Kisah Sapi Betina dan Model Kedurhakaan Yahudi Sejak Era Madinah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Makna Al-Baqarah adalah Sapi Betina. Mengapa kisah ini menjadi tema sentral surat sehingga dijadikan nama sebuah surat? Mengapa kisah ini menjadi kisah terpanjang Bani Israil di surat Al-Baqarah?
Kisah Sapi Betina menggambarkan model penentangan Bani Israil terhadap hukum Allah swt, walaupun bentuknya sebuah kamuflase permohonan untuk meminta kejelasan atas sebuah perintah. Bukankah, selama ini Allah swt telah berbuat baik? Jadi, mengapa masih belum meyakini rahmat-Nya?
Mengapa kisah ini dijelaskan kepada Nabi Muhammad saw? Karena beliau akan menghadapi liku-liku pembangkangan Yahudi juga, seperti yang dihadapi Nabi Musa.
Pembangkangan Yahudi terhadap Nabi Muhammad saw justru lebih banyak dan beragam modelnya. Walaupun inti sarinya sama dengan kisah Sapi Betina.
Model pembangkangan Yahudi sejak era Madinah akan mengikuti model kisah Sapi Betina. Untuk menegaskan pembangkangannya, surat Al-Baqarah merekamnya langsung dari lisan mereka sendiri, adalah:
1. Mengaku Beriman
Apabila berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Akan tetapi, apabila kembali kepada sesamanya, mereka bertanya, “Apakah akan kamu ceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan Allah kepadamu sehingga mereka dapat menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu? Apakah kamu tidak mengerti?”
(Al-Baqarah [2]:76)
2. Mengklaim, sistem kehidupannya dari Allah swt
Celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri), kemudian berkata, “Ini dari Allah,” (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Maka, celakalah mereka karena tulisan tangan mereka dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat.
(Al-Baqarah [2]:79)
3. Mengklaim, api neraka hanya beberapa hari saja
Mereka berkata, “Neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali beberapa hari saja.” Katakanlah, “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan mengingkari janji-Nya ataukah kamu berkata tentang Allah sesuatu yang tidak kamu ketahui?”
(Al-Baqarah [2]:80)
4. Mengklaim, hatinya tertutup
Mereka berkata, “Hati kami tertutup.” Tidak! Allah telah melaknat mereka itu karena keingkaran mereka, tetapi sedikit sekali mereka yang beriman.
(Al-Baqarah [2]:88)
5. Mengklaim, beriman hanya kepada kitab yang diturunkan kepadanya
Apabila dikatakan kepada mereka, “Berimanlah pada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur’an),” mereka menjawab, “Kami beriman pada apa yang diturunkan kepada kami.” Mereka ingkar pada apa yang setelahnya, padahal (Al-Qur’an) itu adalah kebenaran yang membenarkan apa yang ada pada mereka. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Mengapa kamu dahulu membunuh nabi-nabi Allah jika kamu orang-orang mukmin?”
(Al-Baqarah [2]:91)
6. Mengklaim, negri akhirat hanya untuknya
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika negeri akhirat di sisi Allah khusus untukmu, bukan untuk orang lain, mintalah kematian jika kamu orang-orang benar.”
(Al-Baqarah [2]:94)
7. Mengklaim, surga hanya untuknya
Mereka (Yahudi dan Nasrani) berkata, “Tidak akan masuk surga kecuali orang Yahudi atau Nasrani.” Itu (hanya) angan-angan mereka. Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tunjukkan bukti kebenaranmu jika kamu orang-orang yang benar.”
(Al-Baqarah [2]:111)
7. Mengklaim, hanya pihaknya yang benar
Orang Yahudi berkata, “Orang Nasrani itu tidak menganut sesuatu (agama yang benar)” dan orang-orang Nasrani (juga) berkata, “Orang-orang Yahudi tidak menganut sesuatu (agama yang benar),” padahal mereka membaca Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak berilmu (musyrik Arab) berkata seperti ucapan mereka itu. Allah akan memberi putusan di antara mereka pada hari Kiamat tentang apa (agama) yang mereka perselisihkan.
(Al-Baqarah [2]:113)
8. Mengklaim, Allah memiliki anak
Mereka berkata, “Allah mengangkat anak.” Maha Suci Allah, bahkan milik-Nyalah apa yang di langit dan di bumi. Semua tunduk kepada-Nya.
(Al-Baqarah [2]:116)
9. Mengklaim, tidak dijelaskan tanda kekuasaan Allah swt kepadanya
Orang-orang yang tidak mengetahui berkata, “Mengapa Allah tidak berbicara dengan kita atau datang tanda-tanda (kekuasaan-Nya) kepada kita?” Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah berkata seperti ucapan mereka itu. Hati mereka serupa. Sungguh, telah Kami jelaskan tanda-tanda (kekuasaan Kami) kepada kaum yang yakin.
(Al-Baqarah [2]:118)
10. Mempermainkan kata untuk menghina
Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan, “Rā‘inā.” Akan tetapi, katakanlah, “Unẓurnā” dan dengarkanlah. Orang-orang kafir akan mendapat azab yang pedih.
(Al-Baqarah [2]:104)
11. Mencela kiblat ke Kabah
Orang-orang yang kurang akal di antara manusia akan berkata, “Apakah yang memalingkan mereka (kaum muslim) dari kiblat yang dahulu mereka (berkiblat) kepadanya?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Milik Allahlah timur dan barat. Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk).”
(Al-Baqarah [2]:142)
0 komentar: