Umur Sebuah Peradaban dalam Surat Al-Fajr
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Apakah sains dan teknologi bisa menjamin kesenangan, kesuksesan dan kebahagiaan yang berkesinambungan? Apakah bila seluruh roda kehidupan dalam genggaman dan pengendalian total, bisa memastikan segala yang diraih akan abadi?
Dalam batasan tertentu, sains, teknologi, kekayaan, monopoli dan oligarki kekuasaan bisa meraih seluruh yang diinginkan. Seperti sebuah pohon, seberapa daya jangkau dahan, dan ranting bisa memberikan keteduhan.
Bukankah tangan memiliki jangkauan tertentu? Bukankah mata dan telinga, memiliki jangkauan penglihatan dan pendengaran tertentu? Begitu pun sains, teknologi, harta dan kekuasaan, memiliki daya jangkauan tertentu pula.
Oleh karena, umur peradaban yang mengandalkan sains, teknologi, kekayaan dan kekuasaan, memiliki waktu yang terbatas. Seperti umur peradaban kaum Aad, Samud dan Firaun.
Umur peradaban kaum Aad sebatas usia bangunan tingginya. Umur peradaban kaum Samud, sebatas seberapa lama batu bisa menopang kehidupannya. Umur peradaban Firaun, sebatas umur kekuasaannya.
Bila dasar sebuah peradaban berasal dan diambil dari yang ada dibumi, maka sebatas itu pula umur peradabannya. Jadi, bagaimana melanggengkan peradaban?
Dasar peradaban yang abadi adalah pengawasan Allah swt. Semua proses dan karya berpondasi bahwa Allah swt yang mengawasinya. Peradaban dibangun untuk mentaati-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖ
Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad,
(Al-Fajr [89]:6)
اِرَمَ ذَاتِ الْعِمَادِۖ
(yaitu) penduduk Iram (ibu kota kaum ‘Ad) yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi
(Al-Fajr [89]:7)
الَّتِيْ لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِى الْبِلَادِۖ
yang sebelumnya tidak pernah dibangun (suatu kota pun) seperti itu di negeri-negeri (lain)?
(Al-Fajr [89]:8)
وَثَمُوْدَ الَّذِيْنَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِۖ
(Tidakkah engkau perhatikan pula kaum) Samud yang memotong batu-batu besar di lembah.
(Al-Fajr [89]:9)
وَفِرْعَوْنَ ذِى الْاَوْتَادِۖ
dan Fir‘aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar)
(Al-Fajr [89]:10)
الَّذِيْنَ طَغَوْا فِى الْبِلَادِۖ
yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,
(Al-Fajr [89]:11)
فَاَكْثَرُوْا فِيْهَا الْفَسَادَۖ
lalu banyak berbuat kerusakan di dalamnya (negeri itu),
(Al-Fajr [89]:12)
0 komentar: