Kisah Yahudi dan Nasrani dalam Surat Al-Baqarah dan Al-Imran
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Surat Al-Baqarah mengkisahkan karakter seluruh manusia yang dikategorikan sebagai Mukmin, Kafir dan Munafik. Mengapa menjadi titik tekan?
Berdakwah, membangun masyarakat dan bangsa harus memahami karakter seluruh manusia agar bisa berhimpun, membangun, membimbing, menyadarkan, mengobati, bertoleransi dan bekerjasama sehingga menjadi satu kesatuan dalam keragaman.
Lalu, dijelaskan secara detail sebuah kaum non pribumi yang tumbuh dan berkembang di Madinah. Yang menjadi rujukan dan model karena memiliki kitab suci, yaitu Yahudi.
Asal usul Yahudi dijelaskan sejak era Nabi Ibrahim, Ishaq, Yaqub, dan Bani Israil serta kaitannya dengan bangsa Arab yaitu Ismail. Penjelasannya, dari seluruh sisi, untuk menyadarkan Yahudi agar mau mengikuti jejak Nabi Muhammad saw secara sukarela.
Sebab, semuanya berasal satu keyakinan, syariat dan keturunan yang sama pula.
Begitu pun di Surat Al-Imran, leluhur Nasrani dipaparkan sejak keluarga Ali Imran, Nabi Yaqub, dan Maryam yang berjuang melahirkan generasi yang mewakafkan dirinya kepada Allah swt di Baitul Maqdis.
Juga, generasi sesudahnya seperti Nabi Isa dan Hawariyun, yang teguh dalam mentauhidkan Allah swt. Bukankah ini ajaran yang sama dengan Muslimin?
Kisah Ahlulkitab dan Nasrani di jelaskan setelah Bani Israil dan Yahudi, karena setelah menghadapi tantangan internal di Madinah, akan menghadapi pergaulan dan diplomatik internasional yang saat itu digenggam oleh Romawi dan Mesir, yang mayoritas beragama Nasrani.
0 komentar: