Daya Tahan Ideologi
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Hamas dan Pejuang Palestina kembali meladeni serangan darat penjajah Zionis Israel setelah sebelumnya fokus pada penyelesaian melalui gencatan senjata. Sabtu, 19 April 2025, media penjajah sudah melaporkan adanya tentara Israel yang tewas dan terluka parah.
Saluran KAN Israel menunjukkan bahwa "insiden" di Gaza utara terjadi di dekat lokasi yang dikunjungi oleh Perdana Menteri Israel Netanyahu dan Menteri Keamanan Israel Katz, pekan lalu.
Media Israel mengutip pernyataan mantan intelijen Israel Michael Milstein bahwa "yang memperkuat ketahanan Hamas adalah keyakinan ideologisnya yang mendalam, yang memungkinkannya bertahan sampai akhir."
“Pejuang Hamas siap berperang sampai akhir,” ungkapnya. Ini yang tak dimiliki penjajah sampai kapan pun.
Ketahanan ideologis mampu menghalau semua kesulitan dan tantangan. Melampaui semua kecerdasan yang ada. Juga, semua sains dan teknologi yang ada. Bukankah sains dan teknologi hanya untuk memudahkan saja?
Ketahanan ideologis menjadi percepatan untuk melampaui yang pernah diraih oleh peradaban apa pun. Seperti para Sahabat, hanya membutuhkan 50 tahun untuk melampaui peradaban Romawi dan Persia.
Ideologi itu tidak bisa diciptakan dan dibuat oleh manusia itu sendiri. Tak bisa direkayasa oleh kumpulan orang paling pintar di setiap zamannya, bahkan oleh Nabi dan Rasul sekalipun.
Ideologi harus selaras dengan hati, jiwa, nafsu, akal dan raga manusia. Maka yang menghadirkan ideologi adalah Yang Menciptakan Manusia. Ideologi seperti ini yang mengoptimalkan manusia, bukan menggerus potensinya.
Saat ini, yang menggenggam ideologi yang selaras dengan substansi manusia hanya Muslimin. Oleh sebab itu, Allah swt mengamanahkan peradaban ini padanya. Mengapa Muslimin justru mencampakkannya?
0 komentar: