Titik Tekan Kisah Perang dalam Al-Qur'an
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Tak semua pertempuran besar diabadikan dalam Al-Qur'an. Di era sebelum Rasulullah saw, hanya satu perang yang liku-likunya diabadikan di suratAl-Baqarah. Yaitu, Perang Thalut melawan Jalut di era awal kenabian Daud. Mengapa hanya satu kisah saja?
Tak semua peperangan di era Rasulullah saw diabadikan dalam Al-Qur'an. Kisah Perang yang pertama diabadikan Al-Qur'an, dalam surat Al-Imran, justru Perang Uhud. Sedangkan Perang Badar menjadi sisipan saja. Mengapa tak semua dikisahkan? Mengapa Perang Uhud menjadi titik tekannya?
Apa yang tidak bisa direkam oleh sejarah dalam sebuah peperangan? Apa keterbatasan sejarawan dalam menyelami jalannya sebuah pertempuran? Suasana hati, jiwa, perasaan dan ragam ketercamukan jiwa.
Yang mengetahui yang gaib hanya Allah swt. Yang Maha Mengetahui isi hati hanya Allah swt. Yang paham apa yang paling bermanfaat dan krusial bagi bekal perjalanan generasi selanjutnya dari sebuah pertempuran hanya Allah swt.
Bagaimana menghasilkan kemenangan pertempuran di setiap zaman dan tempat? Apa penempaan dan pelatihan jiwa yang dibutuhkan? Karakter dan mental seperti apa yang dibutuhkan?
Maka, ketika Talut keluar membawa bala tentara(-nya), dia berkata, “Sesungguhnya Allah akan mengujimu dengan sebuah sungai. Maka, siapa yang meminum (airnya), sesungguhnya dia tidak termasuk (golongan)-ku. Siapa yang tidak meminumnya, sesungguhnya dia termasuk (golongan)-ku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Akan tetapi, mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Allah bersama orang-orang yang sabar.
(Al-Baqarah [2]:249)
Mental seperti apa yang menghancurkan dan merusak? Suasana internal apa penyebab kekalahan? Inilah yang diungkapkan Allah swt dalam Al-Qur'an.
Sungguh, Allah benar-benar telah memenuhi janji-Nya kepadamu ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu (dalam keadaan) lemah, berselisih dalam urusan itu, dan mengabaikan (perintah Rasul) setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada (pula) orang yang menghendaki akhirat. Kemudian, Allah memalingkan kamu dari mereka untuk mengujimu. Sungguh, Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang mukmin.
(Āli ‘Imrān [3]:152)
Oleh sebab itu, detail jalannya pertempuran tidak menjadi titik fokus. Strategi pertempuran tak banyak dibahas. Infrastruktur militer tak dijelaskan detail dan mendalam. Ini sangat berbeda dengan para pakar militer yang saat ini menganalisis jalannya medan pertempuran.
Al-Qur'an adalah petunjuk yang berlaku sepanjang masa. Oleh sebab itulah, yang diungkapkan dalam kisah peperangannya pun, sesuatu yang tak akan lekang dimakan zaman, tempat dan situasi.
0 komentar: