Kisah Maryam dalam Surat Al-Imran
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Kisah Siti Maryam sangat unik, Al-Qur'an menceritakan dari orang tuanya, saat dalam kandungan dan kelahiran, masa pendidikan hingga remajanya. Juga kiprahnya di Baitul Maqdis.
Al-Qur'an juga mengkisahkan ibunya, harapan dan doanya. Adakah kisah sang ibu yang secara langsung dikisahkan oleh Allah swt? Hanya ibunya Maryam.
Istrinya Nabi Ibrahim dan Zakaria dikisahkan melalui suaminya. Ibunya Musa dikisahkan secara tidak langsung dalam Al-Qur'an. Dimana, Allah swt mengungkapkan ilham dan perasaan Ibunya Musa, tidak dialognya secara langsung.
Al-Qur’an juga mengabadikan dialog Maryam dengan Malaikat Jibril, inilah sosok bukan Nabi dan Rasul yang berinteraksi langsung dengan Jibril, yang diabadikan Al-Qur’an.
inilah sosok wanita yang paling lengkap kisahnya, dimana tahapan pertumbuhannya diabadikan dalam Al-Qur'an.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
(Ingatlah) ketika istri Imran berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam kandunganku murni untuk-Mu (berkhidmat di Baitulmaqdis). Maka, terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(Āli ‘Imrān [3]:35)
Ketika melahirkannya, dia berkata, “Wahai Tuhanku, aku telah melahirkan anak perempuan.” Padahal, Allah lebih tahu apa yang dia (istri Imran) lahirkan. “Laki-laki tidak sama dengan perempuan. Aku memberinya nama Maryam serta memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk.”
(Āli ‘Imrān [3]:36)
Dia (Allah) menerimanya (Maryam) dengan penerimaan yang baik, membesarkannya dengan pertumbuhan yang baik, dan menyerahkan pemeliharaannya kepada Zakaria. Setiap kali Zakaria masuk menemui di mihrabnya, dia mendapati makanan di sisinya. Dia berkata, “Wahai Maryam, dari mana ini engkau peroleh?” Dia (Maryam) menjawab, “Itu dari Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.
(Āli ‘Imrān [3]:37)
(Ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Wahai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan melebihkanmu di atas seluruh perempuan di semesta alam (pada masa itu).
(Āli ‘Imrān [3]:42)
Wahai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujudlah, dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk.”
(Āli ‘Imrān [3]:43)
Itulah sebagian dari berita-berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Nabi Muhammad). Padahal, engkau tidak bersama mereka ketika mereka melemparkan pena91) mereka (untuk mengundi) siapa di antara mereka yang akan memelihara Maryam dan engkau tidak bersama mereka ketika mereka bersengketa.
(Āli ‘Imrān [3]:44)
(Ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, “Wahai Maryam, sesungguhnya Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu tentang (kelahiran anak yang diciptakan) dengan kalimat dari-Nya, namanya Isa Almasih putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat serta termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).
(Āli ‘Imrān [3]:45)
Dia berbicara dengan manusia (sewaktu) dalam buaian dan ketika sudah dewasa serta termasuk orang-orang saleh.”
(Āli ‘Imrān [3]:46)
Dia (Maryam) berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?” Dia (Allah) berfirman, “Demikianlah, Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki.” Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata padanya, “Jadilah!” Maka, jadilah sesuatu itu.
(Āli ‘Imrān [3]:47)
Dia (Allah) mengajarkan kepadanya (Isa) kitab, hikmah, Taurat, dan Injil.
(Āli ‘Imrān [3]:48)
0 komentar: