Maryam, Sosok Realita Doa Sang Ibu
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Maryam adalah sosok realita dari doa sang ibunya. Doa dan realita selalu berkesesuaian. Bila belum sesuai, maka takdirnya sedang menuju pada doanya.
Keteguhan berdoa, itulah karakter sang ibunya. Dalam setiap momentum selalu berdoa. Dalam setiap tahapan dan siklus pertumbuhan anaknya, selalu berdoa.
Saat dikandungan, sang ibu berdoa,
(Ingatlah) ketika istri Imran berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam kandunganku murni untuk-Mu (berkhidmat di Baitulmaqdis). Maka, terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(Āli ‘Imrān [3]:35)
Saat dilahirkan sang ibunya pun berdoa. Apakah doanya hanya untuk anak yang baru dilahirkannya? Ternyata tidak, termasuk anak dan cucu dari sosok bayi Maryam yang baru dilahirkan. Nabi Isa juga buah doa ini?
Doa itu mampu menembus ruang, waktu dan generasi. Seperti doa Nabi Ibrahim untuk keturunannya di Mekah.
Ketika melahirkannya, dia berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal, Allah lebih tahu apa yang dia (istri Imran) lahirkan. “Laki-laki tidak sama dengan perempuan. Aku memberinya nama Maryam serta memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk.”
(Āli ‘Imrān [3]:36)
Allah swt menerima nazar dan mengabulkan doa sang ibunya. Bagaimana proses? Allah swt menitipkan pendidikan dan pemeliharaannya kepada pamannya, Nabi Zakaria.
Dia (Allah) menerimanya (Maryam) dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemui di mihrabnya, dia mendapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam, dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.
(Āli ‘Imrān [3]:37)
Bila orientasi hidup untuk mengabdi kepada Allah swt, tak perlu ada yang dikhawatirkan. Seperti Maryam, yang kebutuhannya diturunkan langsung dari Allah swt.
0 komentar: