Tidak Saja Trump dan Netanyahu, Romawi pun pernah Mengancam Muslimin
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengancam lewat media sosial dengan meminta Hamas untuk segera membebaskan semua tawanan yang masih berada di wilayah tersebut, atau menghadapi “neraka”. Trump telah berulang kali melontarkan ancaman tersebut sebelumnya.
Perdana Menteri “Israel”, Benjamin Netanyahu pun, dalam pidatonya di Knesset (Parlemen “Israel”) pada Senin, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan bernegosiasi untuk tahap kedua karena “jarak antara kita dan Hamas tidak dapat dijembatani.”
Netanyahu juga menegaskan, “Kami tengah bersiap untuk tahap-tahap berikutnya dari perang ini di tujuh front yang berbeda.” Amerika dan Israel pun membuat latihan militer gabungan. Apakah ancaman ini hal yang baru?
Kafir Quraisy pernah mengancam untuk memusnahkan Muslimin di perang Uhud, bagaimana jawaban Muslimin?
(yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”
(Āli ‘Imrān [3]:173)
Gabungan Quraisy, kabilah Arab, dan Yahudi pun pernah mengancam Muslimin di perang Ahzab. Bagaimana jawaban Muslimin?
Ketika orang-orang mukmin melihat golongan-golongan (yang bersekutu) itu, mereka berkata, “Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya kepada kita.” Benarlah Allah dan Rasul-Nya. Hal itu justru makin menambah keimanan dan keislaman mereka.
(Al-Aḥzāb [33]:22)
Ancaman kepada Muslimin tidak hanya dari Quraisy, tetapi juga dari Romawi, negara super power saat itu. Yaitu, berupa pergerakan pasukan Romawi ke Tabuk untuk menyerang Madinah.
Perang Tabuk terjadi pada musim panas di bulan Rajab sekitar tahun ke-9 Hijriyah. Pemicu awal adalah pasukan Romawi tak bisa mengalahkan tentara Islam dalam Perang Mu'tah pada tahun ke-6 Hijriyah.
Heraklius merasa dipermalukan dan begitu murka. Tentaranya yang berjumlah dua ratus ribu tertahan oleh tiga ribuan pasukan muslim. "Tentara kita sanggup mengalahkan tentara Persia. Mustahil mereka tidak bisa mengalahkan orang Arab yang tidak beradab itu!"
Berita pergerakan pasukan Romawi ke wilayah Arab pun terdengar oleh Nabi Muhammad SAW. Tak dibiarkan pasukan Heraklius menduduki lebih jauh jazirah Arab apalagi sampai menyerang Madinah. Pasukan Muslimin pun bergerak keluar Madinah, strateginya menahan Romawi di Tabuk.
Kaisar Heraklius ragu kekuatan tentara Islam bisa sampai di basis pasukan Romawi. "Dalam cuaca yang sangat panas seperti ini, unta pun tidak mampu melewati padang pasir, apalagi manusia. Orang-orang Arab itu (tentara Islam) akan mati kekeringan di padang pasir," kata dia.
Nyatanya, tentara Islam hampir sampai di tempat pasukan Romawi membangun markas. Heraklius pun heran. "Mereka (tentara Islam) itu manusia atau bangsa jin?" kata Heraklius.
Dalam perjalanan menuju markas tentara Romawi, pasukan Islam juga berhasil menaklukkan wilayah Daumatul Jandal, daerah bawahan Romawi.
Heraklius mulai cemas dan mulai mengumpulkan pendapat dari bawahannya. Atas saran dari bawahannya, Pasukan Romawi pun mundur dari jazirah Arab wilayah yang pernah mereka taklukkan.
0 komentar: