Hajar Mengijinkan Suku Jurhum Menetap
Air Zam-zam terus mengalir. Hingga, sampailah sekelompok suku Jurhum melewati Mekah. Mereka datang melalui jalur yang biasa dilewati kuda.
Kemudian mereka melihat burung-burung berputar putar di angkasa. Lantas mereka berkata, "Burung itu pasti sedang mengitari air, karena kita mengenal lembah ini tidak ada air."
Mereka pun mengutus orang untuk melihat tempat tersebut. Ternyata, utusan itu menemukan air. Lalu mereka kembali dan memberitahukan perihal air itu. Maka mereka pun berdatangan.
Hajar saat itu masih berada di sumber air. Mereka pun bertanya kepadanya, "Apakah engkau mengizinkan kami untuk singgah disini?" Hajar pun menjawab, "Ya, tetapi kalian tidak berhak atas air ini." Jawab Hajar. Mereka menjawab, "Baiklah."
Maka Hajar menerima mereka, karena dia memerlukan teman. Selanjutnya, suku Jurhum pun singgah di tempat tersebut dan mengirimkan utusan kepada keluarga mereka. Hingga, mereka berdatangan dan menetap di Mekkah bersama hingga berdirilah beberapa rumah.
Akhirnya, bayi Ismail pun tumbuh besar dan belajar bahasa Arab dari mereka serta menjadi seorang yang paling dihargai dan dikagumi, ketika menginjak usia remaja.
Setelah dewasa, Ismail dinikahkan dengan wanita dari kalangan mereka. Setelah itu, Hajar wafat.
Sumber:
Tafsir Ibnu Katsir, Pustaka Imam Asy-Syafii
0 komentar: