Kisah Rahim Perempuan dalam Surat Al-Imran
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Di awal surat Al-Imran, Allah swt menegaskan bahwa Dia Maha Mengetahui yang tersembunyi, baik di bumi dan langit.
Sesungguhnya bagi Allah tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi di bumi dan tidak pula di langit.
(Āli ‘Imrān [3]:5)
Tiba-tiba, Allah swt mencontohkan sifat-Nya dengan sesuatu yang paling dekat dengan manusia, yaitu rahim pada tubuh perempuan. Allah swt menegaskan kekuasaannya pada rahim. Tak ada yang bisa ikut campur tangan segala sesuatu yang terjadi di rahim.
Dialah (Allah) yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana yang Dia kehendaki. Tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
(Āli ‘Imrān [3]:6)
Apakah cukup dengan menegaskan Kemahakekuasan-Nya? Allah swt berkisah kekuasaan-Nya di alam rahim dalam beberapa kisah.
1. Kisah Istrinya Ali Imran
Mengharapkan anak laki-laki, tetapi yang lahir adalah perempuan.
(Ingatlah) ketika istri Imran berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam kandunganku murni untuk-Mu (berkhidmat di Baitulmaqdis). Maka, terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(Āli ‘Imrān [3]:35)
Ketika melahirkannya, dia berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal, Allah lebih tahu apa yang dia (istri Imran) lahirkan. “Laki-laki tidak sama dengan perempuan. Aku memberinya nama Maryam serta memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk.”
(Āli ‘Imrān [3]:36)
2. Nabi Zakaria dan Istrinya
Keduanya sudah sepuh, lemah dan mandul, namun masih bisa memiliki anak.
Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana aku bisa mendapat anak, sedangkan aku sudah sangat tua dan istriku pun mandul?” (Allah) berfirman, “Demikianlah, Allah melakukan apa yang Dia kehendaki.”
(Āli ‘Imrān [3]:40)
Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda (kehamilan istriku).” Allah berfirman, “Tandanya bagimu adalah engkau tidak (dapat) berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah pada waktu petang dan pagi hari.”
(Āli ‘Imrān [3]:41)
3. Maryam
Tidak pernah disentuh oleh laki-laki tetapi memiliki anak.
Dia (Maryam) berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah, Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki.” Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata padanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
(Āli ‘Imrān [3]:47)
Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) Isa bagi Allah adalah seperti (penciptaan) Adam. Dia menciptakannya dari tanah kemudian berfirman kepadanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
(Āli ‘Imrān [3]:59)
Ketiga kisah tersebut menegaskan bahwa hanya Allah swt yang memiliki kekuasaan di rahim. Ada di tubuh manusia, namun manusia tak memiliki kendali atasnya.
0 komentar: