basmalah Pictures, Images and Photos
02/17/25 - Our Islamic Story

Choose your Language

Amirul Mukminin, Abu Hafsah, Umar bin Khathab ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Segala perbuatan ter...

Amirul Mukminin, Abu Hafsah, Umar bin Khathab ra berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw bersabda, 'Segala perbuatan tergantung niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang diniatkan.'

'Barangsiapa berhijrah untuk mencari ridho Allah swt dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya.'

'Barangsiapa berhijrah untuk mencari harta dunia atau untuk perempuan yang dinikahinya, maka hijrahnya hanya untuk itu.'"

(Muttafaq'alaih)

Malaikat Jibril Mengagalkan Rencana Jahat Yahudi Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Yahudi tidak saja merubah dan memalsukan kitab suci...

Malaikat Jibril Mengagalkan Rencana Jahat Yahudi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


Yahudi tidak saja merubah dan memalsukan kitab suci, mendurhakai dan membunuh para nabi dan rasul. Tapi juga, menyatakan permusuhan dengan Jibril.

Namun, mengapa Allah swt masih memberikan ruang kehidupan? Bukankah sangat mudah bagi malaikat untuk menghancurkannya? Malaikat bertindak sesuai perintah Allah swt.

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Siapa yang menjadi musuh Jibril?” Padahal, dialah yang telah menurunkan (Al-Qur’an) ke dalam hatimu dengan izin Allah sebagai pembenaran terhadap apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman.”
(Al-Baqarah [2]:97)

Bagaimana sejarah Yahudi dengan malaikat Jibril? Beberapa rencana jahat Yahudi, gagal "ditangan" malaikat Jibril.

Bukankah Jibril yang menginformasikan bahwa Yahudi menaruh sesuatu di sumur untuk mensihir Rasulullah saw di Mekah, yang membuatnya sakit?

Bukankah Jibril yang menggagalkan rencana Yahudi Bani Nadir yang hendak membunuh Rasulullah saw di sebuah rumah di dalam benteng mereka? Caranya, menimpakan batu besar dari atap rumah milik Yahudi.

Bukankah Jibril yang memerintahkan Rasulullah saw untuk memerangi Yahudi Bani Quraizhah? Yang  telah membokong Muslimin dan berkhianat di perang Khandaq.

Dimana, kabilah Arab dan Quraisy bersatu menyerbu Muslimin dari luar Madinah. Sedangkan Yahudi Bani Quraizhah menghancurkannya dari dalam Madinah.

Bukankah Jibril yang menggagalkan rencana pembunuhan oleh seorang Yahudi yang menaruh racun di daging kambing yang hendak di makan Rasulullah saw di perang Khaibar?

Bukankah Jibril yang "membocorkan" jawaban kepada Rasulullah saw, saat Yahudi mengajukan pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh siapapun? Padahal, tujuannya untuk menghancurkan status kenabian  Muhammad saw. 

Kehancuran Yahudi sudah pasti. Rasulullah saw sudah memberitahukan kehacurannya di tangan Muslimin. Hingga, bebatuan pun menginformasikan tempat persembunyian Yahudi.

Kehancuran sebuah bangsa ada waktunya. Kaum Nabi Nuh, Hud, Luth, Shaleh, dan Syu'aib, langsung dihancurkan saat mereka mendustakan dan melawan para nabi dan rasul. Saat kehancurannya, di saat mendustakan para nabi dan rasulnya.

Berbeda dengan Yahudi, Allah swt merancang kehancurannya dengan cara yang unik dan berbeda. Agar, seluruh manusia hingga akhir zaman menyaksikan dan merasakan keburukan dan kezaliman Yahudi. Untuk apa?

Sebagai bukti, bahwa kisah masa lalu Yahudi yang dipaparkan dalam Al-Qur'an, yang dirangkum dalam surat Al-Baqarah, adalah sebuah bukti kebenaran yang sangat kuat dan nyata, bukan dongeng. Kezaliman Yahudi masa lalu dan sekarang adalah sama.

Ternyata, perjalanan panjang Yahudi berabad-abad tak pernah merubah dan memperbaiki karakternya. Inilah kemukjizatan Al-Qur'an.

Kisah Hari Sabat, Saat Hasil Laut Menjadi Ujian Sungguh, kamu benar-benar telah mengetahui orang-orang yang melakukan pelanggara...


Kisah Hari Sabat, Saat Hasil Laut Menjadi Ujian


Sungguh, kamu benar-benar telah mengetahui orang-orang yang melakukan pelanggaran di antara kamu pada hari Sabat, lalu Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina!”
(Al-Baqarah [2]:65)

Maka, Kami jadikan (yang demikian) itu sebagai peringatan bagi orang-orang pada masa itu dan bagi mereka yang datang kemudian, serta menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
(Al-Baqarah [2]:66)

Allah swt mengazab Bani Israil di suatu negri yang mendurhakai perintah Allah swt, melanggar perjanjian yang telah diambil-Nya atas mereka agar menghormati hari Sabtu. Serta, tidak mengerjakan perintah-Nya yang telah disyariatkan bagi mereka.

Lalu, mereka mencari-cari alasan supaya dapat menangkap ikan pada hari Sabtu dengan cara memasang pancing, jala, dan perangkap sebelum hari Sabtu.

Maka, ketika ikan-ikan itu datang pada hari Sabtu dalam jumlah besar seperti biasa, tertangkaplah dan tidak dapat lolos dari jaring dan perangkapnya.

Ketika malam hari tiba, setelah hari Sabtu berlalu, mereka segera mengambil ikan-ikan itu. Tatkala mereka melakukan itu, Allah swt mengubah rupa mereka seperti kera. Begitulah tindakan dan alasan yang mereka buat-buat yang secara lahiriah tampak benar tetapi sebenarnya bertentangan.

Diduga, para pemudanya menjadi kera, sedangkan generasi tuanya menjadi babi. Mereka tidak hidup di muka bumi kecuali tiga hari, tidak makan, tidak minum, tidak melahirkan. Allah swt berbuat dan mengubah terhadap siapa yang Dia kehendaki. 


Sumber:
Tafsir Ibnu Katsir, Pustaka Imam Asy-Syafii 

Kisah Bani Israil Sebuah Prototipe dan Modeling Masyarakat yang Dihadapi Para Pemimpin  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kisah Nabi Ad...

Kisah Bani Israil Sebuah Prototipe dan Modeling Masyarakat yang Dihadapi Para Pemimpin 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kisah Nabi Adam memuat bekal dan tempaan bagi para pemimpin. Bagaimana mengembangkan diri oleh dirinya sendiri untuk menghadapi tantangan? 

Mengapa dari kisah Nabi Adam berlanjut ke kisah Bani Israil, di surat Al-Baqarah? Bukankah ini beda zaman, tempat dan generasi? Bukankah melampaui beberapa periode kenabian?

Kisah Bani Israil memang paling tepat dan sempurna sebagai prototipe dan model dalam menggambarkan liku-liku tantangan bagi seluruh para pemimpin. Bagaimana membawa kaumnya pada kebangkitan setelah tertindas? Juga, dalam keterhinaan karakter dan mental?

Bila kisah para Nabi dan Rasul dicukupkan dengan interaksi dengan satu kaumnya saja. Namun, dalam kisah Bani Israil, satu kaum berinteraksi dengan banyak para Nabi dan Rasul, baik yang tergolong Ulul Azmi maupun bukan, hingga yang tak dikenal namanya. Juga, tokoh-tokoh yang bermunculan dari kalangan Bani Israil itu sendiri.

Membangun umat memang tidak cukup dengan satu periode kepemimpinan. Butuh lintas tokoh dan model kepemimpinan. Seperti kehadiran Nabi Musa, Harun, Nabi Yusha bin Nun, Nabi Samuel hingga Thalut.

Setiap pemimpin memiliki perannya sendiri pada kaumnya. Nabi Musa dan Harun, membawa Bani Israil dari perbudakan dan pembebasan. Liku-liku ini, digambarkan jelas dalam kisah yang memunculkan figur Firaun.

Bagaimana membangun umat yang sudah meraih kebebasan atau kemerdekaan? Bagaimana mengisi kemerdekaan? Apa tantangan yang dihadapi oleh sebuah kaum? Liku-liku ini digambarkan jelas dalam kisah perjalanan dari Mesir ke Palestina.

Untuk bangkit, ternyata tidak hanya butuh kemerdekaan. Penyakit masa lalu masih terbawa dan melekat. Mindset masa lalu sangat sulit ditinggalkan. Bagaimana memperbaiki ini semua? Liku-liku ini digambarkan jelas pada periode terlunta-lunta Bani Israil di Sinai.

Setelah melalui periode ini, bangkitlah kesadaran untuk membangun dan siap menghadapi tantangan eksternal. Juga, apa saja tantangannya? Liku-liku ini digambarkan jelas pada kisah Thalut.

Setelah berhasil menghadapi tantangan eksternal, berupa perang Thalut dan Jalut, apakah sudah cukup? Ternyata muncul kembali penyakitnya sebuah kemenangan. Liku-liku ini digambarkan pada pembangkangan Bani Israil saat memasuki Baitul Maqdis.

Setelah liku-liku ini selesai, baru muncul sosok Nabi Daud, apa yang dibangun setelah rangkaian liku-liku persoalan kemasyarakatan dituntaskan.

Memahami kisah Bani Israil berarti memahami seluk beluk masyakarat juga cara mengatasinya.

Kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah, Kemampuan Esensi Para Pemimpin  Oleh:  Nasrulloh Baksolahar Kisah Nabi Adam di surat Al-Baq...

Kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah, Kemampuan Esensi Para Pemimpin 

Oleh:  Nasrulloh Baksolahar


Kisah Nabi Adam di surat Al-Baqarah merupakan legitimasi dari Allah swt bahwa manusia adalah khalifah atau wakil Allah swt di muka bumi. Wakil-Nya agar alam semesta dikelola sesuai dengan kehendak-Nya. 

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
(Al-Baqarah [2]:30)

Agar bisa mengelola sesuai kehendak Allah swt. Allah swt langsung turun tangan mendidik para pemimpin. Allah swt mengajarkan nama-nama benda di alam semesta kepada Nabi Adam.

Nabi Adam pun merespon dan bersemangat untuk belajar sehingga mampu memperlihatkan hasil pembelajaran kepada para malaikat. 

Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu benar!”
(Al-Baqarah [2]:31)

Nabi Adam melampaui  keilmuan malaikat. Nabi Adam memang belajar untuk mengelola bumi yang tidak diajarkan kepada para malaikat. Allah swt mengajarkan kepada makhluk-Nya sesuai dengan perannya.

Mereka menjawab, “Maha Suci Engkau. Tidak ada pengetahuan bagi kami, selain yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
(Al-Baqarah [2]:32)

Bukan hanya belajar, Nabi Adam berhasil menyerap ilmu dengan baik, hingga mendapatkan ijazah  dan sertifikasi bahwa Nabi Adam sudah kompatibel untuk mengelola alam semesta.

Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam, beri tahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu!” Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-nama itu, Dia berfirman, “Bukankah telah Kukatakan kepadamu bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang selalu kamu sembunyikan?”
(Al-Baqarah [2]:33)

Apakah hanya ilmu? Bagaimana mengelola hati, jiwa dan perasaannya? Bagaimana mengelola yang berkecamuk di dalam dirinya sendiri? 

Bagaimana bila kesenangan itu datang? Bagaimana bila mendapatkan tantangan dari lingkaran internal dirinya sendiri? Bagaimana bila ada bisikan dari yang dicintai dirinya sendiri dan kalangan terdekatnya? 

Apakah yang masih konsisten dengan perannya sebagai wakil Allah swt di muka bumi? Bekalnya harus tuntas. Sebab, persoalan esensi seorang pemimpin adalah dirinya sendiri. Bukankah dia makhluk tertinggi yang berpotensi hanya mendengarkan egonya sendiri? Bukankah makhluk yang lain hanya melayani?

(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis. Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir.
(Al-Baqarah [2]:34)

Apakah pemimpin bisa melakukan semaunya, sekehendaknya? Harus ada pembatasan ego, wewenang dan  kekuasaan, agar tidak terperosok  pada kezaliman dan melampaui batas.

Kami berfirman, “Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu, dan janganlah kamu dekati pohon ini, sehingga kamu termasuk orang-orang zalim!”
(Al-Baqarah [2]:35)

Bila akhirnya jatuh dan tersungkur, apa akibatnya? Bagaimana agar bisa bangkit kembali? Apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki? Apakah bersembunyi dan berdiam diri karena malu?

Lalu, setan menggelincirkan keduanya darinya sehingga keduanya dikeluarkan dari segala kenikmatan ketika keduanya ada di sana (surga). Kami berfirman, “Turunlah kamu! Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain serta bagi kamu ada tempat tinggal dan kesenangan di bumi sampai waktu yang ditentukan.”
(Al-Baqarah [2]:36)

Kemudian, Adam menerima beberapa kalimat dari Tuhannya, lalu Dia pun menerima tobatnya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.
(Al-Baqarah [2]:37)

Kejatuhan, kegagalan dan keterpurukan justru jadi penyempurna bekal kepemimpinan. Belajar seluruh liku-liku kehidupan. Bersiap memasuki era baru. Setelah jatuh, barulah Nabi Adam dinobatkan sebagai sang khalifah Allah di muka bumi.

Kami berfirman, “Turunlah kamu semua dari surga! Lalu, jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, siapa saja yang mengikuti petunjuk-Ku tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih hati.”
(Al-Baqarah [2]:38)

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (293) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (242) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (472) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (354) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (471) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (189) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (215) Sirah Sahabat (131) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (139) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)