Taktik Penyerangan Perlawanan Palestina
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Dari intelijen Amerika, perlawanan Palestina berhasil merekrut 20.000 relawan baru dalam waktu yang singkat. Artinya, semangat bertempur dan pengorbanannya sangat tinggi sekali. Dengan senjata sederhana pun, mereka berani bertempur hingga syahid.
Sebaliknya, tentara Penjajah Israel (IDF), kemampuan memobilisasi kembali tentara cadangannya, hanya 60-80 persen saja. Bukannya meningkat, tetapi semakin menurun. Artinya, moralitas tempurnya sangat jatuh. Apa penyebabnya?
Durasi perang yang panjang, di mana penjajah Israel belum mampu mencapai tujuan yang dinyatakannya. IDF pun tengah frustrasi dengan keputusan politik Netanyahu. Artinya, tentaranya tidak lagi bersedia menanggung kerugian lebih lanjut dalam perang terbuka tanpa ada solusi politik yang terlihat.
Dalam kondisi ini, Netanyahu tetap memerintahkan untuk menyerang Gaza kembali dengan serangan udara dan pasukan darat yang saat ini masih terbatas. Bagaimana bila totalitas?
Perlawanan Palestina akan mengeksploitasi dengan sempurna atas kelemahan yang terkait dengan moral IDF dan kurangnya pengalaman dalam peperangan di dalam kota dan terowongan ini.
Bagaimana dengan infrastruktur militer perlawanan? Mereka tidak pernah berhenti menggali terowongan. Memanfaatkan bom-bom yang tidak meledak dengan membuat alat peledak rakitan. Lalu, disesuaikan dengan tujuan yang akan datang.
Perlawanan membagi para pejuang ke dalam kelompok penyerang kecil, memastikan mobilitas dan keselamatan mereka.
Mereka juga akan menggunakan taktik penyergapan dengan alat peledak, yang terbukti efektif di wilayah yang telah dimasuki pasukan Israel. Penyergapan ini telah menyebabkan kerugian langsung bagi perwira dan tentara IDF.
Konfrontasi perlawanan Palestina atas IDF tidak akan bersifat "tradisional". Mereka menyerang IDF dari sudut yang tidak terduga. Mengandalkan taktik penyergapan canggih dan serangan mendadak di belakang garis invasi. Taktik ini dieksekusi setelah IDF menetap di lokasi mana pun yang mereka capai di Gaza.
Penempatan pejuang di lapangan pun tanpa atau menghindari bentrokan langsung. Mereka akan menunggu waktu yang tepat untuk menargetkan sasaran secara akurat, memaksimalkan dampaknya terhadap pasukan IDF.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif