Mengaktifkan Telpon Seluler dan Berbagi Postingan, Sebuah Kebodohan IDF
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Sebuah tim ahli yang dipimpin oleh Mayjen (purn.) Moti Baruch yang menyelidiki disiplin di seluruh lini militer Israel Defense Forces (IDF) di tengah perang telah menemukan bahwa disiplin semakin kendur seiring berlangsungnya pertempuran. Tim Baruch ditunjuk pada tanggal 21 November oleh Kepala Staf IDF Letnan Jenderal Herzi Halevi.
Apa saja rekomendasi dari investigasi tersebut? Ternyata update status di Media Sosial oleh tentara IDF secara personal telah membuat kekalahan telak narasi dan medelegitimasi Penjajah Zionis Israel di dunia internasional.
Mengenai keamanan operasional, tim menemukan bahwa “seiring berlanjutnya operasi, terjadi penurunan ketegasan dalam masalah ini, dan bahkan ada kasus di mana perangkat seluler digunakan secara terbuka di zona pertempuran.”
“Hal ini tercermin dalam distribusi video di media sosial, yang menunjukkan lokasi pasti unit yang beroperasi di sana, dan distribusi video dari medan perang yang melemahkan legitimasi internasional,” kata sumber militer yang dikutip oleh Times of Israel pada 1/1/25.
Media Zionis Israel pada 1/1/25, Jerusalem Post, menuliskan editorialnya yang berjudul "Berhentilah Berbagi Sekarang". Ini ditujukan kepada para prajurit cadangan IDF yang gemar membagikan postingan di media sosial. Mengapa sekaliber JP harus memperingatkan hal ini?
Foto-foto postingan pribadi tentara IDF, berupa foto dan video, dengan latar belakang kehancuran Gaza justru menjadi bukti dan partisipasinya dalam melakukan penghancuran etnis dan rumah, yang kemudian disebarluaskan para nitizen di seluruh dunia. Inilah yang menurut JP semakin tingginya gelombang gerakan "Antisemit" di dunia.
JP juga mengatakan bahwa tentara Cadangan IDF terlalu polos, padahal berbagi rekaman dinas militer, menimbulkan risiko serius di berbagai tingkatan. Hal itu dapat memberi musuh wawasan penting tentang taktik IDF, mengekspos tentara untuk diidentifikasi dan dilacak.
Mereka dituduh melakukan kejahatan perang berdasarkan tuduhan yang sebagian besar tidak spesifik namun didukung oleh foto dan video yang dibagikan di media sosial.
Postingan di medsos juga berdampak pada beberapa insiden di luar negri, dimana seorang perwira cadangan Israel yang harus melarikan diri dari Siprus pada bulan November 2024 setelah video yang ia unggah dijadikan bukti kejahatan perangnya yang menyebabkan seruan untuk menangkapnya.
Dalam tayangan video yang diunggah oleh Hamas, ada tentara IDF yang tewas karena sedang mengaktifkan telpon selulernya. Hebatkah tentara IDF itu?
0 komentar: