basmalah Pictures, Images and Photos
03/09/25 - Our Islamic Story

Choose your Language

Saat Senang dan Berharta di Surat Al-Baqarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Waspadalah  saat diliputi kesenangan. Sebab sangat muda...

Saat Senang dan Berharta di Surat Al-Baqarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Waspadalah  saat diliputi kesenangan. Sebab sangat mudah diperdaya.  Nabi Adam tergelincir saat sedang menikmati surga.

Bukankah, baru saja diberi ilmu oleh Allah swt? Bukankah, baru saja "mengajari" malaikat? Bukankah, baru saja malaikat bersujud kepadanya?

Waspadalah saat terbesit niat yang buruk dan jahat. Seperti mereka yang belajar sihir pada dua malaikat di Babilonia, Harut dan Marut, karena ingin memisahkan antara seorang suami dan istri. Seperti mereka yang belajar sihir pada ucapan setan yang ditulis di era kerajaan Sulaiman.

Tidak memberi posisi amanah kepada yang tidak berharta padahal orang tersebut memiliki ilmu dan badan yang kuat. Seperti petinggi Bani Israil yang tidak mau menyerahkan kepemimpinan kepada Thalut.

Waspadalah saat seluruh kebutuhan hidup terpenuhi dan berlebihan, sebab menjadi semakin mudah mengikuti langkah-langkah setan untuk berbuat jahat dan keji.

Juga, salah dalam menentukan prioritas dalam mengalokasikan dan distribusi harta, hingga enggan dan menolak untuk mendistribusikan harta yang dicintainya. Yang diberikan justru harta yang terburuk, yang tak disukainya.

Tidak mau menanggung yang menjadi tanggung jawabnya. Menganggap yang didistribusikan tidak mendapatkan ganti yang berlipat dari Allah swt.

Harta berlimpah sering melupakan suatu hari dimana tidak ada jual beli, tidak ada persahabatan dan tidak ada syafaat. 

Berharta sering jatuh pada merendahkan, menghina, menyakiti dan riya pada penerima sedekah. Tidak mau meringankan dan membebaskan hutang. Bahkan, terjatuh untuk meribakan hartanya agar lebih berlimpah.

Anehnya, dalam keberlimpahan, justru hadir ketakutan akan kemiskinan hingga lahirlah sifat kikir.

Saat Kekurangan Harta di Surat Al-Baqarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah kekurangan harta itu kehinaan? Apakah sesuatu hal y...

Saat Kekurangan Harta di Surat Al-Baqarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apakah kekurangan harta itu kehinaan? Apakah sesuatu hal yang sangat memberatkan dan menyulitkan? Bagaimana pandangan Allah swt terhadap mereka?

Kekurangan harta adalah keniscayaan hidup. Juga, episode yang dilalui setiap orang. Apakah yang berkelimpahan harta tidak kekurangan harta?

Amerika negara yang  kaya, mengapa masih meminta Arab Saudi untuk berinvestasi 1 milyar dollar AS? Pengusaha yang terkaya pun, sebagian besar memiliki hutang ke bank. 

Kami pasti akan mengujimu dengan sedikit ketakutan dan kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Sampaikanlah (wahai Nabi Muhammad,) kabar gembira kepada orang-orang sabar,
(Al-Baqarah [2]:155)

Bagaimana bila sampai pada level fakir dan miskin? Bila kebutuhan pokok pun masih kekurangan?

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji‘ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).
(Al-Baqarah [2]:156)

Strateginya, bagaimana agar kefakiran dan kemiskinan diubah  menjadi sarana mendapatkan ampunan dan rahmat Allah swt. Bukankah ini mimpi kita semuanya?

Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.
(Al-Baqarah [2]:157)

Hidup itu memang bertingkat-tingkat. Allah swt melebihkan satu dengan yang lebihnya. Yang berharta ujian bagi yang tidak. Yang kekurangan, ujian bagi yang berkelimpahan.

Berubah dari kekurangan dan berkelimpahan memerlukan kesabaran. Kesabaran petani, yang tetap mengolah tanah dan merawat tanaman hingga menunggu panen.

Asmaulhusna dalam Pengelolaan Harta di Surat Al-Baqarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah Allah swt menelantarkan   manusia dal...

Asmaulhusna dalam Pengelolaan Harta di Surat Al-Baqarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apakah Allah swt menelantarkan   manusia dalam mengelola harta? Allah swt memotivasi, membimbing, memperbaiki dan mengobati manusia dalam mengelola harta. Bukan saja dari sisi syariat (hukum) tetapi juga membentuk karakter yang benar yang berkaitan dengan harta.

