Mengelola Harta Milik Sendiri dan Orang Lain
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Surat Al-Baqarah dan Al-Imran mendidik Muslimin dalam mengelola harta pribadi. Tema besarnya, harta harus dikembangkan, harus mengalir dan berputar. Jangan mengendap dan menganggur.
Harta itu milik Allah swt, maka berinfaqlah dan jangan mengembangkan harta dengan kezaliman, contohnya melalui riba. Juga prioritas kepada siapa harta didistribusikan.
Berinfaqlah dengan kesantunaan dan kasih sayang. Jangan menyakiti dan mengungkit. Jangan pula ada riya. Bila seperti ini, maka kekayaannya seperti kebun, yang saat akan dipanen akan terbakar menjadi abu.
Surat Al-Imran menekankan pengelolaan harta di tengah jihad dan perjuangan. Oleh sebab itu, membahas hartanya disisipkan di tengah kisah pertempuran Badar dan Uhud.
Bagaimana mengelola harta milik orang lain? Apalagi pemiliknya dari kalangan yang lemah? Haknya para wanita dan anak yatim? Maka, bacalah surat An-Nisa.
Berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah dewasa) harta mereka. Janganlah kamu menukar yang baik dengan yang buruk dan janganlah kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sesungguhnya (tindakan menukar dan memakan) itu adalah dosa yang besar.
(An-Nisā' [4]:2)
Berikanlah mahar kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian yang penuh kerelaan. Kemudian, jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari (mahar) itu dengan senang hati, terimalah dan nikmatilah pemberian itu dengan senang hati.
(An-Nisā' [4]:4)
Janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya harta (mereka yang ada dalam kekuasaan)-mu yang Allah jadikan sebagai pokok kehidupanmu. Berilah mereka belanja dan pakaian dari (hasil harta) itu dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.
(An-Nisā' [4]:5)
Surat Al-Baqarah, Al-Imran dan An-Nisa, merupakan panduan lengkap dalam mengelola harta, baik milik pribadi maupun yang diamanahkan orang lain.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif