Ketakutan Pemukim Yahudi Hingga Terbawa ke Mimpi
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Ketakutan yang luar biasa, apa tandanya? Seperti Firaun yang sangat resah karena mimpinya melihat api ke luar dari Baitul Maqdis lalu membakar Mesir. Mimpinya yang terus menghantui. Ketakutan terus mengepungnya.
Perhatikan Hajaj Ats-Tsaqafi, penguasa kejam di era Bani Ummayah, yang terus bermimpi dikejar-kejar Said bin Jubair yang telah dibunuhnya. Apakah mimpi-mimpi seperti ini juga banyak yang menghantui prajurit, penguasa dan rakyat penjajah Israel?
Banyak rekaman berita yang menceritakan tentara penjajah Israel yang tak bisa tidur karena diserang mimpi-mimpi buruknya saat bertugas genosida di Gaza. Cara menghilangkan mimpi buruknya hanya dengan bunuh diri saja.
Di April, surat kabar Times of Israel memberitakan seorang psikolog yang menghimpun mimpi-mimpi buruk para pemukim Yahudi di pendudukan penjajah pasca Badai Al-Aqsa. Caranya, para pemukim menceritakan mimpinya.
Mimpi yang diceritakan oleh salah satu pemukim," Saya berada di pantai yang tertutup jelaga. Asap ada di mana-mana. Ikan-ikan raksasa yang mati tergeletak di pantai. Saat saya mendekat, saya melihat mereka terbuat dari logam, dengan grafiti di punggung mereka."
"Bau busuk di udara tak tertahankan. Saya mencoba untuk pergi, tetapi saya tidak bisa. Lautnya abu-abu dan busuk. Saya benar-benar sendirian."
Mimpi lainnya, "Anak-anak hewan dan bayi-bayinya juga banyak muncul. Makhluk-makhluk tanpa suara. Tak berdaya, berada di reruntuhan, saya berusaha menyelamatkan bayi-bayi hewan. Namun, saya tidak punya cukup ruang atau lengan untuk mengumpulkan.
"Saya mencoba memasukkan mereka ke dalam saku dan saya takut mereka akan jatuh.” Mungkin itu merupakan cerminan dari ketakutan yang melumpuhkan bagi generasi berikutnya.
Mimpi ketakutan yang luar biasa ternyata menghantui juga bagi para pelaku genosidanya. Sebab, fitrah manusia memang bukan seorang pembunuh, tetapi "mewarisi" kasih sayang.
0 komentar: