Membumihanguskan Palestina oleh Amerika
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Presiden Suriah Ahmad asy Syaraa bertemu dengan Anggota Kongres Amerika Serikat (AS) Cory Mills dari Partai Republik di istana presiden di Damaskus pada Jumat (18/4/2025)
Kunjungan ini dilakukan setelah AS menyampaikan sejumlah syarat kepada pemerintah Suriah untuk “membangun kepercayaan” antara Damaskus dan Washington, yang bertujuan untuk mencapai pencabutan sebagian sanksi terhadap Suriah, menurut The Washington Post. Salah satu syaratnya:
Mengeluarkan pernyataan resmi publik yang melarang semua milisi dan aktivitas politik Palestina di wilayah Suriah, serta deportasi anggota kelompok-kelompok ini untuk “menenangkan kekhawatiran Israel.”
Amerika dalam membangun jaringan diplomatiknya pun selalu mensyaratkan menekan dan melumpuhkan gerakan pro Palestina di negara mana pun berada. Bahkan, bantuan keuangan ke sejumlah negara mensyaratkan hal yang sama.
Kebijakan deportasi para intelektual imigran pro Palestina di Amerika. Pembekuan beragam dana kepada universitas yang membiarkan mahasiswanya berdemo pro Palestina. Menunjukkan bahwa kebijakan apa pun, didasari pada pembelaannya pada penjajah Zionis Israel.
Membuka kran ekspor senjata bom-bom berat, pesawat tempur termodern, dan pengembangan bersama sistem persenjataan Iron Dome, merupakan bukti bahwa Amerika memang pendukung utama genosida di Palestina.
Bahkan Mentri Pertahannya pun berkata, "Kisah Amerika terkait dengan sejarah Yudeo-Kristen dan ‘Israel’ modern. Jika kamu cinta Amerika, kamu harus cinta ‘Israel’. Tuhan berdiri bersama ‘Israel’ melawan musuh-musuhnya. Garis depan iman kita adalah Yerusalem dan ‘Israel’."
0 komentar: