Cara Al-Qur'an Membawa Manusia Menginsafi Dirinya Sendiri
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Bukalah lembaran surat-surat dalam Al-Qur'an di Juz 30. Perhatikan ayat-ayat awalnya. Cenderung memiliki pola yang sama di awal suratnya. Apa itu?
Diawali dengan memperhatikan alam semesta. Terutama apa yang ada di langit lalu menuju ke bumi. Puaskan memandang keindahannya. Munculkan rasa takjub padanya.
Mata akan terpuaskan dengan beragam pola bentuk dan warna yang tak terhingga. Telinga terpuaskan dengan suara-suara hingga tak bisa didefinisikan. Seluruh permukaan kulit dan rambut, merasakan sentuhan dan hempasan yang tak bisa diimajinasikan.
Allah swt telah menganugerahkan serpihan surga agar manusia rindu, terobsesi dan tak pernah mau terpisah dengan suasana ini. Allah swt telah hadir membersamai manusia. Hadirkah kesadaran ini?
Apakah muncul rasa ingin abadi menikmati suasana ini? Seperti keinginan keabadian Nabi Adam saat memakan buah khuldi?
Dalam suasana ini. Saat menikmati serpihan dan sentuhan surga ini, ayat-ayat surat-surat Al-Qur'an di juz 30 mengajak manusia untuk memperhatikan dirinya. Apa yang harus dilakukan agar semuanya abadi?
Barulah Al-Qur'an membawa manusia untuk memperhatikan dirinya, jiwanya, hatinya, akalnya, pengelolaan dirinya dan juga sejarah kemanusiaan.
Sangat lembut, ramah dan menyenangkan cara Al-Qur'an agar manusia memperhatikan dirinya agar senantiasa menginsafi akan keberadaannya di bumi.
0 komentar: