Menyerang Gaza Kembali, Hamas Diam, Penjajah Zionis Israel Gigit Jari
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Penjajah Zionis Israel terus menerus melakukan serangan udara ke Gaza. Korban sipil dari anak-anak dan perempuan terus berjatuhan. Untuk apa serangan ini semua? Mari melihat gerakan cepat Netanyahu.
Pasca serangan, dia dibebaskan sementara dari persidangan kasus korupsinya karena alasan perang. Dengan cepat pula, mengangkat kembali politikus sayap kanan Itamar Ben Gvir sebagai menteri keamanan nasional, yang sebelumnya mengundurkan diri, walaupun ditolak oleh Kejaksaan Agung.
Secara politik, kedudukan Netanyahu menjadi kuat kembali karena bertambahnya dukungan kembali dari sayap kanan dengan bergabungnya Ben Gvir. Inikah tujuan sebenarnya dari serangan ke Gaza?
Hingga saat ini, Hamas dan Perlawanan Palestina lainnya, tidak juga memberikan respon berupa serangan. Hamas meminta agar mediator dan penjamin gencatan senjata untuk memaksa Penjajah Zionis Israel menaati gencatan senjata yang telah disepakati.
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada kantor berita Saudi Asharq News bahwa kelompok teror itu tidak mencari perundingan gencatan senjata baru, dan berpendapat bahwa Israel seharusnya mematuhi perjanjian-perjanjian sebelumnya.
"Gerakan ini tidak menutup pintu negosiasi, tetapi tidak perlu ada perjanjian baru mengingat perjanjian yang sudah ada dan telah ditandatangani semua pihak," katanya. Pejabat itu memperingatkan bahwa serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza akan mengakibatkan "terbunuhnya banyak sandera Israel." Bukankah gencatan senjata sebelumnya dirancang oleh Amerika sendiri?
Para analis menilai, Amerika dan Penjajah Zionis Israel berusaha menekan Hamas melalui pelarangan total bantuan kemanusiaan, mematikan listrik dan aliran air. Saat tak juga tunduk, maka dilakukan serangan udara. Agresi militer telah digunakan untuk menekan Hamas.
Apakah serangan udara ini akan dilanjutkan dengan serangan darat? Bisa saja terjadi.
Namun, pejabat IDF telah menjelaskan dengan jelas kepada pimpinan politik Penjajah Zionis Israel bahwa karena kelelahan dan tekanan ekonomi, jumlah anggota cadangan telah turun secara signifikan dibandingkan dengan bulan-bulan awal perang, sekarang rata-rata 60-80%—faktor yang harus dipertimbangkan dalam setiap tahap eskalasi.
0 komentar: