Pengikut Nabi Musa dan Isa
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Sejarah dan karakter pengikut Nabi Musa, dijelaskan di surat Al-Baqarah. Sejarah dan karakter pengikut Nabi Isa, dijelaskan di surat Al-Imran. Pengikut kedua Nabi tersebut sangat jauh berbeda.
Kisah pengikut Nabi Musa menjadi tema sentral dan pemaparannya paling panjang. Kisah pribadi Nabi Musa hanya sisipan saja. Itulah yang ada di surat Al-Baqarah.
Sejak awal, pembangkangan pengikut Nabi Musa menjadi tema sentral hingga di akhir hayat Nabi Musa. Tak hanya itu, pembangkangan pun berlanjut hingga ke beberapa Nabi. Episode ini ditutup dengan kisah di era Thalut.
Bila di era Nabinya saja tidak beriman, bagaimana dengan kehadiran Nabi berikutnya? Itulah karakter Bani Israil, yang kemudian berevolusi menjadi Yahudi. Oleh sebab itu, hanya beberapa orang saja dari Yahudi Madinah yang memeluk Islam.
Bagaimana dengan pengikut Nabi Isa? Masih ada golongan yang setia menjadi pembelanya. Masih ada yang menegaskan bahwa mereka adalah pembela agama Allah swt dan berkepribadian muslim. Itulah yang tertulis di surat Al-Imran.
Ketika Isa merasakan kekufuran mereka (Bani Israil), dia berkata, “Siapakah yang akan menjadi penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?” Para hawari (sahabat setianya) menjawab, “Kamilah penolong (agama) Allah. Kami beriman kepada Allah dan saksikanlah sesungguhnya kami adalah orang-orang muslim.
(Āli ‘Imrān [3]:52)
Wahai Tuhan kami, kami telah beriman pada apa yang Engkau turunkan dan kami telah mengikuti Rasul. Oleh karena itu, tetapkanlah kami bersama orang-orang yang memberikan kesaksian.”
(Āli ‘Imrān [3]:53)
Maka berdasarkan timbangan sejarah, yang lebih mudah menerima Islam adalah dari kalangan Nasrani. Oleh karena, banyak utusan Nasrani dari berbagai wilayah dan suku yang mendatangi Rasulullah saw di Madinah untuk bersyahadat.
0 komentar: