Kelembutan Allah Swt
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Bumi berputar pada titik sumbunya. Bumi juga mengitari matahari. Perputarannya melebihi kecepatan para pembalap mobil. Namun, manusia hanya merasakan siang-malam dan perbedaan musim saja saja.
Di tengah cepatnya perputaran bumi pada porosnya dan mengitari matahari, manusia merasa tentram dan damai. Bisa beristirahat dan beraktivitas. Inilah kelembutan Allah.
Perhatikan perut manusia. Setiap saat mengolah makanan dan minuman yang dimasukkan melalui mulut, lalu dikeluarkan melalui dubur. Apakah manusia merasa prosesnya? Padahal itu terjadi di dalam tubuhnya?
Tak ada kebisingan. Tak ada suara yang memekak. Manusia tak merasakan apapun. Perhatikan pabrik industri yang mengolah bahan mentah? Suaranya sangat bising, polusi udara dan limbahnya sangat mengganggu. Namun, mengapa itu tidak terjadi pada tubuh manusia?
Tubuh ini hidup dan berkembang. Setiap hari, rambut, kumis dan janggut terus memanjang. Bulu diketiak dan kemaluan juga terus memanjang. Mengapa tak dirasakan pertumbuhannya?
Setiap saat, kulit luar dan dalam melakukan proses generatif. Yang rusak diganti. Yang tua diganti dengan yang baru. Setiap saat, darah mengalir dengan amat cepat ke seluruh bagian tubuh. Apakah manusia merasakannya?
Allah swr menerima taubat hamba-Nya. Memberikan kesempatan bertaubat hingga sakratul maut. Allah swt melipatgandakan kebaikan seseorang. Allah memberikan syafaat di Hari Pembalasan melalui perantara Rasulullah saw. Inilah kelembutan Allah swt.
0 komentar: