Pandangi Langit, Bangunlah Kesadaran seperti di Surat At-Thariq
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Dalam kegelapan malam, langit tetap indah, menawan dan mempesona. Salah satu penyebabnya, terlihat bintang yang bersinar tajam. Di siang hari, bintang seperti bersembunyi. Seakan menunggu waktu yang tepat untuk memperlihatkan keindahannya.
Di saat asyik menikmati keindahan bintang. Di saat malam semakin kelam dan dingin. Di saat manusia yang paling kuat dan hebat pun terbaring lemah karena mengantuk. Siapakah yang akan melindunginya di saat tidur?
Al-Qur'an mencoba mengetuk kesadaran manusia. Bahwa, setiap manusia ada penjaganya. Allah swt yang menjaga. Malaikat yang menjaga dari depan, belakang, dan samping. Dijaga dari bisikan hawa nafsu, syetan, dan segala yang membahayakan.
Dalam kesadaran kelemahan fi saat tidur, Al-Qur'an menajamkan rasa kelemahan dan kuatnya penjagaan Allah, dengan memaparkan proses penciptaannya yang berasal dari air mani yang ditaruh di antara dua tulang. Ini bukti nyata yang telah Allah swt perbuatan kepada manusia.
Setelah berkisah tentang masa lalu yang lemah, namun tetap dilindungi Allah swt. Al-Qur'an menghentakan dengan sangat keras akan kesadaran kelemahan dan kebutuhan perlindunganmasa depannya. Yaitu, negri akhirat.
Saat manusia tak berdaya saat segala rahasia hidupnya dipaparkan. Seluruh anggota tubuh tak bisa membantahnya. Seluruh yang dimiliki dan kerabat tak bisa menolongnya. Di saat itu sangat dibutuh pertolongan juga. Hanya saja, bagaimana cara menggapai pertolongan-Nya?
Saat keresahan membahana. Allah swt mengajak manusia memperhatikan langit kembali. Tanah yang kering kerontang dan tandus. Siapakah yang bisa menyuburkan tanah kembali? Cukup menurunkan hujan dari langit. Semudah itu menolong manusia di muka bumi.
Jiwa yang kering kerontang, gersang, gelisah dan tak tahu arah, butuh siraman wahyu ilahi, yaitu Al-Qur'an. Yang memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Yang menunjukkan pada jalan yang lurus.
Al-Qur'an itu kepastian, hukum pasti, bukan senda gurau. Setiap mengikuti firman-Nya pasti sukses. Yang mendurhakai, pasti celaka.
Manusia lemah terhadap rencana jahat orang kafir yang memiliki seluruh kekuatan di muka bumi. Namun, tak perlu khawatir, sebab Allah swt yang akan membalas rencana jahat mereka.
Bila mereka masih bebas berkeliaran, karena Allah swt masih memberikan kesempatan, apakah mereka mau sadar?
Pandanglah langit. Bangunlah kesadaran yang telah dibimbing Allah swt seperti di surat At-Thariq.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَالسَّمَاۤءِ وَالطَّارِقِۙ
Demi langit dan yang datang pada malam hari.
(Aṭ-Ṭāriq [86]:1)
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الطَّارِقُۙ
Tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu?
(Aṭ-Ṭāriq [86]:2)
النَّجْمُ الثَّاقِبُۙ
(Itulah) bintang yang bersinar tajam.
(Aṭ-Ṭāriq [86]:3)
اِنْ كُلُّ نَفْسٍ لَّمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌۗ
Setiap orang pasti ada penjaganya.
(Aṭ-Ṭāriq [86]:4)
فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ
Hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan.
(Aṭ-Ṭāriq [86]:5)
خُلِقَ مِنْ مَّاۤءٍ دَافِقٍۙ
Dia diciptakan dari air (mani) yang memancar,
(Aṭ-Ṭāriq [86]:6)
يَّخْرُجُ مِنْۢ بَيْنِ الصُّلْبِ وَالتَّرَاۤىِٕبِۗ
yang keluar dari antara tulang sulbi (punggung) dan tulang dada.
(Aṭ-Ṭāriq [86]:7)
اِنَّهٗ عَلٰى رَجْعِهٖ لَقَادِرٌۗ
Sesungguhnya Dia (Allah) benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup setelah mati)
(Aṭ-Ṭāriq [86]:8)
يَوْمَ تُبْلَى السَّرَاۤىِٕرُۙ
pada hari ditampakkan segala rahasia.
(Aṭ-Ṭāriq [86]:9)
فَمَا لَهٗ مِنْ قُوَّةٍ وَّلَا نَاصِرٍۗ
Maka, baginya (manusia) tidak ada lagi kekuatan dan tidak (pula) ada penolong.
(Aṭ-Ṭāriq [86]:10)
وَالسَّمَاۤءِ ذَاتِ الرَّجْعِۙ
Demi langit yang mengandung hujan
(Aṭ-Ṭāriq [86]:11)
وَالْاَرْضِ ذَاتِ الصَّدْعِۙ
dan bumi yang memiliki rekahan (tempat tumbuhnya pepohonan),
(Aṭ-Ṭāriq [86]:12)
اِنَّهٗ لَقَوْلٌ فَصْلٌۙ
sesungguhnya (Al-Qur’an) itu benar-benar firman pemisah (antara yang hak dan yang batil)
(Aṭ-Ṭāriq [86]:13)
وَّمَا هُوَ بِالْهَزْلِۗ
dan ia (Al-Qur’an) sama sekali bukan perkataan senda gurau.
(Aṭ-Ṭāriq [86]:14)
اِنَّهُمْ يَكِيْدُوْنَ كَيْدًاۙ
Sesungguhnya mereka (orang kafir) melakukan tipu daya.
(Aṭ-Ṭāriq [86]:15)
وَّاَكِيْدُ كَيْدًاۖ
Aku pun membalasnya dengan tipu daya.
(Aṭ-Ṭāriq [86]:16)
فَمَهِّلِ الْكٰفِرِيْنَ اَمْهِلْهُمْ رُوَيْدًا ࣖ
Maka, tangguhkanlah orang-orang kafir itu. Biarkanlah mereka sejenak (bersenang-senang).
(Aṭ-Ṭāriq [86]:17)
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif