Kehancuran Penjajah Israel di Tangan Hamas?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Dari seluruh kematian orang zalim dalam kisah Nabi dan Rasul, tidak ada satu pun yang dibunuh melalui tangan para nabi dan rasul. Raja Namrudz oleh nyamuk. Firaun digulung oleh lautan.
Bagaimana dengan kematian Jalut? Pemuda Daud tidak membunuhnya dengan senjata tajam, tetapi hanya alat permainan berupa katapel yang diisi dengan batu.
Kisah Ashabul Kahfi, penguasa zalim hilang karena kematian normal. Kematian penguasa yang menggenosida dalam kisah Ashabul Ukhdud dikarenakan tenggelam di lautan. Kezaliman hancur "ditangan" alam semesta bukan para nabi dan rasul.
Bagaimana bila yang zalim dan memusuhi itu sebuah kaum yang durhaka kepada para Nabi dan Rasul? Apakah kaum Nabi Nuh, Aad, Samud, kaum Nabi Luth, Madyan, kaum Tubba, kaum Saba, Ashab Sabt, Ashab Rass, dan Ashab Qaryah, dihancurkan melalui "tangan" para Nabi dan Rasul?
Mereka dihancurkan oleh angin, bebatuan, hujan, petir, air, gempa, dirumah bentuknya menjadi makhluk lain yang hina dan peristiwa alam lainnya. Para Nabi dan Rasul tidak memiliki dendam dan sakit hati sedikit pun kepada penguasa dan kaum yang memusuhi dan hendak membunuhnya.
Takdir kehancuran tetap berlaku bagi yang zalim dan durhaka, walaupun para Nabi seorang diri, tidak memiliki sumber daya, pasukan dan infrastruktur militer. Yang terpenting, para Nabi dan Rasul tetap terus berdakwah, berhijrah dan berjihad.
Kekalahan Amerika di Vietnam karena penolakan rakyat Amerika akan wajib militer ke Vietnam. Kekalahan Uni Soviet dan Amerika di Afghanistan karena beban ekonomi yang berat, namun perang terus berlanjut.
Kehancuran Penjajah Zionis Israel pun tidak ditangan Hamas dan Pejuang Palestina? Tetapi kerusakan kompleks dan mendasar yang mengepung internal penjajah. Atau, peristiwa eksternal yang terduga sama sekali. Hanya Allah swt yang tahu.
Hamas dan pejuang Palestina hanya menjadi pemicunya selama mereka terus berjihad dan berdakwah. Tangan Allah swt langsung yang akan memusnahkannya. Bukankah, hanya kaum Yahudi, kaum durhaka, yang masih disisakan di muka bumi?
0 komentar: