Asmaulhusna dalam Pengelolaan Harta di Surat Al-Baqarah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Apakah Allah swt menelantarkan manusia dalam mengelola harta? Allah swt memotivasi, membimbing, memperbaiki dan mengobati manusia dalam mengelola harta. Bukan saja dari sisi syariat (hukum) tetapi juga membentuk karakter yang benar yang berkaitan dengan harta.
Allah swt menegaskan sifat-Nya yang maha melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, Maha Luas dan Maha Mengetahui pada saat mau menginfakkan hartanya di jalan Allah swt.
Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Kaya, Maha Penyantun dan tidak memberikan petunjuk kepada yang kafir, saat berinfaqnya dibarengi ucapan yang menyakitkan, dan riya.
Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Melihat atas apa yang manusia kerjakan, saat ada yang berinfaq untuk meraih ridha Allah swt dan memperteguh jiwanya.
Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Kaya dan Maha Terpuji, saat ada yang menginfakkan dari hasil usaha yang baik-baik, bukan memilih yang buruk.
Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Luas dan Mengetahui, saat ada yang malas berinfaq karena takut miskin dan sifatnya yang kikir.
Allah swt menegaskan sifat-Nya yang Maha Teliti, saat ada yang berinfaq secara rahasia.
Allah swt menegaskan bahwa Dia tidak menyukai setiap orang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa, saat tidak meninggalkan perbuatan riba.
Allah swt selalu membersamai manusia dalam pengelolaan harta. Agar hati, jiwa dan akalnya terus terhubung kepada Allah swt. Menjadi kehendak Allah swt sebagai standar dalam berkehendak terhadap harta.
0 komentar: