Amerika Memberangus Pusat Riset Terbaiknya Sendiri Demi Penjajah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencabut dana hibah, kontrak federal dan kementerian kepada Universitas Harvard. Tidak itu saja, status bebas pajak pun dicabut.
Universitas yang bernasib sama adalah Universitas Columbia, Cornell, Brown dan Northwestern, Princeton, dan Pennsylvania. Alasannya, tidak bisa mengekang aksi mahasiswanya yang menggelar protes pro-Palestina.
Padahal universitas tersebut kampus yang meraih kualitas riset terbaik di dunia. Buktinya, pada 2021, Harvard meraih peringkat pertama dengan perolehan 151 Nobel, disusul oleh Columbia University sebanyak 101 Nabel. Apa dampaknya bagi Amerika secara jangka panjang?
Mengapa Jerman kalah dalam perang dunia ke 2? Banyak intelektualnya yang pindah ke Amerika. Mengapa Muhammad Al-Fatih mampu menaklukkan Konstantinopel, benteng terbaik dan terkuat di dunia saat itu? Salah satunya karena terus menghidupkan para intelektual untuk mengembangkan risetnya.
Apa yang dilakukan Bani Saljuk (Suni) untuk mengalahkan pengaruh Bani Fatimiyah (Syiah)? Membangun Universitas Nizhamiyah di Baghdad untuk menandingi Universitas Al-Azhar di Kairo.
Apa yang menyebabkan Saifudin Qutuz memenangkan pertempuran melawan Tentara Mongol? Bergandengan tangan dengan para ulama (intelektual) untuk menggelorakan kesadaran untuk berjuang. Apa artinya bagi Amerika bila memberangus pusat riset terbaiknya sendiri?
Walaupun Amerika akan menghemat uang cukup besar karena pembekuan dana-dana ke berbagai universitas. Namun, secara jangka panjang, akan menghambat pertumbuhan sumber daya sains dan teknologinya sendiri. Bukankah, Amerika mengandalkan sektor ini? Uang dan militer semata tak bisa diandalkan keberlanjutan pertumbuhan.
0 komentar: