basmalah Pictures, Images and Photos
02/14/25 - Our Islamic Story

Choose your Language

Yang Lemah, Yang Dimenangkan?  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Apakah yang kuat selalu menang? Apakah yang perkasa selalu mengalahkan...

Yang Lemah, Yang Dimenangkan? 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Apakah yang kuat selalu menang? Apakah yang perkasa selalu mengalahkan yang lemah? Apakah yang kejam selalu sukses meneror yang tak berdaya?

Faktanya, di surat Al-Baqarah, perintah perang tidak menunggu kekuatan Muslimin melampaui kekuatan Musyrikin Quraisy terlebih dahulu. Berarti, ada faktor lain untuk memenangkan pertempuran.

Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu dan jangan melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
(Al-Baqarah [2]:190)

Fakta lain di surat Al-Baqarah, Rasulullah saw sukses mengirimkan ekspedisi kecil untuk menghalau rombongan besar Quraisy dari Syam. Firaun terkalahkan saat mengejar kaumnya Nabi Musa yang lemah. Kelompok kecil Thalut, mengalahkan kelompok besar dan perkasanya Jalut. 

Jadi, apa penyebab yang lemah justru dimenangkan? Yang kuat terjatuh pada tindakan melampaui batas. Menjadi penindas, penyiksa, membumihanguskan dan genosida. Sebab, Allah swt tidak menyukai mereka yang melampaui batas. 

Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya ada suatu kaum yang lemah dan miskin. Mereka diperangi oleh kaum yang perkasa dan penuh permusuhan. Tetapi Allah swt memenangkan kaum yang lemah itu."

Lalu, apa terjadi? Saat kaum lemah yang dimenangkan Allah swt berubah menjadi penindas, "Mereka (yang tadinya lemah) dengan sengaja memperkerjakan dan menindas musuh mereka itu, sehingga menjadikan Allah murka kepada mereka hingga hari Kiamat."

Definisi melampaui batas dalam pertempuran menurut Hasan Al-Bashri, seperti menyiksa, menipu, membunuh para wanita, anak-anak, lanjut usia yang sudah lemah pikirannya dan tak mampu berperang, para pendeta, penghuni rumah ibadah, membakar pohon, dan membunuh hewan tanpa ada suatu maslahat.

Bagaimana fakta di perang modern saat ini? Penjajah Zionis Israel terkalahkan di Gaza. Mereka hendak mengulanginya lagi di Tepi Barat.  Rezim Assad pun tumbang di Suriah.

Logika manusia sangat kontradiksi dengan takdir Allah. Yang akan terjadi sesuai takdir-Nya, dimana para penindas yang kuat akan dikalahkan dengan mereka yang lemah.

Kapan Siti Hawa Diciptakan? Oleh: Nasrulloh Baksolahar Kisah Nabi Adam dalam surat Al-Baqarah terdiri dari beberapa fragmen: 1. ...

Kapan Siti Hawa Diciptakan?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Kisah Nabi Adam dalam surat Al-Baqarah terdiri dari beberapa fragmen:


1. Allah swt mengajarkan nama-nama benda kepada Adam, lalu Adam mengajarkan kepada Malaikat

Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam, beri tahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu!” Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-nama itu, Dia berfirman, “Bukankah telah Kukatakan kepadamu bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang selalu kamu sembunyikan?”
(Al-Baqarah [2]:33)


2. Allah swt memerintahkan Malaikat bersujud, namun Iblis menolaknya

(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis.  Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir.
(Al-Baqarah [2]:34)


3. Allah swt memerintahkan Adam dan Istrinya untuk tinggal di Surga

Kami berfirman, “Wahai Adam, tinggallah engkau dan istrimu di dalam surga, makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu, dan janganlah kamu dekati pohon ini, sehingga kamu termasuk orang-orang zalim!”
(Al-Baqarah [2]:35)


Dari urutan fragmen ini, Ibnu Katsir menyimpulkan bahwa Siti Hawa diciptakan Allah swt sebelum Adam memasuki Surga.

Muhammad bin Ishaq mengatakan, bahwa seusai mencela Iblis, Allah swt mengarahkan pandangan ke Adam, yang telah Diajarkan semua benda. Lalu, tertidurlah Adam.

Menurut keterangan Ahlul Kitab, dari Ibnu Abbas dan ulama lainnya, kemudian diambil sepotong tulang rusuk dari sisi tubuh sebelah kiri, dan membalutnya tempat itu dengan sepotong daging.

Sementara Adam masih tertidur, Allah swt menciptakan dari tulang rusuknya, Istrinya Hawa. Kemudian Allah swt menyempurnakannya menjadi wanita agar Adam merasa tenang bersamanya.


Sumber:
Abdullah bin Muhammad Alu Syaikh, Tafsir Ibnu Katsir, Pustaka Imam Asy-Syafii

Tepi Barat, Belajar Bertempur Totalitas  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Faksi-faksi perlawanan Palestina terus bahu-membahu melancar...

Tepi Barat, Belajar Bertempur Totalitas 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Faksi-faksi perlawanan Palestina terus bahu-membahu melancarkan serangan terhadap  pasukan penjajah di Tepi Barat. Ini menyusul pengepungan terus menerus di Tepi Barat yang telah berjalan nyaris sebulan belakangan.

"Apa yang kita saksikan di Tepi Barat adalah situasi terburuk sejak Intifada kedua; aspek-aspek tertentu dari kampanye militer mungkin lebih buruk lagi. Pola serangan dan metode yang digunakan juga serupa dengan yang terlihat selama kampanye genosida Israel di Gaza,” kata Diana Alzeer, wakil presiden FIDH, dari Ramallah.

“Pasukan pendudukan Israel sangat brutal dalam metode sistematis mereka untuk mengosongkan kamp-kamp pengungsi; mereka telah menyerbu rumah-rumah warga Palestina, menghancurkan infrastruktur dan rumah-rumah, dan menggunakan serangan udara dan peluru tajam untuk membunuh warga Palestina, dan menghalangi layanan medis dari masyarakat. Di seluruh Tepi Barat, berbagai bentuk tindakan opresif dan hukuman kolektif telah diterapkan. Pendudukan ilegal dan apartheid kolonial pemukim Israel terhadap rakyat Palestina harus diakhiri,” katanya.

Operasi Israel, yang dimulai di Jenin di bagian utara Tepi Barat yang diduduki pada tanggal 21 Januari, kini telah meluas ke kamp-kamp pengungsi lainnya, termasuk di bagian selatan wilayah tersebut.

Sebuah kelompok hak asasi manusia Palestina mengatakan “serangan militer Israel yang belum pernah terjadi sebelumnya” terus menghambat kehidupan sehari-hari di kamp pengungsi Jenin.

Dalam sebuah postingan di X, Al Haq mengatakan pasukan Israel mendirikan lebih banyak pos pemeriksaan pada hari Rabu, menghilangkan kebebasan bergerak, dan menembakkan peluru tajam ke arah orang-orang yang mencoba kembali ke rumah mereka, sehingga melukai beberapa dari mereka.

“Dipukul oleh pengungsian, serangan militer, dan pengepungan selama lebih dari tiga minggu, serta kelumpuhan total kehidupan ekonomi dan sosial, warga Palestina di #Jenin menderita penderitaan mental yang serius dan berkepanjangan di tangan pendudukan Israel,” katanya.

Penjajah Zionis Israel terus memperluas operasi militernya di Tepi Barat bagian utara. Menurut laporan media “Israel”, pasukan pendudukan sedang mempertimbangkan untuk menempatkan satu batalion tetap di kamp-kamp pengungsi Palestina. Langkah ini dilakukan di tengah agresi yang telah berlangsung selama berminggu-minggu terhadap Jenin, Tulkarm, dan Tubas seperti dilansir dari Al Jazeera.

Selama serangan ini, pasukan penjajah Zionis Israel meningkatkan penggunaan persenjataan dan peralatan canggih, termasuk kendaraan militer dan drone, yang beberapa di antaranya baru pertama kali digunakan di Tepi Barat dalam operasi yang mereka namakan “Tembok Besi”.

Taktik yang digunakan di Tepi Barat sangat mirip dengan yang diterapkan dalam perang di Gaza. Selain itu, metode baru diterapkan untuk menyebabkan kerusakan sebesar mungkin pada infrastruktur, rumah-rumah, serta bangunan lainnya.

Api dari Baitul Maqdis Oleh: Nasrulloh Baksolahar Firaun merupakan gelar bagi setiap raja Mesir yang kafir, baik yang berasal da...

Api dari Baitul Maqdis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Firaun merupakan gelar bagi setiap raja Mesir yang kafir, baik yang berasal dari bangsa Amaliq, maupun lainnya.

Firaun melakukan kekejaman dan kekejian terhadap Bani Israil setelah dia bermimpi tentang api yang keluar dari Baitul Maqdis. Api itu memasuki rumah-rumah bangsa Qibti di Mesir, kecuali rumah Bani Israil. Apa maknanya?

Ahli tafsir mimpi pun dipanggil. Apa tafsirnya? Kerajaannya akan  lenyap binasa melalui tangan seseorang yang berasal dari kalangan Bani Israil. Bukankah kekuasaan itu bergulir?

Bukankah banyak kerajaan itu dibangun dan hancur? Bukankah sudah ada pengusa sebelum Firaun yang hancur? Seperti raja Namrudz di era Nabi Ibrahim?

Tersebar kabar pula dari intelijen  kerajaan bahwa Bani Israil sedang menunggu lahirnya bayi laki-laki di antara mereka, yang karenanya mereka akan meraih kekuasaan dan kedudukan yang tinggi.

Sejak saat itu, Firaun memerintahkan pasukannya untuk membunuh semua bayi laki-laki yang lahir setelah mimpi  itu. Juga, memerintahkan agar memperkerjakan Bani Israil dengan pekerjaan yang berat dan hina.

Tafsir mimpi itu pun terbukti. Ketakutan itu benar-benar menghancurkan Firaun, walaupun segala upaya sudah dilakukan untuk mencegah kehancurannya.

Apa maknanya di era sekarang? Suriahkah contohnya? Penguasa zalimnya hancur karena efek dari pergolakan api di Baitul Maqdis, Palestina. Apakah kemudian akan berlanjut menuju ke penjajah Zionis Israel dan Mesir?

Ijtihad Abdullah bin Jahsy yang Diabadikan dalam Surat Al-Baqarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Rasulullah saw pernah mengutus dele...

Ijtihad Abdullah bin Jahsy yang Diabadikan dalam Surat Al-Baqarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Rasulullah saw pernah mengutus delegasi dengan menunjuk Abu Ubaidah bin Jarrah sebagai pemimpinnya. Namun, dia terasa berat untuk meninggalkan Rasulullah saw. Akhirnya, delegasi tersebut dipimpin oleh Abdullah bin Jahsy. Apa misinya? Tak ada seorang pun tahu.

Misinya sangat rahasia. Rasulullah saw hanya menitipkan surat yang boleh dibaca bila sampai ke sebuah tempat tertentu. Setelah dibaca, mereka pun mengintai pergerakan Musyrikin Mekah.

Tiba-tiba, mereka bertemu dengan kafilah Quraisy yang terdiri atas Amru bin Hadhrami, Utsman bin Mughirah, dan Naufal serta al-Hakam bin Kisan. Lalu, mereka bermusyawarah, apa yang akan dilakukan? Diputuskan untuk menyerangnya. Menurut Ibnu Katsir dalam tafsirnya, mereka tidak tahu bahwa hari itu  masih bulan Rajab.

Mereka berhasil membunuh Ibnu Hadhrami, Utsman bin Mughirah menjadi tawanan, sedangkan Naufal dan al-Hakam melarikan diri ke Makkah. Harta rampasannya dibawa ke Madinah untuk ditunjukkan kepada Rasulullah saw.

Tersiar kabar dari Musyrikin, bahwa mereka menyerangnya di bulan Rajab yang merupakan waktu dilarangnya perang. Untuk  menjawab desas desus tersebut, Allah swt menurunkan firman-Nya:

Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Fitnah (pemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan.” Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya.
(Al-Baqarah [2]:217)

Abdullah bin Jahsy sangat bahagia dengan ayat tersebut. Setelah itu berkata kepada Rasulullah saw, "Ya Rasulullah saw, bolehkah kami mengharapkan ada peperangan?  Hingga kami memperoleh pahala syahid dalam perang?" Maka, Allah swt menurunkan ayat berikutnya:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman serta orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Al-Baqarah [2]:218)

Betapa bahagianya Abdullah bin Jahsy karena termasuk golongan mereka yang mengharapkan rahmat Allah.

Membunuh Bangsanya Sendiri dalam Sejarah Yahudi Oleh: Nasrulloh Baksolahar Masihkah ingat saat Hamas dan seluruh faksi Perlawana...

Membunuh Bangsanya Sendiri dalam Sejarah Yahudi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Masihkah ingat saat Hamas dan seluruh faksi Perlawanan Palestina menggelorakan Badai Al-Aqsa? Saat mereka menyusup ke daerah pendudukan penjajah Zionis Israel, apak yang dilakukan pasukan IDF terhadap warga Yahudi sendiri?

Sebuah video rekaman menunjukan, pilot Israel justru menyerang warganya sendiri. Media Yedioth Ahronoth melaporkan, drone dan helikopter menyerang dengan membabi buta dan tidak selektif. Akibatnya, korban tewas berjatuhan dari pihak Israel sendiri. Apakah ini insiden?

"Kami memerintahkan tentara untuk menggunakan Protokol Hannibal, yang berarti membunuh tawanan beserta penculiknya,” ujar Gallant dalam wawancara perdana dengan media Israel dilansir Palestine Chronicle, 

Protokol Hannibal adalah perintah khusus dalam militer Israel untuk mencegah pejuang Palestina membawa sandera. Pencegahan itu harus dilakukan dengan cara apapun, meski harus mengorbankan nyawa sandera warga atau tentara Israel sekalipun.

Ingat soal pembebasan sandera? Tentara IDF sendiri yang membunuh sejumlah sandera yang merupakan warga penjajah Zionis Israel sendiri. Para sandera justru mengungkapkan  bahwa mereka  takut terbunuh oleh tentara IDF sendiri dibandingkan oleh Hamas. Apakah ini hanya terjadi kali ini saja?

Saat Bani Israil berjanji di atas ancaman ditimpakannya gunung Sinai kepadanya, di era Nabi Musa. Salah satu janjinya adalah tidak membunuh dan mengusir sesamanya. Namun, dikhiantinya.

Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjianmu (agar) kamu tidak menumpahkan darahmu (membunuh orang) dan mengusir dirimu (saudara sebangsamu) dari kampung halamanmu. Kemudian, kamu berikrar dan bersaksi.
(Al-Baqarah [2]:84)

Kemudian, kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (sesamamu) dan mengusir segolongan darimu dari kampung halamannya. Kamu saling membantu (menghadapi) mereka dalam kejahatan dan permusuhan. Jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal kamu dilarang mengusir mereka. Apakah kamu beriman pada sebagian Kitab (Taurat) dan ingkar pada sebagian (yang lain)? Maka, tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antaramu, selain kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan pada azab yang paling berat. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.
(Al-Baqarah [2]:85)

Era ini terus berlanjut, hingga mereka pun membunuh dan mengusir para Nabi dan Rasulnya sendiri. Bila nabi-nabinya saja dibunuh bagaimana dengan sesamanya?

Membunuh Nabi Zakaria dan Yahya. Mengejar Nabi Isa, hingga Nabi Isa harus mengembara sepanjang hidupnya. Saat diketahui tempat perhentiannya, mereka bermaksud menyalibnya.

Menurut Sayid Qutb, dalam Tafsir Fizilalil Al-Qur'an, mereka pun melakukannya saat di Madinah. Bani Qunaiqa dan Bani Nadir bersatu memerangi Bani Quraizhah.  Cara bersekutu dengan kabilah Aus dan Khazraj yang saling berperang.

Ingat Genosida Yahudi oleh Nazi Jerman? Ada sejumlah fakta, mereka dibunuh oleh sesamanya. Lalu, dituduhkan ke Hitler. Sebagai belas kasihan Eropa, mereka mendapatkan daerah jajahan Palestina.

Bila perlakuan terhadap sesamanya "dihalalkan" saling membunuh dan mengusir, bagaimana terhadap bangsa lain? Wajar saja, bila di Tepi Barat, walaupun bukan daerah perang, mereka membunuh siapapun atas perintah komandan IDF. Padahal mereka terikat dengan perjanjian Oslo.

Saat Bani Israil  Berjanji Dengan Gunung Sinai di Atas Kepalanya  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Bani Israil tidak mau memasuki Pale...

Saat Bani Israil  Berjanji Dengan Gunung Sinai di Atas Kepalanya 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Bani Israil tidak mau memasuki Palestina. Sebelum itu pun, banyak dan berturut-turut kedurhakaan yang dilakukannya di hadapan Nabi Musa. Bagaimana agar Bani Israil tidak mengingkari janjinya lagi? 

Kali ini, sumpah janji Bani Israil diambil dengan menaruh gunung Sinai di atas kepalanya. Seakan hendak ditimpakan kepada mereka. Bani Israil berjanji dalam kepungan ancaman yang keras dan berat.

Apa tujuannya? Harus ada peristiwa yang luar biasa, unik dan hanya satu-satunya, agar memori itu terus terjaga dan dikenang. Agar paham konsekuensi dari keingkarannya.

(Ingatlah) ketika Kami mengambil janjimu dan Kami angkat gunung (Sinai) di atasmu (seraya berfirman), “Pegang teguhlah apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah apa yang ada di dalamnya agar kamu bertakwa.”
(Al-Baqarah [2]:63)


Namun, bagaimana setelah janji tersebut diucapkan? Padahal dalam ancaman yang keras? Tetap berpaling. 

Setelah itu, kamu berpaling. Maka, seandainya bukan karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepadamu, pasti kamu termasuk orang yang rugi.
(Al-Baqarah [2]:64)


Apakah Allah swt merugi? Hanya untuk menunjukkan siapakah yang beriman, bersabar, dan berjihad. Saat di Hari Pembalasan kelak, tak ada yang bisa membantah semua keputusan Allah swt yang tidak sedikit pun menzalimi manusia.

Apa isi perjanjian tersebut? Apakah sesuatu yang menyulitkan dan memberatkan? Apakah mengandung kemudharatan dan keburukan? Allah swt menjelaskan isinya.

(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuatbaiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Selain itu, bertutur katalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat.” Akan tetapi, kamu berpaling (mengingkarinya), kecuali sebagian kecil darimu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.
(Al-Baqarah [2]:83)

(Ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjianmu (agar) kamu tidak menumpahkan darahmu (membunuh orang) dan mengusir dirimu (saudara sebangsamu) dari kampung halamanmu. Kemudian, kamu berikrar dan bersaksi.
(Al-Baqarah [2]:84)

Kemudian, kamu (Bani Israil) membunuh dirimu (sesamamu) dan mengusir segolongan darimu dari kampung halamannya. Kamu saling membantu (menghadapi) mereka dalam kejahatan dan permusuhan. Jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka, padahal kamu dilarang mengusir mereka. Apakah kamu beriman pada sebagian Kitab (Taurat) dan ingkar pada sebagian (yang lain)? Maka, tidak ada balasan (yang pantas) bagi orang yang berbuat demikian di antaramu, selain kenistaan dalam kehidupan dunia dan pada hari Kiamat mereka dikembalikan pada azab yang paling berat. Allah tidak lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.
(Al-Baqarah [2]:85)


Mengapa Bani Israil berani melanggar seluruh perjanjian dengan Allah swt dan manusia? Allah swt mengungkapkan penyebabnya. Allah swt membongkar isi hatinya.

Mereka itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat. Maka, azabnya tidak akan diringankan dan mereka tidak akan ditolong.
(Al-Baqarah [2]:86)


Setelah peristiwa ini, Bani Israil terlunta-lunta selama puluhan tahun. Tersesat, terusir, terpinggirkan di gunung Sinai. Tergeser dari kancah peradaban, yang sebelumnya mampu menghancurkan Firaun dan disiapkan untuk membangun peradaban di Palestina.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (293) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (239) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (471) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (354) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (471) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (189) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (215) Sirah Sahabat (131) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (139) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)