Allah swt menegaskan sifat-Nya yang maha melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, Maha Luas dan Maha Mengetahui pada saat mau menginfakkan hartanya di jalan Allah swt.

Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Kaya, Maha Penyantun dan tidak memberikan petunjuk kepada yang kafir, saat berinfaqnya  dibarengi ucapan yang menyakitkan, dan riya. 

Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Melihat atas apa yang manusia kerjakan, saat ada yang berinfaq untuk meraih ridha Allah swt dan memperteguh jiwanya.

Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Kaya dan Maha Terpuji, saat ada yang menginfakkan dari hasil usaha yang baik-baik, bukan memilih yang buruk.

Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Luas dan Mengetahui, saat ada yang malas berinfaq karena takut miskin dan sifatnya yang kikir. 

Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Teliti, saat ada yang berinfaq secara rahasia. 

Allah swt menegaskan bahwa Dia tidak menyukai setiap orang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa, saat tidak meninggalkan perbuatan riba. 

Allah swt selalu membersamai manusia dalam pengelolaan harta. Agar hati, jiwa dan akalnya terus terhubung kepada Allah swt. Menjadi kehendak Allah swt sebagai standar dalam berkehendak terhadap harta.

Menghindari Kegagalan Investasi dalam Surat Al-Baqarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Setiap orang memiliki sumberdaya yang sama. M...

Menghindari Kegagalan Investasi dalam Surat Al-Baqarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Setiap orang memiliki sumberdaya yang sama. Mengapa hasilnya berbeda? Memanam pohon yang sama, namun panennya berbeda? 

Bukankah takdir pohon itu sama? Satu benih akan menghasilkan tujuh tangkai, setiap tangkai menghasilkan 100 buah?

Ada yang berinvestasi, tidak mempersoalkan jenis tanamannya. Namun, apa pun jenis tanamannya, hasilnya berlimpah.

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta mereka untuk mencari rida Allah dan memperteguh jiwa mereka adalah seperti sebuah kebun di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, lalu ia (kebun itu) menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, hujan gerimis (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
(Al-Baqarah [2]:265)

Ada yang berinvestasi dengan perencanaan yang sangat baik. Menanam pohon anggur dan kurma, sebagai wujud diversifikasi investasi. Jangan berinvestasi di keranjang yang sama yang bisa berresiko.

Tanamannya di kebun yang di dalamnya terdapat sungai yang mengalir. Dipastikan, hasilnya akan melimpah ruah. Namun, saat dibutuhkan, seluruh tanamannya terbakar, padahal usianya sudah senja dan anak-anaknya masih kecil.

Investasi hancur di saat hasilnya  akan dipetik. Padahal buahnya sudah bergelantungan di ranting-ranting. Namun, hancur di saat yang sangat dibutuhkan.

Apakah salah seorang di antara kamu ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan. Kemudian, datanglah masa tua, sedangkan dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu, kebun itu ditiup angin kencang yang mengandung api sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan(-nya).
(Al-Baqarah [2]:266)

Apa yang membedakan dari hasil investasi ini? Yang satu, menginfakkan hartanya hanya untuk meraih ridha Allah dan meneguhkan jiwanya untuk mengabdi kepada Allah swt. Yang gagal, karena tujuannya kemegahan, riya, dan membanggakan untuk merendahkan dan menyakiti orang yang diberi.

Berinvestasi bukan sekedar kuat dalam analisis jenis investasinya,  siapa yang diamanahkan, tetapi juga orientasi dari investasi itu sendiri.

Ragam Pohon, Ragam Model Investasi dalam Surat Al-Baqarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bagaimana seni berinvestasi? Bagaimana sen...

Ragam Pohon, Ragam Model Investasi dalam Surat Al-Baqarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bagaimana seni berinvestasi? Bagaimana seni mengembangkan harta, tanpa menganggu cash flow harian dan hasilnya cepat dinikmati?

Yang berinfaq di jalan Allah swt digambarkan seperti menanam satu benih, lalu tumbuh dengan 7 tangkai, setiap tangkai menghasilkan 100 buah. Model hasil investasi seperti ini yang didambakan.

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.
(Al-Baqarah [2]:261)

Surat Al-Baqarah juga memaparkan jenis tanaman dalam satu kebun. Setiap jenis tanaman mencerminkan satu jenis model investasi. Ada model pohon anggur dan kurma.

Apakah salah seorang di antara kamu ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, di sana dia memiliki segala macam buah-buahan. Kemudian, datanglah masa tua, sedangkan dia memiliki keturunan yang masih kecil-kecil. Lalu, kebun itu ditiup angin kencang yang mengandung api sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan(-nya).
(Al-Baqarah [2]:266)

Mengapa Surat Al-Baqarah menjelaskan dua jenis tanaman?   Investasi yang aman harus memenuhi kebutuhan cash flow jangan pendek dan jangka panjang. Bukankah, cash flownya terbatas? Bukankah, ingin menikmati kemudahan hidup jangka panjang?

Pohon Anggur bisa dipanen dalam waktu satu tahun. Artinya, dalam setahun sudah ada cash flow yang masuk untuk kebutuhan konsumsi harian dan investasi kembali.

Pohon Kurma baru bisa dipanen paling cepat 4 tahun, umumnya 7-10 tahun. Bila hanya menanam pohon kurma, sanggupkah menanggung cash flow yang besar? Tak semua sanggup. Untuk itulah perlu dipadukan dengan pohon anggur.

Kapan pohon kurma dan anggur panen? Memadukan waktu panen keduanya dapat menjamin kesinambungan cash flow setiap waktu.

Tidak itu saja, kedua umur pohon ini sangat lama. Pohon Kurma bisa mencapai 75 tahun. Sedangkan Anggur,  20 tahun. Artinya, selama hidup tak perlu lagi mengkhawatirkan cash flow untuk konsumsi dan investasi.

Inilah cara Allah swt membimbing pengelolaan cash flow dan investasi, agar hidup tak dipusingkan lagi dengan dunia.

Pertanian di Dataran Tinggi dalam Surat Al-Baqarah  Oleh Nasrulloh Baksolahar Mereka yang berinfak di jalan Allah swt untuk mera...

Pertanian di Dataran Tinggi dalam Surat Al-Baqarah 

Oleh Nasrulloh Baksolahar


Mereka yang berinfak di jalan Allah swt untuk meraih ridha Allah swt dan meneguhkan jiwanya diibaratkan dalam Surat Al-Baqarah seperti yang menanam pohon di dataran tinggi.

Menurut para ahli, dataran tinggi merupakan daerah datar dengan ketinggian lebih dari 500-700 meter dari permukaan laut. Apa keunggulan dataran tinggi dalam  Surat Al-Baqarah bagi pertanian ?

Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan harta mereka untuk mencari rida Allah dan memperteguh jiwa mereka adalah seperti sebuah kebun di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, lalu ia (kebun itu) menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, hujan gerimis (pun memadai). Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
(Al-Baqarah [2]:265)

Bagaimana keunggulan dataran tinggi dari sisi sain?

1. Memiliki kualitas tanah yang subur.

Di sejumlah wilayah, puncak gunung merupakan wilayah hutan yang dilindungi sehingga mineral tanah yang dibutuhkan tanaman dapat disuplai dari hutan melalui air yang mengalir dari pegunungan.

2. Mengandung sekitar setengah dari semua air tawar yang digunakan manusia.

Hal ini karena gunung mencegat aliran udara, menaikkannya ke atas, dan membuatnya mengembun, berubah menjadi awan hingga curah hujan di daerah dataran tinggi yang cukup tinggi. Oleh karena itu stok air tawar begitu melimpah.

3. Udaranya masih bersih

Udara yang bersih mampu menghindari tanaman dari efek buruk dari udara yang penuh dengan polusi. Apa saja dampak udara yang dipenuhi polusi?

Udara penuh polusi dapat mengganggu proses fotosintesis dengan merusak klorofil atau menghambat stomata (pori-pori kecil pada daun) yang penting untuk pertukaran gas. Penurunan efisiensi fotosintesis mengurangi produksi energi tanaman. 

Hujan asam dari udara yang kotor menurunkan pH tanah, mengganggu ketersediaan nutrisi, dan mempengaruhi kesehatan akar tanaman. Tanaman yang tumbuh di tanah yang asam sering kali menunjukkan gejala defisiensi nutrisi.

Secara jangka panjang, paparan polusi udara yang berkepanjangan dapat mengurangi kualitas dan kuantitas hasil panen. Misalnya, kontaminasi oleh ozon dapat mengurangi ukuran buah, kualitas nutrisi, dan memperpendek masa simpan hasil panen.

Inilah jaminan Allah swt kepada yang mengelola hartanya dengan benar. Tanamannya dapat tumbuh baik dan panennya lebih melimpah. Juga, gambaran kemukijzatan Al-Qur'an saat menjelaskan pertanian di dataran tinggi.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (328) Al-Qur’an (2) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (245) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (491) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (356) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (471) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (194) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (215) Sirah Sahabat (136) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (140) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)