Agar Bisnis Menjadi Amal Jariah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Berkebun dan bertanilah. Bila ada yang mencurinya. Bila ada hewan yang memakan daun, buah dan sampahnya. Bila ada yang bertenduh di bawahnya, semuanya menjadi sedekah.
Bila dari pengelolaan tanaman tersebut memunculkan mata air dan oksigen. Bila yang memandangnya terasa sejuk dan tenteram hatinya. Bukankah ini kebaikan juga?
Bila dari buahnya didistribusikan ke kebanyakan orang, maka satu suapan adalah kebaikan. Bagaimana bila dari bijinya ditanam kembali? Banyak sedekah yang tak terlihat dan tak terduga. Bukankah saat hari Kiamat tiba, yang terbaik adalah menanam pohon?
Dari aliran buah hingga dikonsumsi, berapa banyak pihak-pihak yang terlibat? Keterlibatan mereka adalah aliran kebaikan yang mengalir dari satu tangan ke tangan yang lainnya.
Meracik masakan. Membangun usaha kuliner. Setiap satu suapan adalah satu kebaikan. Membangun makanan yang halal dan baik, bukankah bagian dari jihad agar makanan yang haram dan buruk tidak menyebarkan luas di tengah kaum Muslimin?
Bisnis mendesain dan membuat pakaian yang indah dan menutupi aurat juga bagian dari jihad bagaimana menjaga kehormatan manusia agar tidak berpakaian tetapi telanjang. Bukankah ini jihad saat huru hara hari Kiamat?
Berbisnislah untuk menjalankan peran kekhalifahan, inilah peran pertama yang diamanahkan saat manusia diciptakan. Berbisnislah, bukan dalam rangka berjuang untuk hidup apalagi hanya untuk sesuap nasi, tetapi hanya agar proses bisnis menjadi amal jariah. Inilah yang abadi.
0 komentar: