Zionis Israel Mengeluarkan Surat Penangkapan Agar Warganya Ikut Wajib Militer, Hamas Justru Kebanjiran Rekrutment Baru
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Times of Israel pada 7/1/25 mengutip pernyataan Brigjen Shay Tayeb, kepala Divisi Perencanaan dan Manajemen Personalia Direktorat Personalia IDF, mengatakan kepada para anggota parlemen Zionis Israel untuk menyerukan sanksi yang lebih kuat terhadap para penghindar wajib militer.
Selain itu, semua warga Israel yang memenuhi syarat berusia 16 tahun dari kelompok wajib militer saat ini akan menerima perintah rekrutmen. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka yang dipanggil sejak musim panas belum mendaftar dan hingga November IDF telah mengeluarkan 1.126 "surat perintah penangkapan" kepada mereka yang tidak datang ke pusat-pusat pelatihan militer.
Di saat penjajah Zionis Israel kesulitan untuk mendorong warganya untuk mengambil bagian peperangan. Hamas justru berhasil melakukan rekrutment pejuangnya yang baru.
Surat kabar Jerusalem Post mengabarkan, militer Israel telah memperkirakan bahwa gerakan Hamas akan kembali bangkit secara besar-besaran di Jalur Gaza dengan rekrutmen ribuan anggota baru.
Media tersebut melaporkan Rabu malam (1/1), kekuatan organisasi Hamas dan Jihad Islam secara bersama-sama dapat mencapai antara 20-23 ribu personil. Al-Quds al-Araby melaporkan. Mengapa terjadi ketimpangan rekrutment antara penjajah Zionis Israel dan Hamas?
Islam mengelorakan semangat berjihad dan pengorbanan harta serta jiwa. Rindu kepada kesyahidan. Islam "memupuskan" kecintaan terhadap dunia. Iman kepada hari Akhir merupakan pondasi keimanan yang menghujam. Inilah yang mengelorakan perjuangan walaupun dalam kondisi yang paling sulit?
Bagaimana dengan Yahudi? Yang paling taat mengkaji Taurat justru yang paling menolak untuk ikut wajib perang. Apalagi mereka yang hidupnya sekuler?
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif