Tak Perlu Menghadirkan Para Nabi untuk Menyaksikan Kemukjizatan Materi
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Allah swt Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah swt Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Maka sangat mudah untuk menghadirkan Hari Kebangkitan.
Allah swt menampilkan Maha Kekuasaan-Nya di muka bumi. Apa yang paling mudah untuk dilihat dan dipikirkan? Apa yang paling keras menghadirkan kesadaran?
Alam Semesta adalah ayat-ayat kebesaran-Nya yang menakjubkan dan diliputi kemukjizatan. Tak perlu menghadirkan tongkat Nabi Musa.
Tak perlu menghadirkan para nabi dan rasul untuk melihat nyata kemukjizatan. Alam semesta adalah kemukijzatan materi yang mengepung manusia.
Banyak yang ragu saat para nabi dan rasul membuktikan kenabiannya dengan bukti kemukjizatannya. Sekarang pun sama, tetap banyak yang ragu saat kemukjizatan fisik alam semesta mengepungnya.
Bukankah alam semesta tidak hanya dilihat? Tetapi dirasakan dan dinikmati kemanfaatannya? Bukankah seluruh panca indra dan komponen fisik manusia telah merasakan pelayanannya? Namun, kedustaan tetap hadir di setiap zaman dan generasi.
Bila meragukan hari kebangkitan, perhatikan kekuasaan Allah swt di bumi. Allah swt mengajak titik penting agar manusia tersadarkan. Titik-titik penting itu dihadirkan dalam awal Surat An-Naba.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
عَمَّ يَتَسَاۤءَلُوْنَۚ
Tentang apakah mereka saling bertanya?
(An-Naba' [78]:1)
عَنِ النَّبَاِ الْعَظِيْمِۙ
Tentang berita yang besar (hari Kebangkitan)
(An-Naba' [78]:2)
الَّذِيْ هُمْ فِيْهِ مُخْتَلِفُوْنَۗ
yang dalam hal itu mereka berselisih.
(An-Naba' [78]:3)
كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَۙ
Sekali-kali tidak! Kelak mereka akan mengetahui.
(An-Naba' [78]:4)
ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُوْنَ
Sekali lagi, tidak! Kelak mereka akan mengetahui.
(An-Naba' [78]:5)
اَلَمْ نَجْعَلِ الْاَرْضَ مِهٰدًاۙ
Bukankah Kami telah menjadikan bumi sebagai hamparan
(An-Naba' [78]:6)
وَّالْجِبَالَ اَوْتَادًاۖ
dan gunung-gunung sebagai pasak?
(An-Naba' [78]:7)
وَّخَلَقْنٰكُمْ اَزْوَاجًاۙ
Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan.
(An-Naba' [78]:8)
وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ
Kami menjadikan tidurmu untuk beristirahat.
(An-Naba' [78]:9)
وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًاۙ
Kami menjadikan malam sebagai pakaian.
(An-Naba' [78]:10)
وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًاۚ
Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan.
(An-Naba' [78]:11)
وَبَنَيْنَا فَوْقَكُمْ سَبْعًا شِدَادًاۙ
Kami membangun tujuh (langit) yang kukuh di atasmu.
(An-Naba' [78]:12)
وَّجَعَلْنَا سِرَاجًا وَّهَّاجًاۖ
Kami menjadikan pelita yang terang-benderang (matahari).
(An-Naba' [78]:13)
وَّاَنْزَلْنَا مِنَ الْمُعْصِرٰتِ مَاۤءً ثَجَّاجًاۙ
Kami menurunkan dari awan air hujan yang tercurah dengan deras
(An-Naba' [78]:14)
لِّنُخْرِجَ بِهٖ حَبًّا وَّنَبَاتًاۙ
agar Kami menumbuhkan dengannya biji-bijian, tanam-tanaman,
(An-Naba' [78]:15)
وَّجَنّٰتٍ اَلْفَافًاۗ
dan kebun-kebun yang rindang.
(An-Naba' [78]:16)
0 komentar: