Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Bukalah kitab-kitab hadist, seperti Sunan At-Tarmidzi, Nasai dan Ibnu Majah, pasal apa yang pertama? Bukalah kitab Fiqh, pembahasan apa didahulukan? Tentang Thaharah atau bersuci.
Dalam kumpulan hadist lainnya, seperti Riyadhus Shalihiin dan Arbain Nawawiyah, niat ikhlas menjadi awal pokok pembahasan. Begitu pun pada kitab-kitab yang berkaitan dengan akhlak dan tasawuf seperti Amalul Kubra dan Tanbihul Ghafilin, bab pertamanya tentang ikhlas.
Bila merujuk pada kitab Ihya Ulumudin yang pertama dibahas adalah tentang Ilmu dan adab belajar. Di era kontemporer pun, Hasan Al-Banna memulai rukun baiatnya dengan Al-Fahm atau pemahaman yang mendalam.
Jadi, langkah apa yang pertama untuk memulai sesuatu? Gabungan dari thaharah, Ikhlas dan ilmu. Perbaiki hidup. Meraih kesuksesan. Perbaiki keluarga dan seluruh lapangan kehidupan, dimulai dari ketiga hal ini.
Mulai perbaikan badan dan jiwa dengan thaharah. Mulai perbaiki hati dengan ikhlas. Mulai perbaikan akal dengan ilmu. Inilah gabungan sempurna untuk memulai langkah.
Hati adalah raja, pusat kendali. Akal itu membongkar cara meraih sesuatu dengan benar dan mudah. Raga adalah eksekutor dari pusat kendali dan metodologi. Semuanya harus diperbaiki dan dipelihara agar tetap berfungsi dengan baik.
Rasulullah saw terfokus kepada Abdullah bin Maktum, setelah berdakwah dihadapan para pembesar Quraisy, karena Abdullah bin Maktum memiliki niat untuk membersihkan dirinya.
Allah swt memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk menyeru Firaun karena berharap masih ada niat bagi Firaun untuk membersihkan dirinya. Membersihkan diri menjadi indikator perbaikan dan pertumbuhan di masa depan.
Kitab apa yang menjadi rujukan kebangkitan di era Perang Salib? Ihya Ulumudin. Apa pokok utama pembahasannya? Menurut Said Hawa, keseluruhannya hanya memuat Tazkiyatu Nafs, atau pensucian jiwa. Itulah langkah awal kebangkitan umat.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif