Pengelolaan Harta di Surat Al-Baqarah dan Al-Imran
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Di Surat Al-Baqarah, tema pengelolaan harta dikaitkan dengan tumbuhan dan kebun. Harta dapat berkembang hingga tak terhingga, bila mengikuti kehendak Allah swt. Kehancuran harta disebabkan tidak adanya akhlak saat menyalurkan dan memberi.
Di surat Al-Imran, tema harta dikaitan dengan pertempuran. Artinya, pengelolaan harta dikaitkan dengan pergilirkan kepemimpinan peradaban. Siapa yang benar dalam berinteraksi dengan harta, sesuai kehendak-Nya, maka diberi kesempatan memimpin peradaban.
Orientasi harta dalam dakwah dan perjuangan, akan membalikkan posisi kemenangan menjadi kehancuran telak. Bila sedikit saja ada orientasi harta, maka proses kehancuran itu telah dimulai.
Sungguh, Allah benar-benar telah memenuhi janji-Nya kepadamu ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu (dalam keadaan) lemah, berselisih dalam urusan itu, dan mengabaikan (perintah Rasul) setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada (pula) orang yang menghendaki akhirat. Kemudian, Allah memalingkan kamu dari mereka untuk mengujimu. Sungguh, Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang mukmin.
(Āli ‘Imrān [3]:152)
Orientasinya berubah menjadi apa yang disukai dan tidak disukainya. Ego sentris menjadi dasar pijakan kehendak, keinginan, kebutuhan, kiprah dan targetnya.
Shalat selalu dikaitkan dengan zakat. Penghambaan diri kepada Allah swt, terlihat dari benarnya dalam pengelolaan harta. Seperti sabar dan takwa dalam pertempuran yang dikaitkan juga dengan adakah orientasi harta dalam pertempuran?
Harta untuk harta, diwujudkan dengan riba. Apakah hanya itu peran harta? Harta untuk dikumpulkan dan dibanggakan, diwujudkan dengan kekikiran. Apakah untuk itu harta dihadirkan? Bila hanya itu, pergilirkan peradaban akan dicabut oleh Allah swt.
0 komentar: