Kisah Bani Israil Sebuah Prototipe dan Modeling Masyarakat yang Dihadapi Para Pemimpin
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Kisah Nabi Adam memuat bekal dan tempaan bagi para pemimpin. Bagaimana mengembangkan diri oleh dirinya sendiri untuk menghadapi tantangan?
Mengapa dari kisah Nabi Adam berlanjut ke kisah Bani Israil, di surat Al-Baqarah? Bukankah ini beda zaman, tempat dan generasi? Bukankah melampaui beberapa periode kenabian?
Kisah Bani Israil memang paling tepat dan sempurna sebagai prototipe dan model dalam menggambarkan liku-liku tantangan bagi seluruh para pemimpin. Bagaimana membawa kaumnya pada kebangkitan setelah tertindas? Juga, dalam keterhinaan karakter dan mental?
Bila kisah para Nabi dan Rasul dicukupkan dengan interaksi dengan satu kaumnya saja. Namun, dalam kisah Bani Israil, satu kaum berinteraksi dengan banyak para Nabi dan Rasul, baik yang tergolong Ulul Azmi maupun bukan, hingga yang tak dikenal namanya. Juga, tokoh-tokoh yang bermunculan dari kalangan Bani Israil itu sendiri.
Membangun umat memang tidak cukup dengan satu periode kepemimpinan. Butuh lintas tokoh dan model kepemimpinan. Seperti kehadiran Nabi Musa, Harun, Nabi Yusha bin Nun, Nabi Samuel hingga Thalut.
Setiap pemimpin memiliki perannya sendiri pada kaumnya. Nabi Musa dan Harun, membawa Bani Israil dari perbudakan dan pembebasan. Liku-liku ini, digambarkan jelas dalam kisah yang memunculkan figur Firaun.
Bagaimana membangun umat yang sudah meraih kebebasan atau kemerdekaan? Bagaimana mengisi kemerdekaan? Apa tantangan yang dihadapi oleh sebuah kaum? Liku-liku ini digambarkan jelas dalam kisah perjalanan dari Mesir ke Palestina.
Untuk bangkit, ternyata tidak hanya butuh kemerdekaan. Penyakit masa lalu masih terbawa dan melekat. Mindset masa lalu sangat sulit ditinggalkan. Bagaimana memperbaiki ini semua? Liku-liku ini digambarkan jelas pada periode terlunta-lunta Bani Israil di Sinai.
Setelah melalui periode ini, bangkitlah kesadaran untuk membangun dan siap menghadapi tantangan eksternal. Juga, apa saja tantangannya? Liku-liku ini digambarkan jelas pada kisah Thalut.
Setelah berhasil menghadapi tantangan eksternal, berupa perang Thalut dan Jalut, apakah sudah cukup? Ternyata muncul kembali penyakitnya sebuah kemenangan. Liku-liku ini digambarkan pada pembangkangan Bani Israil saat memasuki Baitul Maqdis.
Setelah liku-liku ini selesai, baru muncul sosok Nabi Daud, apa yang dibangun setelah rangkaian liku-liku persoalan kemasyarakatan dituntaskan.
Memahami kisah Bani Israil berarti memahami seluk beluk masyakarat juga cara mengatasinya.
0 komentar: