Kikir dan Dengki, Melanggengkan Harta?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Mana yang lebih berharga, pahala atau harta? Allah tidak akan meminta harta-hartamu, apa artinya? Harta nilainya rendah. Harta yang dikumpulkan cenderung jadi media permainan dan kelengahan saja.
Bagaimana mengungkap keimanan dan ketakwaan seseorang? Perhatikan bagaimana interaksinya dengan harta. Mengapa harta menjadi ukurannya? Bila lulus dalam keberlimpahan, maka akan lulus pula dalam kesempitan. Seperti kisah Nabi Ayub.
Nabi Ayub lulus ujian dalam kekayaan. Maka dia pun memenangkan ujian di saat kemelaratan. Berbeda dengan Bani Israel, tidak lulus ujian dalam keberlimpahan, maka mereka tidak lulus pula dalam ujian kesempitan. Oleh karena itu, Bani Israel sering diingatkan tentang keberlimpahan nikmat yang telah Allah swt berikan.
Manusia yang lebih mengutamakan harta, apa tandanya? Kekikiran dan kedengkian. Kikir saat memiliki. Dengki saat tidak memiliki. Kikir dan dengki sebuah bentuk nyata yang sangat mudah untuk mengenal sejauh mana interaksi dan dipengaruhinya seseorang dengan harta.
Apakah kikir itu menentramkan? Kikir itu tanda ketakutan akan berkurangnya harta. Berarti, walaupun hartanya berlimpah, dirinya terus dihantui ketakutan hilang dan berkurang hartanya. Tentramkah?
Apakah dengki itu memacu berprestasi dan bersaing yang sehat? Justru mendorong menghancurkan seseorang yang dituju dengan menghalalkan semua cara. Dengki menghancurkan tata nilai, norma dan aturan. Pada akhirnya, menimbulkan perseteruan dan permusuhan yang tak pernah berakhir.
Kikir dan dengki tidak akan menyebabkan kelanggengan harta yang dimiliki. Sebab, bila kikir berarti kikir pada dirinya sendiri. Bukankah konsep dasar bisnis itu memudahkan dan melayani kepentingan orang lain? Sebab bila dengki, apakah ada yang mau bermitra bisnis dengannya?
Merubah harta menjadi sarana pahala, itulah yang akan melanggengkan harta itu sendiri. Sebab, sudah tidak ada lagi kikir dan dengki dalam berinteraksi dengan harta.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اِنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗوَاِنْ تُؤْمِنُوْا وَتَتَّقُوْا يُؤْتِكُمْ اُجُوْرَكُمْ وَلَا يَسْـَٔلْكُمْ اَمْوَالَكُمْ
Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan kelengahan. Jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta harta-hartamu.
(Muḥammad [47]:36)
اِنْ يَّسْـَٔلْكُمُوْهَا فَيُحْفِكُمْ تَبْخَلُوْا وَيُخْرِجْ اَضْغَانَكُمْ
Jika Dia meminta harta kepadamu, lalu mendesakmu (agar memberikan semuanya), niscaya kamu akan kikir dan Dia akan menampakkan kedengkianmu.
(Muḥammad [47]:37)
هٰٓاَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ تُدْعَوْنَ لِتُنْفِقُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِۚ فَمِنْكُمْ مَّنْ يَّبْخَلُ ۚوَمَنْ يَّبْخَلْ فَاِنَّمَا يَبْخَلُ عَنْ نَّفْسِهٖ ۗوَاللّٰهُ الْغَنِيُّ وَاَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ ۗوَاِنْ تَتَوَلَّوْا يَسْتَبْدِلْ قَوْمًا غَيْرَكُمْۙ ثُمَّ لَا يَكُوْنُوْٓا اَمْثَالَكُمْ ࣖ
Ingatlah bahwa kamu adalah orang-orang yang diajak untuk menginfakkan (hartamu) di jalan Allah. Lalu, di antara kamu ada orang yang kikir. Padahal, siapa yang kikir sesungguhnya dia kikir terhadap dirinya sendiri. Allahlah Yang Maha Kaya dan kamulah yang fakir. Jika kamu berpaling (dari jalan yang benar), Dia akan menggantikan (kamu) dengan kaum yang lain dan mereka tidak akan (durhaka) sepertimu.
(Muḥammad [47]:38)
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif