basmalah Pictures, Images and Photos
04/07/25 - Our Islamic Story

Choose your Language

Musibah dan Keyakinan pada Allah swt Barangsiapa yang zuhud kepada dunia, maka dia menganggap ringan musibah-musibah yang menimp...

Musibah dan Keyakinan pada Allah swt


Barangsiapa yang zuhud kepada dunia, maka dia menganggap ringan musibah-musibah yang menimpanya (Hadist)

Barangsiapa yang menerima qadha-Ku. Sabar terhadap musibah dan bersyukur terhadap nikmat-Ku, maka Aku catat ia sebagai orang yang benar dan dibangkitkan pada hari Kiamat bersama orang yang benar. (Hadist)

Barangsiapa di pagi harinya merasa sedih memikirkan dunia, berarti pagi-pagi ia sudah marah kepada Allah swt

Barangsiapa mengeluh atas musibah yang menimpanya, berarti ia sudah mengeluhkan Rabb-nya

Musibah itu hanya satu, namun bila ia mengeluh, maka akan tertimpa dua musibah. Yaitu, musibah itu sendiri dan musibah karena tidak mendapatkan pahala musibah. (Abdullah bin Mubarak)

Allah swt mengambil paksa dari kamu, tetapi jika kamu ikhlas dan sabar, maka Allah swt memberikan berkah sempurna dan rahmat. (Hasan Al-Bashri)

Barangsiapa merasa sedih atas apa yang tidak dicapainya, berarti ia membenci keputusan Rabb-nya (Wahb bin Munabbih)

Sumber:
Al-Faqih Abul Laits As-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, Pustaka Amani 

Menyimpulkan 4.000 Hadist dalam 4 Hal Salah seorang tokoh tasawuf yang masyhur dalam sejarah Islam adalah Imam Syaqiq al-Balkhi....

Menyimpulkan 4.000 Hadist dalam 4 Hal


Salah seorang tokoh tasawuf yang masyhur dalam sejarah Islam adalah Imam Syaqiq al-Balkhi. Secara nasab, sufi tersebut sesungguhnya adalah anak seorang hartawan. Alih-alih terjun dalam kesibukan berdagang dan meraih keuntungan materi, ia pada masa dewasanya memilih jalan salik.

Kecenderungannya pada tasawuf bermula dari ekspedisi niaga yang ditempuhnya. Saat masih berusia muda, Syaqiq al-Balkhi melakukan perjalanan menuju ke Anatolia (Turki). Sebelum sampai ke kota tujuan berbisnis, ia terlebih dahulu singgah di sebuah daerah di Syam.

Syaqiq lalu menghampiri seorang dari mereka dan berkata, "Untuk apa kamu bersujud di berhala? Padahal, semua manusia diciptakan oleh Zat Yang Mahahidup, Maha Mengetahui, Mahakuasa."

Melihat si pendeta hanya diam, Syaqiq melanjutkan perkataannya.

"Sembahlah Allah. Jangan menyembah patung-patung yang tidak memberikan manfaat ataupun mudarat padamu!"

Akhirnya, si pendeta menjawabnya dengan tenang, "Kalau benar bahwa Tuhan yang engkau sebut itu Mahakuasa, memberikan rezeki dan sebagainya kepadamu, mengapa engkau ada di negeri kami sekarang? Apakah Tuhanmu tidak menjamin rezeki bagimu di negerimu sendiri?"

Mendengar jawaban itu, Syaqiq terkejut. Saat melangkah keluar dari kuil tersebut, jantungnya seperti terguncang.

Baru kali ini ia menyadari, bahwa dirinya terlalu mengejar dunia. Lalai dari mengingat Allah.

Sejak saat itu, Syaqiq berupaya zuhud terhadap dunia. Ia mulai menyelami dunia tasawuf seutuhnya.

Syaqiq Al-Balkhi juga mengarungi dunia hadist. Dia mempelajari 4.000 hadist. Dari 4.000 hadist dia pilih 400 hadist, lalu dipilih 40 hadist, lalu disimpulkan 4 masalah, yaitu:

1. Jangan mengikatkan hati kepada perempuan. Karena hari ini untukmu dan esok hari untuk orang lain. Apabila patuh pada perempuan maka ia akan memasukkan ke neraka.

2. Jangan mengikatkan hati pada harta. Niscaya, akan menghalangi untuk menunaikan kewajiban kepada Allah swt, takut miskin dan menuruti setan.

3. Tinggalkan apa yang ragu dalam hati, karena hati yang beriman akan merasa bimbang dalam hal yang syubhat, lari dari yang haram dan tenang dalam hal yang halal

4. Jangan berbuat sesuatu, sebelum mengerti benar bagaimana menjawabnya jika kelak ditanya oleh Allah swt.


Sumber:

https://khazanah.republika.co.id/berita/sp6j9h458/perjalanan-sufi-syaqiq-albalkhi-part2

Al-Faqih Abul Laits As-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, Pustaka Amani

Kisah Anak dan Bapaknya Dikisah Abu Hafsh Al-Yaskandi, seorang ulama Samarkand, kedatangan seseorang yang mengadu telah dipukuli...

Kisah Anak dan Bapaknya


Dikisah Abu Hafsh Al-Yaskandi, seorang ulama Samarkand, kedatangan seseorang yang mengadu telah dipukuli dan disakiti anaknya. Lalu, Abu Hafsh berkata, "Maha Suci Allah, apakah ada anak yang berani memukul anaknya?"

"Ada, dia telah memukul dan menyakiti saya." Jawab orang itu.

"Apakah kamu mengajarkan kesopanan dan ilmu pada anakmu?" Abu Hafsh bertanya.

"Tidak." Ia menjawab.

"Apakah kamu mengajarkan Al-Qur'an kepada anakmu?" Abu Hafsh bertanya.

"Tidak." Ia menjawab.

"Lalu, apa yang biasa dilakukan anakmu?" Abu Hafsh bertanya.

"Bertani." Ia menjawab.

"Tahukah kamu mengapa iya memukulmu?" Abu Hafsh bertanya.

"Tidak." Ia menjawab.

"Barangkali sewaktu ia pergi ke ladang dengan mengendarai keledai yang di kanan dan kirinya ada kerbau dan dibelakangnya ada anjing sambil bernyanyi karena tidak biasa membaca Al-Qur'an, ia menyangka bahwa kamu seekor lembu yang menganggunya, maka bersyukurlah kepada Allah swt karena ia tidak memukul kepalamu." Kata Abu Hafsh.

Tsabit Al-Bannani berkisah, bahwa ada seseorang yang sering memukul ayahnya, kemudian ditanyakan kepada ayahnya, "Mengapa bisa begitu?"

"Pantas jika anakku seperti itu, karena aku dulu sering memukul ayahku. Jadi, ini balasan atas perbuatanku dan aku tidak menyalahkan anakku." Jawab ayahnya.

Khalaf bin Ayyub berkisah, ada seorang yang shaleh, apabila ia memerlukan sesuatu, ia tidak menyuruh anaknya, akan tetapi menyuruh orang lain. Ketika ada seseorang yang bertanya kepadanya, dia menjawab;

"Bila aku menyuruh anakku, aku khawatir dia tidak bisa mengerjakannya, sehingga dia durhaka kepadaku yang bisa menyebabkannya masuk neraka."

Sumber:

Al-Faqih Abdul Laits As-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, Pustaka Amani

Yahudi dalam Persiapan Perang Salib Muhammad Shalabi, sejarawan muslim, dalam bukunya Daulah Bani Saljuk, menjelaskan peran Yahu...

Yahudi dalam Persiapan Perang Salib


Muhammad Shalabi, sejarawan muslim, dalam bukunya Daulah Bani Saljuk, menjelaskan peran Yahudi di Eropa Barat dalam membantu pasukan Salib pertama. Yahudi memiliki kepentingan besar di dalamnya untuk mempertahankan kekuatan ekonominya.

Sejak digulirkannya ide perang Salib, kaum Yahudi selalu mengikuti perkembangannya karena khawatir menganggu kepentingan perdagangannya dengan pedagang Timur.

Komunitas Yahudi banyak pula yang tinggal kota-kota besar di sepanjang jalur sutra perdagangan internasional dan di sejumlah daerah di Jerman, yang menjadi jalur perjalanan tentara salib dari Eropa ke Baitul Maqdis. Jadi  sangat penting untuk menjaga keamanannya.

Tidak itu saja, karakter Yahudi yang menutup diri, eksklusif, gemar bermusuhan dan enggan bergaul dengan masyarakat Eropa lainnya, menimbulkan kecurigaan bagi bangsa Eropa. Bagaimana menjaga keamanan ini?

Atas dasar kepentingan di atas, para pedagang Yahudi banyak yang memberikan bantuan kepada orang yang ikut bergabung dalam ekspedisi pasukan Salib pertama dengan bunga tinggi. Terlebih lagi, praktik riba memang sudah berakar dan berkembang di Eropa Barat.

Beberapa pakar sejarah menyebutkan bahwa Yahudi di Jerman di sejumlah daerah seperti Mainz dan Kolonia, mengumpulkan sejumlah harta dan menyerahkan kepada Godfrey agar memberikan keistimewaan kepada komunitasnya agar tidak ikut serta dalam pasukan tersebut. Siapakah Godfrey?

Godfrey dari Bouillon (sekitar 1060–1100) adalah salah satu pemimpin terkemuka Perang Salib Pertama. Juga, yang menjadi penguasa pertama di kerajaan Yerusalem di Palestina setelah Baitul Maqdis direbut dari kaum Muslim pada tahun 1099.

Sumber:
Muhammad Shalabi, Daulah Bani Saljuk, Pustaka Al-Kautsar

Perjalanan Fatwa Jihad yang Menggerakkan Penguasa Negara  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Persatuan Ulama Muslim Dunia  mengeluarkan...

Perjalanan Fatwa Jihad yang Menggerakkan Penguasa Negara 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Persatuan Ulama Muslim Dunia  mengeluarkan fatwa menyerukan “jihad bersenjata melawan penjajah ‘Israel’,” menekankan perlunya intervensi militer segera oleh negara-negara Islam dalam mendukung perlawanan Palestina dan penghapusan semua bentuk normalisasi dengan Tel Aviv.

Fatwa Jihad ini tidak saja ditujukan kepada Muslimin, tetapi juga para penguasanya. Bagaimana liku-liku Fatwa Jihad agar menggerakan para penguasa negara?

Pada abad ke-17, seorang sufi Melayu-Indonesia, Abdul Samad al Palimbani mengeluarkan fatwa jihad melawan kolonialisme bangsa Eropa. Fatwa ini untuk melawan penindasan dan penjajahan yang dilakukan oleh kolonialisme Eropa.

Doktrin jihad itu dituliskan dalam judul Nashilah al Muslim wa Tadzkirah al Mukminin fi Fadhail fi Sabil Allah wa Karamah al Mujahidin fi Sabil Allah. Fatwa Jihad ini ditulis setelah berjanjian Giyanti, saat Kerajaan Mataram terpecah menjadi Surakarta dan Yogyakarta.

Fatwa jihadnya yang pertama, ditujukan pada, Hemengkubuwana I, yang memerintah Kesultanan Yogyakarta dari tahun 1755-1792, bunyinya;

“Tuhan telah menjanjikan bahwa Sultan akan memasuki surga, karena keluruhan budi, kebajikan, dan keberanian mereka yang tiada tara melawan musuh  dari agama lain. Di antara mereka ini adalah raja Jawa, yang mempertahankan agama Islam dan berjaya di atas semua raja lain, dan menonjol dalam amal dalam peperangan melawan orang-orang agama lain.  Orang-orang yang terbunuh dalam perang suci diliputi oleh keharuman kudus yang tak terlukiskan. Jadi ini merupakan peringatan untuk seluruh pengikut Muhammad”.

Adapun fatwa jihad lainnya ditujukan pada Pangeran Paku Negara atau Mangkunegara. Yang berkuasa dari 1757-1795,  di Surakarta. Bagaimana efek fatwa jihad tersebut?

Kedua Fatwa Jihad ini tidak sampai ke para penguasa Jawa karena berhasil dirampas oleh Belanda. Namun, semangat jihadnya tetap terjaga hingga melahirkan perang Jawa yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro 1825, yang menyebabkan kebangkrutan Belanda.

Jeda waktu Fatwa Jihad dari Syeikh Abdul Samad al-Palimbani dengan lahirnya Diponegoro memang cukup lama, 30 tahunan, namun itulah seni memahamkan kesadaran berjihad kembali melalui Fatwa Jihad yang menyentuh level penguasa.

Begitu pun saat perang Salib. Al-Faqih Ali bin Thahir As-Sulami, seorang ulama Syam,  membuat Fatwa Jihad pada 1104, 6 tahun setelah pasukan Salib menguasai dan membunuh penduduk Baitul Maqdis, baru diwujudkan oleh Shalahuddin Al-Ayubi, sang sultan Bani Ayyubi, pada tahun 1187, butuh waktu 80 tahun untuk mewujudkannya. Itulah liku-liku Fatwa Jihad yang menggerakan rakyat hingga level penguasa.

Runtuhnya Uni Soviet, Membayangi Penjajah Zionis Israel  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Bila banyak negara hancur karena agresi ole...

Runtuhnya Uni Soviet, Membayangi Penjajah Zionis Israel 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Bila banyak negara hancur karena agresi oleh militer bangsa lain, namun ada juga negara yang hancur karena mengagresi negara lain. Salah satunya, Uni Soviet. Mengapa bisa hancur?

Perang di Afghanistan yang dialami Uni Soviet (1979-1989) menjadi salah satu faktor penting yang berkontribusi pada runtuhnya Uni Soviet. Beban ekonomi yang berat karena perang di Afghanistan sangat mahal, baik dari segi biaya militer maupun kerugian akibat sanksi internasional.

Ketegangan sosial, perang tersebut memicu protes dan ketidakpuasan di kalangan tentara dan masyarakat sipil, yang merasa bahwa perang tersebut tidak memberikan manfaat bagi mereka.

Kekuatan militer, kekalahan Uni Soviet dalam perang Afghanistan memperlihatkan kelemahan militer. Pemicu reformasi, kekalahan dalam perang Afghanistan mendorong pemimpin Uni Soviet, Mikhail Gorbachev, untuk melakukan reformasi ekonomi dan politik (Perestroika dan Glasnost) yang pada akhirnya memicu runtuhnya Uni Soviet. Bukankah ini tengah terjadi di penjajah Zionis Israel?

Bukankah agresi bumihangus Gaza telah membebani anggaran yang cukup besar dan ekonomi yang berat?  Bukankah menimbulkan gejolak internal politik dan militer? Yang menyebabkan mundurnya banyak petinggi militer, saling serang antara politisi dan lembaga negara.

Bukankah rakyat pun terus mendesak Netanyahu mundur karena beragam kasus korupsi, tidak bisa menyelamatkan sandera? Bukankah para analis militer dan mantan jendranya mengatakan bahwa penjajah yang mengalami kekalahan?

Fakta terakhir, bukankah rezim Assad di Suriah telah melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan penjajah Zionis Israel di Gaza, justru yang hancur? Inilah sejumlah fakta bahwa yang mengagresi dan mengenosida justru yang hancur.

Apakah setelah kehancuran penjajah Zionis Israel akan bisa lagi bangkit seperti Uni Soviet yang berubah menjadi Rusia? Nubuwah Rasulullah saw, inilah akhir yang tak ada kebangkitannya lagi.

Brain Drain Teknologi Menyerang Penjajah Zionis Israel Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Sumber daya apa yang paling berharga di muka ...

Brain Drain Teknologi Menyerang Penjajah Zionis Israel

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Sumber daya apa yang paling berharga di muka bumi ini? Manusia. Oleh sebab itu, Rasulullah saw sangat bangga dengan jumlah umatnya yang banyak.

Semakin lama berperang, penjajah Zionis Israel akan semakin hancur. Walaupun, mereka terus menerus berhasil membumihanguskan dan membunuh rakyat Palestina. Apa penyebabnya?

Semakin lama berperang, penjajah dihantam badai  "Brain Drain". Yaitu, pelarian modal manusia, kadang disebut pelarian cendekiawan, pelarian intelektual, atau pengurasan keterampilan.

Dimana terjadi fenomena besar, perpindahan orang-orang pintar dan terdidik demi mencari upah atau kondisi kerja yang lebih baik dan nyaman sehingga negara asalnya kehilangan orang-orang atau "otak" terampil.

Berbeda dengan Palestina, semakin diserang dan dihancurkan, semakin menjadi magnet bagi kedatangan orang-orang terbaik dari luar Palestina untuk berjihad di Palestina.

Times of Israel pada 7 April 2025, memberitakan tenaga kerja teknologi lokal menyusut untuk pertama kalinya dalam satu dekade, karena ketidakpastian atas berakhirnya pertempuran berkepanjangan terus berdampak buruk pada perekonomian.

Selama 18 bulan terakhir, perusahaan rintisan Israel telah bergulat dengan pemanggilan karyawan yang terus berlanjut untuk melakukan tugas militer cadangan, kekurangan staf, dan kesulitan pendanaan di tengah ketidakpastian yang berkelanjutan karena perang tak kunjung selesai. 

Pada sisi lain, memicu brain drain, arus keluar karyawan teknologi tinggi Israel, menurut laporan tren ketenagakerjaan dari Otoritas Inovasi Israel menunjukkan 8.300 pekerja teknologi tinggi meninggalkan Israel dari Oktober 2023 hingga Juli 2024, dengan maksud untuk menjauh setidaknya selama satu tahun.

Apa efek keuangan bagi penjajah? Kekhawatiran yang lebih mendalam tentang salah satu sumber pendapatan pajak terpenting negara itu, Otoritas Inovasi Israel memperingatkan dalam laporan Ketenagakerjaan Teknologi Tinggi 2025.

Kontribusi utama sektor teknologi tinggi terhadap ekonomi Israel sebagian besar berasal dari pajak yang dibayarkan oleh pekerja di sektor tersebut, dan karenanya tren dalam pekerjaan teknologi tinggi akan memengaruhi pendapatan negara dan seluruh ekonomi Israel, Otoritas Inovasi Israel memperingatkan.

Sektor teknologi menyumbang sekitar seperlima dari produk domestik bruto (PDB) Israel, lebih dari setengah ekspor, dan sekitar seperempat dari total pendapatan negara yang diperoleh dari pajak penghasilan karyawan tetap dan pajak perusahaan. Karyawan teknologi tinggi menyumbang sekitar 11,4% dari tenaga kerja Israel, menurut laporan tersebut.
 
Penghentian layanan maskapai asing ke Israel, akibat serangan dari Yaman, selama sebagian besar bulan perang tahun lalu membuat sulit untuk menjalankan bisnis dan mengumpulkan modal, banyak perusahaan rintisan dan perusahaan teknologi Israel mendorong karyawan mereka untuk pindah ke pasar sasaran mereka di AS dan Eropa.

Arus keluar ini juga dipicu oleh protes yang meluas terhadap perombakan peradilan pemerintah yang kontroversial dan kekhawatiran bahwa hal itu akan merusak posisi Israel sebagai negara demokrasi yang stabil dan pusat investasi serta kegiatan bisnis. 

Dilihat dari fenomena ini, walaupun Penjajah Zionis Israel "terlihat hebat" di medan pertempuran. Namun, kondisi internalnya sangat rapuh.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (347) Al-Qur’an (2) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (246) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (2) Kisah Para Nabi dan Rasul (516) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (381) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (478) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (214) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (217) Sirah Sahabat (136) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (142) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)