Mengguncangkan Penjajah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Bila Penjajah Zionis Israel terus membombardir Gaza dengan serangan udaranya. Maka, petisi angkatan udara penjajah pun menjadi pelopor gerakan petisi di internal Tentara IDF lainnya. Bagi penjajah, angkatan udara memang memiliki strata tertinggi dibandingkan yang lainnya.
Intelijen tentara terbaik penjajah dari korp 8200. Pasukan elit terbaiknya brigade Golani, pasukan terjun payung, pasukan lapis baja pun ikut membuat petisi untuk menghentikan perang demi menyelamatkan sandera.
Petisi tersembunyi yang senyap pun terus bergerak. Dimana tentara cadangan yang dipanggil untuk bertempur, tidak mau bertempur kembali.
Tidak hanya dari tentara, dari masyarakat sipil umum pun, seperti para akademisi, dokter dan mantan diplomat pun tak ketinggalan untuk membuat petisi.
Mengapa gelombang protes telah berubah dari demonstrasi menjadi penandatanganan petisi? Mengapa petisinya per kelompok masyarakat dan angkatan tentara tertentu? Mengapa bertahap tidak sekaligus?
Petisi memiliki titik tekan pada penerapkan disiplin argumen retoris yang memperjelas suatu sudut pandang. Semua petisi yang menentang perang Gaza mengatakan bahwa perang sudah tidak lagi berkaitan dengan faktor keamanan tetapi telah menjadi alasan untuk tetap berkuasa.
Demonstrasi tidak secara jelas mengidentifikasikan siapa saja yang terlibat, namun dengan petisinya dibuat per kelompok, per profesi, per kesatuan tentara, maka akan terlihat peta komponen masyarakatnya.
Petisi diumumkan secara bertahap dan bergelombang agar penguasa Zionis Israel terkepung dengan pemberitaan tersebut dalam rentang waktu lama. Diharapkan, dukungan masyarakat semakin meluas dan membesar.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif