2 Kisah Perselisihan Antara Saudara dalam Al-Qur'an
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Perselisihan tidak saja terhadap orang lain, namun sering terjadi antar saudara sendiri. Ada perselisihan dengan saudara sekandung. Ada juga dengan saudara tiri. Apa penyebabnya?
Perselisihan antara saudara hingga kepada level melakukan dosa besar, yaitu pembunuhan. Padahal mereka pernah dalam pelukan, didikan dan rumah berkumpul yang sama.
Padahal mereka pernah makan, minum, bermain, bersuka ria dan sedih bersama. Pernah mengarungi kehidupan yang sama. Pernah saling bahu membahu dan menolong. Namun, mengapa hingga terjadi pembunuhan sesama mereka?
Al-Qur'an memaparkan penyebab perseteruan itu terjadi:
1. Perselisihan antara saudara kandung
Bacakanlah (Nabi Muhammad) kepada mereka berita tentang dua putra Adam dengan sebenarnya. Ketika keduanya mempersembahkan kurban, kemudian diterima dari salah satunya (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Dia (Qabil) berkata, “Sungguh, aku pasti akan membunuhmu.” Dia (Habil) berkata, “Sesungguhnya Allah hanya menerima (amal) dari orang-orang yang bertakwa.
(Al-Mā'idah [5]:27)
Sesungguhnya jika engkau (Qabil) menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan semesta alam.
(Al-Mā'idah [5]:28)
Sesungguhnya aku ingin engkau kembali (kepada-Nya) dengan (membawa) dosa (karena membunuh)-ku dan dosamu (sebelum itu) sehingga engkau akan termasuk penghuni neraka. Itulah balasan bagi orang-orang yang zalim.”
(Al-Mā'idah [5]:29)
Kemudian, hawa nafsunya (Qabil) mendorong dia untuk membunuh saudaranya. Maka, dia pun (benar-benar) membunuhnya sehingga dia termasuk orang-orang yang rugi.
(Al-Mā'idah [5]:30)
2. Perselisihan antara saudara tiri
Sungguh, dalam (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi para penanya.
(Yūsuf [12]:7)
(Ingatlah) ketika mereka berkata, “Sesungguhnya Yusuf dan saudara (kandung)-nya lebih dicintai Ayah daripada kita, padahal kita adalah kumpulan (yang banyak). Sesungguhnya ayah kita dalam kekeliruan yang nyata.
(Yūsuf [12]:8)
Bunuhlah Yusuf atau buanglah dia ke suatu tempat agar perhatian Ayah tertumpah kepadamu dan setelah itu (bertobatlah sehingga) kamu akan menjadi kaum yang saleh.”
(Yūsuf [12]:9)
Salah seorang di antara mereka berkata, “Janganlah kamu membunuh Yusuf, tetapi masukkan saja dia ke dasar sumur agar dia dipungut oleh sebagian musafir jika kamu hendak berbuat.”
(Yūsuf [12]:10)
0 komentar: