Ragam Keajaiban, Bila Hidup Dinazar untuk Allah SWT
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Maryam menazar hidupnya hanya untuk Allah swt. Maka Allah swt memilihkan baginya pendidik dan pendidikan yang terbaik di eranya.
Tidak hanya itu, setiap Nabi Zakaria menemui Maryam di mihrabnya, selalu saja mendapatkan sesuatu yang mencengankan. Padahal, Maryam bukanlah seorang Nabi dan Rasul.
Dia (Allah) menerimanya (Maryam) dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemui di mihrabnya, dia mendapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam, dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.
(Āli ‘Imrān [3]:37)
Maryam mendapatkan limpahan berkah dan rezeki yang tak terduga, sehingga Nabi Zakaria pun terheran-heran. Saat ditanya dari mana asalnya?
Maryam menjawab dengan khusyuk, layaknya orang yang beriman, merendahkan diri, mengakui nikmat dan karunia Allah swt, serta menyerahkan segala urusan pada Allah swt. Tanpa ada sedikit pun kesombongan dan membanggakan diri.
Setelah itu, malaikat Jibril pun menemui Maryam. Bukankah para malaikat mitra dan teman setia perjuangan bagi yang Mukminin? Juga menjelaskan keunggulan Maryam di antara seluruh manusia.
(Ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas seluruh perempuan di semesta alam (pada masa itu).
(Āli ‘Imrān [3]:42)
Tidak hanya itu, Maryam pun menjalani kehidupan yang tak biasa. Yang tak sesuai dengan proses yang alami yang biasa dialami manusia. Meraih sesuatu dengan hal yang tak terduga oleh logika.
(Ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Wahai Maryam, sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang (kelahiran anak yang diciptakan) dengan kalimat dari-Nya, namanya Isa Almasih putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat serta termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).
(Āli ‘Imrān [3]:45)
Mengapa semuanya bisa terjadi? Sukses dan bahagia dengan cara yang tak biasa? Seperti rakyat Palestina yang masih tersenyum dan bahagia di tengah genosida dan penghancuran total?
Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah kemudian berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
(Āli ‘Imrān [3]:59)
0 komentar: