Yahudi Mengikuti Jejak Nabi Sulaiman?
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Apa misi penjajah Zionis Israel di Masjidil Aqsha? Mendirikan kembali Haikal Sulaiman. Apakah mereka menghormati dan mengikuti jejak Nabi Sulaiman? Padahal itulah masa keemasan yang ingin diulanginya sekarang?
Yahudi melemparkan Taurat ke belakang punggungnya? Padahal, Taurat merupakan kitab sucinya. Padahal, Tauratlah yang membawanya pada era Nabi Daud dan Sulaiman.
Setelah datang kepada mereka Rasul (Nabi Muhammad) dari Allah yang membenarkan apa yang ada pada mereka, sebagian orang yang diberi Kitab (Taurat) melemparkan Kitab Allah itu ke belakang punggung (tidak menggubrisnya) seakan-akan mereka tidak tahu.
(Al-Baqarah [2]:101)
Setelah Yahudi mencampakan Taurat, apa yang mereka ikuti? Yahudi mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada era kerajaan Sulaiman yang isinya sihir.
Mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa Kerajaan Sulaiman. Sulaiman itu tidak kufur, tetapi setan-setan itulah yang kufur. Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah fitnah (cobaan bagimu) oleh sebab itu janganlah kufur!” Maka, mereka mempelajari dari keduanya (malaikat itu) apa yang (dapat) memisahkan antara seorang (suami) dan istrinya. Mereka tidak akan dapat mencelakakan seseorang dengan (sihir)-nya, kecuali dengan izin Allah. Mereka mempelajari sesuatu yang mencelakakan dan tidak memberi manfaat kepada mereka. Sungguh, mereka benar-benar sudah mengetahui bahwa siapa yang membeli (menggunakan sihir) itu niscaya tidak akan mendapat keuntungan di akhirat. Sungguh, buruk sekali perbuatan mereka yang menjual dirinya dengan sihir jika mereka mengetahui(-nya).
(Al-Baqarah [2]:102)
Apakah hanya mengikuti sihir setan-setan saja? Mereka juga mengikuti sihir yang diajarkan dua malaikat di negeri Babilonia, yaitu Harut dan Marut. Apakah ini kesalahan malaikat?
Padahal, keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang sebelum mengatakan, “Sesungguhnya kami hanyalah fitnah (cobaan bagimu) oleh sebab itu janganlah kufur!”
Bagaimana sikap Yahudi merespon ini? Mereka tetap mempelajari sihir tersebut. Mereka tetap memilih kekufuran. Mereka menjual dirinya untuk sebuah sihir.
Bukankah sihir dihancurkan oleh Nabi Musa? Bukankah ahli sihir Firaun justru beriman kepada Nabi Musa? Tetapi, Yahudi justru yang mengikuti sihir tersebut. Padahal Nabi Sulaiman tidak memiliki sihir, apalagi mengikutinya.
Jadi, adakah Nabi-nabi yang diikuti oleh Yahudi? Padahal, mengaku mengikuti janji kitab suci untuk menjajah Palestina? Padahal, mengaku hendak mendirikan Haikal Sulaiman kembali?
0 komentar: