Bani Israil Menghadapi Amaliq di Baitul Maqdis dan Perang Badar
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Bani Israil telah menempuh perjalanan yang panjang dengan ragam kenikmatan yang Allah swt curahkan. Bagaimana setelah mereka tiba di Palestina?
(Ingatlah) ketika Kami berfirman, “Masuklah ke negeri ini (Baitulmaqdis). Lalu, makanlah dengan nikmat (berbagai makanan) yang ada di sana sesukamu. Masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk dan katakanlah, ‘Bebaskanlah kami (dari dosa-dosa kami),’ niscaya Kami mengampuni kesalahan-kesalahanmu. Kami akan menambah (karunia) kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.”
(Al-Baqarah [2]:58)
Lalu, orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (perintah lain) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Maka, Kami menurunkan malapetaka dari langit kepada orang-orang yang zalim itu karena mereka selalu berbuat fasik.
(Al-Baqarah [2]:59)
Di Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini untuk mencela Bani Israil karena mereka menolak untuk berjihad dan memasuki Tanah Suci, Baitul Maqdis, ketika tiba dari Mesir bersama Nabi Musa.
Allah swt memerintahkan mereka untuk memasuki Tanah Suci yang merupakan warisan nenek moyang mereka, Nabi Yaqub. Juga, memerangi kaum Amaliq yang kafir, namun mereka menolak berperang dan bersikap lemah dan lesu. Maka, Allah swt mencampakan Bani Israil terlunta-lunta dan tersesat.
Ada yang mengatakan mereka menolak karena kaum Amaliq merupakan bangsa yang bertubuh tinggi dan kekar.
Ibnu Katsir sangat unik dalam menafsirkan ayat-ayat yang berkaitan dengan Bani Israil, beliau sering membandingkannya dengan perjalanan jihad dan dakwah para Sahabat Rasulullah saw.
Bagaimana respons para Sahabat, saat menghadapi kaum Quraisy di Perang Badar? Padahal Muslimin tidak siap untuk bertempur, jumlahnya sedikit, peralatan tempurnya minim?
Miqdad berkata kepada Rasulullah saw, "Kami tidak akan berkata kepada-mu sebagaimana kaum Nabi Musa yang berkata, "Maka pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya akan duduk menanti di sini saja."
"Akan tetapi, kami akan berperang di sebelah kanan dan kirimu, di depan dan belakangmu." Ketika Rasulullah saw mendengar hal itu, wajah beliau bersinar cerah, dan para Sahabat lainnya gembira dengan apa yang didengarnya. Rasulullah saw bersabda, "Berangkatlah kalian dan bergembiralah."
Amat jauh, kualitas Bani Israil dengan kaum Muslimin. Ini akan terus berlaku hingga Hari Kiamat. Bila saat ini terjadi pergolakan antara Penjajah Zionis Israel dengan Muslimin di Palestina, maka sebenarnya kita sudah tahu siapa pemenangnya.
0 komentar: