Persiapan Sebelum Menghadapi Tantangan
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Wahai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujudlah, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.”
(Āli ‘Imrān [3]:43)
Sayid Qutb dalam Fizilalil Al-Qur'an mengomentari ayat di atas dengan ungkapan bahwa taat dan ibadah, khusyu dan ruku, dan kehidupan yang selalu dihubungkan dengan Allah SWT sebagai pendahuluan bagi urusan yang besar dan serius.
Maryam sebelum menghadapi peristiwa kelahiran putra Nabi Isa, menyiapkan diri di mihrabnya di Baitul Maqdis dengan khusyuk beribadah kepada Allah swt.
Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.
(Al-Isrā' [17]:79)
Sebelum menghadapi urusan dengan Namrudz, pemuda Ibrahim melakukan tafakur dan tadabur terhadap matahari, bulan, dan bintang. Ketauhidan menjadi bekalnya.
Pemuda Musa sebelum menghadapi Firaun, menjalani hidupnya di Madyan, mengolah lahan pertanian, perkebunan dan peternakan, bukan sekedar perjanjian kerja dengan mertuanya, tetapi memenuhi jiwanya dengan kebijaksanaan alam semesta.
Nabi Daud berdzikir bersama gunung dan burung sebelum menyelesaikan urusan kerajaan dan hukum. Pemuda Muhammad saw, melakukan uzlah di gua Hira sebelum mendapatkan amanah dakwah.
0 komentar: