Yahudi dalam Persiapan Perang Salib
Muhammad Shalabi, sejarawan muslim, dalam bukunya Daulah Bani Saljuk, menjelaskan peran Yahudi di Eropa Barat dalam membantu pasukan Salib pertama. Yahudi memiliki kepentingan besar di dalamnya untuk mempertahankan kekuatan ekonominya.
Sejak digulirkannya ide perang Salib, kaum Yahudi selalu mengikuti perkembangannya karena khawatir menganggu kepentingan perdagangannya dengan pedagang Timur.
Komunitas Yahudi banyak pula yang tinggal kota-kota besar di sepanjang jalur sutra perdagangan internasional dan di sejumlah daerah di Jerman, yang menjadi jalur perjalanan tentara salib dari Eropa ke Baitul Maqdis. Jadi sangat penting untuk menjaga keamanannya.
Tidak itu saja, karakter Yahudi yang menutup diri, eksklusif, gemar bermusuhan dan enggan bergaul dengan masyarakat Eropa lainnya, menimbulkan kecurigaan bagi bangsa Eropa. Bagaimana menjaga keamanan ini?
Atas dasar kepentingan di atas, para pedagang Yahudi banyak yang memberikan bantuan kepada orang yang ikut bergabung dalam ekspedisi pasukan Salib pertama dengan bunga tinggi. Terlebih lagi, praktik riba memang sudah berakar dan berkembang di Eropa Barat.
Beberapa pakar sejarah menyebutkan bahwa Yahudi di Jerman di sejumlah daerah seperti Mainz dan Kolonia, mengumpulkan sejumlah harta dan menyerahkan kepada Godfrey agar memberikan keistimewaan kepada komunitasnya agar tidak ikut serta dalam pasukan tersebut. Siapakah Godfrey?
Godfrey dari Bouillon (sekitar 1060–1100) adalah salah satu pemimpin terkemuka Perang Salib Pertama. Juga, yang menjadi penguasa pertama di kerajaan Yerusalem di Palestina setelah Baitul Maqdis direbut dari kaum Muslim pada tahun 1099.
Sumber:
Muhammad Shalabi, Daulah Bani Saljuk, Pustaka Al-Kautsar
0 komentar: