Mengukur Kecepatan Kekuatan Hamas dan Zionisme Israel
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Gerakan Zionisme
Zonisme dalam makna politik dicetuskan oleh Nathan Bernbaum. ‘Zionisme Internasional’ pertama berdiri di New York, 1 Mei 1776, dua bulan sebelum deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat
Gagasan itu didukung oleh Kaisar Napoleon Bonaparte yang ingin menjajah Mesir. Tujuannya, meraih bantuan keungan dari kaum Yahudi. Napoleon, 20 April 1799, menyerukan, ‘Wahai kaum Yahudi, mari membangun kembali kota Jerusalem lama”. Sejak itu gerakan kembali ke Jerusalem menjadi marak dan meluas.
Adalah Yahuda al-Kalai (1798-1878), tokoh Yahudi pertama yang melemparkan gagasan untuk mendirikan sebuah negara yahudi di Palestina. Gagasan itu didukung oleh Izvi Hirsch Kalischer (1795-1874) melalui bukunya yang ditulis dalam bahasa Ibrani ‘Derishat Zion’ (1826), berisi studi tentang kemungkinan mendirikan sebuah negara Yahudi di Palestina.
Sebagai gerakan nasionalis yang terorganisasi, Zionisme didirikan oleh Theodor Herzl pada tahun 1897. Organisasi Hovevei Zion ( secara harfiah berarti ' Pecinta Zion ' ), yang dianggap sebagai pelopor cita-cita Zionis modern, bertanggung jawab atas pembentukan 20 kota Yahudi di Palestina antara tahun 1870 dan 1897.
Pembentukan negara terjadi usai pembersihan wilayah rakyat Palestina. Ambisi Zionis semakin kuat untuk memiliki Palestina dengan mengadakan serangan ke daerah-daerah Arab Palestina.
Setelah itu, muncul pertentangan antara masyarakat Arab dan Yahudi. Lewat pertemuan tokoh-tokoh Yahudi yang dipimpin Ben Gurion terjadi deklarasi berdirinya negara Israel pada 14 Mei 1948.
Hamas
Berdasarkan prinsip-prinsip kegairahan berIslam yang kuat, kalangan Islam memperoleh momentum di seluruh dunia Arab pada 1980-an. Di saat itulah Hamas didirikan pada tahun 1987 selama Intifadhah Pertama sebagai cabang dari Ikhwanul Muslimin Mesir.
Sheikh Ahmed Yassin sebagai pendiri menyatakan pada 14 Desember tahun 1987, dan Piagam Hamas menegaskan pada tahun 1988, bahwa Hamas didirikan untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel.
Pada tahun 2005, Israel mengambil langkah berani dan kontroversial dengan melakukan penarikan sepihak dari Jalur Gaza. Apa ketakutan yang menghantuinya?
Menurut Perdana Menteri Sharon, "Kami tidak bisa selamanya menguasai Gaza. Lebih dari satu juta warga Palestina tinggal di sana, dan jumlah mereka berlipat setiap generasi."
Menurut Daniel Byman dalam analisisnya di War on The Rocks, pendudukan Gaza merupakan "beban mahal dengan keuntungan strategis yang minim."
Dengan 3.000 tentara Israel yang melindungi 8.500 pemukim di wilayah yang dihuni lebih dari satu juta warga Palestina, keputusan untuk mundur menjadi pilihan pragmatis.
Bagaimana bila gerakan Zionisme dibandingkan dengan Hamas? Siapakah yang pertumbuhan kekuatannya paling cepat? Siapakah yang mampu memanfaatkan sumber daya secara efisien dan maksimal?
Dari ide menjadi gerakan terstruktur?
Ide Zionisme dimunculkan pada 1776 M, menjadi gerakan terstruktur 1897 M, butuh waktu 121 tahun.
Sedangkan Hamas, ide dasarnya tahun 1980 M, dibentuk organisasinya 1987, hanya butuh 7 tahun.
Dari gerakan terstruktur menjadi kekuasaan negara?
Zionisme menjajah Palestina 1948, sedangkan organisasinya berdiri 1897, butuh waktu 51 tahun.
Sedangkan Hamas, dapat berkuasa Gaza pada 2006 setelah memenangkan pemilu Palestina, sedangkan organisasinya berdiri 1987, 19 tahun.
Bagaimana akhir kedua gerakan ini setelah melakukan pertempuran totalitas di Badai Al-Aqsa 7 Oktober 2023?
Zionisme Israel mengalami kekalahan telak. Sedangkan Hamas memenangkan pertempuran ini.
0 komentar: