Semuanya Karya Besar
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Nabi Khidir kisahnya hanya penggalan pendek dalam perjalanan Nabi Musa. Perannya, membawa Nabi Musa dalam pengembaraan pada tiga peristiwa yang tak dimengerti. Namun, bagi kalangan tasawuf, fragmen ini menjadi pondasi adanya ilmu laduni.
Kisah keluarga Ali Imran, terfokus pada bagaimana menjadikan anaknya mewakafkan hidupnya untuk mengabdikan diri di Baitul Maqdish. Disamping mendidiknya, dia pun menitipkan putrinya pada saudaranya, Nabi Zakaria, untuk dididik.
Lukman Hakim, kisah kehidupan yang diangkat dalam Al-Qur'an tentang beragam nasihat kepada putranya. Dialog ini menjadi pondasi bagi pendidikan generasi setiap zaman dan tempat.
Kisah Siti Maryam lebih banyak mengangkat liku-liku terjal saat kelahiran putranya, Isa putra Maryam. Bagaimana menghadapi tuduhan keji dari kaum Bani Israil?
Keempat kisah tersebut, ditempatkan dalam surat tersendiri yang khusus dan spesial, juga ada yang diabadikan dengan nama surat tersendiri. Apa maknanya?
Kisah mereka tidak sefenomenal kisah para Ulul Azmi, yang menghadapi kezaliman yang keras dan kejam dari penguasa dan kaumnya. Tidak juga seperti Nabi Yusuf, Daud dan Sulaiman, yang mencengangkan. Namun, mengapa Allah mengabadikannya, seperti mengabadikan kisah para nabi dan rasul?
Semua perjalanan manusia pada hakekatnya sebuah karya-karya besar. Walaupun karya itu hanya sekedar mendidik putra-putrinya. Walaupun karya itu hanya sepenggal kisah menemani perjalanan orang lain. Walaupun karya itu tak diketahui, tak tercatat dan tak dihargai oleh siapapun.
Sebab, mata air dari karya besar itu berasal dari niat yang ikhlas, yang teguh pada bimbingan Allah swt dan mencontoh Rasulullah saw. Karya besar itu bisa jadi hanya berupa menyingkirkan duri di jalan.
Semua perbuatan yang membawanya ke surga. Semua amal yang membuat Allah swt ridha dan dicintai Rasulullah saw adalah karya besar di kehidupan ini.
0 komentar: