Keunikkan Setiap Kisah Nabi di Surat Al-Baqarah
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Kisah Nabi Adam terfokus pada pembelajaran pada alam semesta, liku-liku mengelola kenikmatan dan bisikan syetan, dan respon perbaikan yang cepat terhadap kesalahan.
Kisah Nabi Musa terfokus pada tantangannya terhadap kedurhakaan dan keras kepalanya Bani Israil terhadap perintah Allah swt setelah terlepas dari cengkraman Firaun.
Nabi Muhammad terfokus pada bimbingan atas solusi kondisi kekinian dan argumentasi untuk mementahkan klaim-klaim plasu Yahudi.
Kisah Thalut terfokus membawa Bani Israil keluar dari cengkraman Jalut, perselisihan ternal dan lemahnya daya juang pasukannya.
Sedangkan kisah Nabi Ibrahim terfokus pada karakter penyerahan diri kepada Allah swt. Kisah-kisahnya dipenuhi dengan doa bagi generasi penerusnya.
(Ingatlah) ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat, lalu dia melaksanakannya dengan sempurna. Dia (Allah) berfirman, “Sesungguhnya Aku menjadikan engkau sebagai pemimpin bagi seluruh manusia.” Dia (Ibrahim) berkata, “(Aku mohon juga) dari sebagian keturunanku.” Allah berfirman, “(Doamu Aku kabulkan, tetapi) janji-Ku tidak berlaku bagi orang-orang zalim.”
(Al-Baqarah [2]:124)
Ingatlah) ketika Ibrahim berdoa, “Ya Tuhanku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri yang aman dan berilah rezeki berupa buah-buahan (hasil tanaman, tumbuhan yang bisa dimakan) kepada penduduknya, yaitu orang yang beriman di antara mereka kepada Allah dan hari Akhir.” Dia (Allah) berfirman, “Siapa yang kufur akan Aku beri kesenangan sementara, kemudian akan Aku paksa dia ke dalam azab neraka. Itulah seburuk-buruk tempat kembali.”
(Al-Baqarah [2]:126)
(Ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan fondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(Al-Baqarah [2]:127)
Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang berserah diri kepada-Mu, (jadikanlah) dari keturunan kami umat yang berserah diri kepada-Mu, tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan manasik (rangkaian ibadah) haji, dan terimalah tobat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.
(Al-Baqarah [2]:128)
Ya Tuhan kami, utuslah di antara mereka seorang rasul dari kalangan mereka, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Mu, mengajarkan kitab suci dan hikmah (sunah)38) kepada mereka, dan menyucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(Al-Baqarah [2]:129)
0 komentar: